Setelah berdandan Tasa keluar kamar dan menuju ke ruang tamu soalnya sudah di tunggu oleh kedua orang tuanya dan tamu yang datang ke rumah dia, setelah Sampai di ruang tamu disama terdapat sepasang suami istri dan seorang pria. " Ehh sayang udahh dateng km kenalin ini ada om Senilo dan Tante Ella serta anaknya sayangg".
"Salam om Tante saya Tasa". Sapa Tasa terhadap tamu. " Wah jeng anak kamu cantik bener ini kaya kamu jeng nurun ini ", "hehe iyaa namanya juga anak aku jeng masa cantiknya ga nurun sihh". Kekeh kedua ibu-ibu membicaran kecantikan dari tasa.
Selama percakapan antara kedua orang tua itu Tasa dan pria di seberangnya yang merupakan anak dari om Senilo dan Tante Ella hanya diam saja tapi dari sorot matanya selalu melihat ke arah tasa dengan tatapan yang sangat berbeda.
"Ohh iyaa jeng gimana ini soal pembahasan antara anak-anak kita". Pertanyaan dari Tante Ella terhadap ibunya tasa. " Iyaa biar papanya Tasa yang membuka pembahasan pada malem hari ini dimaksudkan di kumpulkan antara dua pihak ini".
" Jadi begini Tasa dan nak Jaka maksud dari pertemuan pada malam hari ini kami akan menjodohkan kalian, karena dulunya kami ada perjanjian apabila anak kami nantinya berlawanan jenis akan kita jodohkan seperti itu". Ayahnya Tasa menjelaskan tentang pertemuan pada malem hari ini.
" Apa ayah mau menjodohkan aku sama pria itu, yang bener aja yah aku ga mau udah zaman sekarang masih ada aja perjodohan aku menolak". Sarkas Tasa menolak tentang perjodohan tersebut.
" Kalau nak Jaka sendiri gimana tentang perjodohan ini". Tanya ayangnya tasa terhadap dirinya apakah menerima atau gimnaa. " Saya setuju aja om tapi sepertinya anak om sendiri tidak menyukai hal tersebuta maka dari itu saya ikut aja jika tasa mau menerima saya akan lebih menerima jika tidak saya tidak bisa berbuat apa-apa".
"Sayangg ibu sama ayah ga pernah minta apa-apa sama kamu sekali ini aja permintaan kami kamu bisa kabulkan, kalaupun kamu ga bisa menerima yaudahh gapapa sayangg". Jawab ibunya Tasa yang membujuk dirinya untuk menerima.
"Hmmm yaudahh Tasa menerima perjodohan ini tapi tasa mau bicara sebentar sama dia yah Bun Tante om boleh kan". Akhirnya mereka senang bahwa anak-anaknya menerima perjodohan itu. " Makasihh sayangg yaudahh sama kalian bisa bicara ngobrol berdua biar bisa makin kenal dan akrab ibu dan ayah akan bicarain soal hubungan kalian kedepanya sama om senilo dan Tante Ella dulu". Ibunya berkata kepada Tasa
Akhirnya Tasa dan Jaka beranjak pergi ke halaman depan rumah tepatnya kursi di bawah Pohon. " Kenapa sih Lo Nerima perjodohan ini kenapa ga Lo tolak aja kan ga jadi gini gue ga suka sama Lo dan gue ga mau nikah sama orang yang ga gue cinta". Orang yang di ajak ngobril cuma diem aja memperhatikan ke arah dirinya. " Kenapa malah diem aja sihh udahh ga bisa ngomong lagi padahal tadi bisa ngomong tuhh di depan orang tua kita". Tasa merasa kesel karena lawan bicaranya hanya diam saja. " Saya ga bisa menolak karena orang yang akan di jodohkan dengan saya adalah orang yang saya sukai". Jawab Jaka terhadap pertanyaan tasa dengan memajukan wajahnya ke wajah Tasa.
Tasa merasa kaget ternyata orang yang di jodohkan dengannya dia menyukai Tasa sendiri. Dia merasa heran sejak kapan orang itu menyukainya dan dimana orang bisa mengenalnya bahkan dirinya aja tidak mengenal orang itu. " Gue ga salah denger nih, Lo suka sama gue sejak kapan bahkan kita aja ga pernah ketemu dimana Lo kenal gue bisa bilang suka". Heran Tasa terhadap orang di sebelahnya.
"Kita emng tidak pernah ketemu secara langsung, tapi tanpa di sengaja kita sering berpapasan dan ketemu tapi km tidak pernah melihat saya cuma saya yang melihat kamu dari situ saya mulai merasa tertarik dengan km dan mulai menyukai kamu". Jawab Jaka terhadap Tasa. " Dimana Lo pernah ketemu dengan gue?". " Saya pernah ketemu di berbagai tempat dan saya juga pernah mengikuti kamu di saat kamu pulang kerja". Jaka sambil tersenyum menjawab pertanyaan dari wanita di sebelahnya.
"Ohh ternyata Lo yang udah ngikutin mobil gue kemarin itu kirain siapa udah bikin gue panik dan menghindar untung gue ga kenapa- kenapa, coba kalau gue celaka gimana". Sedikit merasa kesal setelah tau orang yang kemarin mengikuti dia ternyata orang yang akan dijodohkan dengannya.
"Maaf untuk hari itu saya hanya ingin menjaga km dengan aman tapi ternyata kamu salah paham dengan saya". Jaka merasa tidak enak terhadap tasa atas sikap dia kemarin yang mengikuti secara diam-diam.
"Yaa sudah balik ke dalem pasti udah pada nunggu kita Tas". Katanya sambil berdiri mengajak Tasa masuk kedalam lagi . " Hmm iyaaa". Jawab Tasa dengan cuek tetapi tetap mengikuti Jaka dari belakang menuju ke dalam rumah.
Setelah mereka masuk dan akhirnya duduk kembali bersama orang tua mereka yang ternyata sudah diskusi mengenai hubungan mereka kedepannya bakal bagaimana.
" Gimana udah ngobrolin apa aja kalian, udah saling kenal kan sayangg". Pertanyaan dari ibunya Tasa terhadap anaknya. " Ngobrol biasa Bu iyaa udahh selesai, ga biasa aja ko" . Jawab Tasa dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasa
Teen Fiction"Aww sayang pelan-pelan aja".... "okey sayang aku akan pelan pelan ini sedikit sakit tapi akan banyak nikmatnya jadi ikuti aja permainannya sayangg".