Setelah sampai di warung sate Jaka kemudian langsung memesan 2 porsi sate beserta minumanya, dan kemudian mereka duduk di tempat yang sudah di sediakan oleh pemilik warung sate tersebut.
" Ohh iyaa Tasa ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu, sebelum makanan datang gapapa kan". Ucapnya pada Tasa perihal yang sudah dia janjikan. " Mau bicara apa sama gue tinggal bicara aja". Ucap Tasa tanpa melihat ke arah pria di depanya itu.
" Gimana apa kamu sudah menyukai saya?, ini udahh 2 Minggu selama pertemuan kita yang pertama kali, acara pertunangan kita bakal di adain dua hari lagi dan persiapannya sudah beres di lakukan oleh kedua orang tua kita". Ucapnya menjelaskan maksud dari pembicaraan yang dia maksudkan tadi.
" Belum tapi gue usahakan, hmmm yaudahh terus apalagi yang perlu di bicarakan?". Tanya Tasa apakah ada yang perlu di bicarakan lagi karena menurutnya dia tinggal ikut aja tidak mau ribet. " Besok kita bakal ke butik untuk mencari baju buat acara pertunangan kita dan membeli cincin, tinggal itu yang belum selesai kata orang tua kita, kita aja yang mencari sesuai keinginan kita tapi kalau tempat dan dekorasi beserta tamu undangan udah beres di hendel sama orang tua kita". Menjelaskan apa saja yang belum dan sudah untuk acara mereka nanti.
" Okee besok kita dateng ke butik dan membeli cincin, jam berapa besok berangkatnya?". Tanyanya kembali untuk memastikan keberangkatan untuk mencari baju dan cincin untuk acara mereka.
" Besok jam 3 sore kita bakal ke butik tadi mama sudah chat saya katanya tinggal datang ke butik Tante saya disana sudah di sediakan berbagai jenis kita tinggal memilih saja, dan untuk cincinya setelah dari butik kita akan membelinya". Ucap Jaka untuk waktu mereka dateng mencari baju dan cincin.
" Okee besok aku tunggu di ruanganku dan kita bakal berangkat bareng". Dan kemudian Jaka hanya menganggukkan kepala sebagai tanda mengiyakan ucapan dari wanitanya itu. Tak lama kemudian penjual sate dateng dengan pesanan mereka.
" Pak, Bu ini pesanan kalian silahkan dimakan jika membutuhkan sesuatu atau ada yang mau di pesan lagi bisa panggil saya". Ucap penjual sate ke pelanganya tersebut.
" Iyaa terimakasih pak sudah cukup sesuai dengan pesanan". Jawab Jaka ke penjual sate yang ada di hadapannya. Kemudia mereka memakan pesanan mereka tanpa adanya pembicaraan.
Tapi tak hayal Jaka sekali melihat ke arah Tasa ada sedikit saus kacang yang menempel di sudut bibirnya Jaka akhirnya inisiatif buat membersihkan saus tersebut dengan tanganya, tapi respond Tasa kaget karena ada tangan yang tiba-tiba berada di atas bibirnya. " Maaf tadi ada sedikit saus kacang di sudut bibir kamu jadi saya bersihkan". Jaka meminta maaf perihal tindakan dia yang secara tiba-tiba itu.
" Kalau makan yang pelan-pelan aja saya tidak akan memintanya, karena saya juga sedang makan, tapi kalau itu tentang kamu saya siap memakannya". Ucapnya sambil memakan sate yang ada di depanya. Tasa merasa bingung dengan ucapan yang di lontarkan oleh pria di depanya itu maksudnya apa.
" Maksud dari ucapan Lo tadi apa, gue ga paham?". Tanya Tasa karena dia tidak paham dengan ucapan yang di lontarkan pria di depanya itu. " Tidak ada sudah lanjut makan aja, habiskan setelah itu saya antar kamu pulang". Merekapun kemudian diam kembali dan menghabiskan makanan masing-masing.
"Saya akan membayar pesanan tadi kamu kembali dulu ke dalam mobil". Perintah Jaka kepada Tasa untuk kembali ke mobil dulu karena dia akan membayar pesanan mereka tadi. " Ini pak uang buat pesanan saya tadi". Memberikan 2 lembar uang merah kepada si penjual. " Aduhh pak ini mah kelebihan uang kecil aja". Ucap si penjual karena uang yang di kasih terlalu besar.
" Terima saja pak sudah rezeki bapak, saya pergi dulu yaa pak semoga jualanya laris terus". Ucapnya kembali dan sambil berjalan ke arah mobil. " Aminn terima kasih pak semoga bapak sama ibu langgeng terus dan di beri kebahagiaan selalu". Bapak penjual memberikan doa kepada mereka. " Aminn terima kasih pak". Teriaknya kebapak penjual sate tadi. Kemudian Jaka masuk ke dalam mobil yang mereka gunakan.
" Bapak tadi bilang apa ko lama banget?". Tanya Tasa karena dia menunggu cukup lama di dalam mobil. " Ga bilang apa-apa hanya mendoakan supaya kita langgeng dan bahagia terus". Dia menjelaskan apa yang diucapkan bapak penjual sate tadi terhadapnya.
"Ohhh gitu". Respon Tasa atas penjelasan tadi. Kemudian mereka Jaka menjalankan mobilnya ke arah pulang, tapi saat di perjalanan Tasa keliatan mengantuk karena merasa cape. " Kalau ngantuk tidur aja nanti kalau udahh sampai saya bangunin". Jaka memberitahu dia untuk tidur saja karena masih ada di perjalanan nanti kalau sudah sampai di bangungkan.
" Kamu kalau lagi tidur gini cantik, anteng ga rewel tapi kalau udah bangun kenapa sih cerewet jutek banget sama saya Tasa, padahal saya sudah mencintai kamu, kamu sendiri kapan secepatnya yaa jangan bikin saya menunggu lama Tasa, kita akan segera menikah saya ingin membangun keluarga yang bahagia bersamamu". Gumam dirinya sambil melihat Tasa yang tertidur di kursi penumpang sebelahnya, kemudian dia kembali melajukan mobilnya ke rumah wanita di sampingnya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/361596273-288-k731565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasa
Teen Fiction"Aww sayang pelan-pelan aja".... "okey sayang aku akan pelan pelan ini sedikit sakit tapi akan banyak nikmatnya jadi ikuti aja permainannya sayangg".