28🥰❤❤❤💕

5.4K 87 11
                                    







Adelard sentiasa menjaga istrinya sampai tidak ada nyamuk satupun menempel ditubuhnya, ia bagaikan merawat bayi yang cantik



"kau milikku sampai matipun kau tetap milikku"desir dihadapan wajah gadis mungil yang cantik kulit yang putih begitu menggoda , ia mengecup kening dan pipi yang putih itu "nghh om, jangan ganggu adelia pengen tidur! "


"oh ternyata kau tidak tidur barusan? "

"tidur sih, tadi om nyium sampai buat adelia bangun"pria itu terkekeh ia menekan pipi adelia , membuat empunya melayangkan tangannya mencubit pinggang pria itu"arghh sakit"


"diam makanya diam! "cerucut adelia seperti burung bernyanyi


Adelard tersenyum tampan mengeluarkan ketampanannya , melihat wajah pria itu ia membuang mukanya yang bersemu merah menahan malunya"kenapa sayang kamu malu? "

"enggak"

"yakin nggak malu? Hmm pipimu merah sayang"godanya

"ihh iya iya! Aku malu! "pria itu terkekeh







Tok tok tok





"permisi tuan, maaf menganggu saya membawakan bubur untuk pasien"

"ya silahkan "

Perawat itu kemudian meletakkan bubur nya diatas meja , kemudian pamit pergi keluar"adelia ayo makan, biar saya yang menyuapimu "

"iiihh nggak mau, nggak suka bubur"ambeknya

"suttt nggak boleh gitu, suka maupun tidak kau harus tetap makan"pria itu mulai menyendokan buburnya dihadapan gadis itu yang nampak mau muntah"buka mulutmu"adelia menggeleng , mungkin dirinya harus bersabar menghadapi gadis yang di depannya ini* sabar adelard dia bocah ingusan*dengan helaan nafas berat ia kembali mengangkat sendoknya mencoba kembali

"ayo makan buburnya kalau tidak , bagaimana kau cepat sembuh? "

"aku sudah sembuh"

"sembuh apanya luka seperti ini? "

"tapi kan masih bisa jalan"

"ck bandel sekali kamu, mau makan atau saya perk*sa kamu disini"





Dengan cepat adelia mengambil mangkok buburnya lalu menyendokan buburnya ke dalam mulutnya , ia menelan semua buburnya sampai habis bersih, air matanya mengenang ia mau muntah rasanya makan bubur, ia benci bubur.



Pria itu mengambil air botol membuka penutupnya lalu menyodorkannya"sekarang berbaring lagi , jangan bergadang ini sudah malam"

"eh sudah malam ya? "tanyanya

"tentu ini sudah malam, kau yang tidak tau hanya tidur sampai ngorok"

"ihh aku tidak ngorok! "

"sudahh tidur! "ia menyelimuti adelia sampai dijaga olehnya "nggak bisa tidur om"

"mau ku tidurin baby? "

"ya udah tidurin om"ucapnya senyum-senyum

"yakin? "tanya pria itu

"yakin lah, pake lagu nina Bobo ya"

"kukira tadi_"

"ya udah pinjem HP nya om deh"adelia mengambil handphone pria itu disakunya, ia membukanya lalu membuka youtube "tidak boleh main HP saat sakit"ia merebut kembali handphone membuat adelia wajahnya masam

"omm jangan gitu, adelia nggak bisa tidur belum nonton upin-ipin"rengeknya seperti anak kecil , dimata pria itu adelia terlihat cute ia menyukai rengekan manjanya itu"ihh ayo dong om sini bawa hpnya pwiss"matanya berbinar-binar seakan mau menangis

obsession 🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang