chap 13

3.6K 116 8
                                    


**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍

𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘


Nanon tersentak, Matanya melotot sempurna. Gigitan kecil ditelinganya membangkitkan sebuah rasa yang aneh dalam tubuhnya. Entah apa itu, tapi gigitan kecil Ohm berhasil menggodanya. la malu, canggung, bingung dan gelisah. Semuanya bercampur aduk dalam benaknya. Nanon berusaha berdiri ingin menghindari agar kakak iparnya tidak berbuat lebih jauh lagi, namun dengan gerakan cepat Ohm menahannya di sofa. Mengungkungnya sampai dirinya kesulitan bergerak.

"Lep ... Lepasin kak, aku harus kerja."

"Akan kulepaskan setelah kau menerima hukumanku." ucap Ohm. Nanon terdiam, Dan keheningan mulai memenuhi ruangan itu. Tangan Ohm terangkat membelai pipi Nanon, membuat sih empunya wajah menelan salivanya.

"Kak..."
"Sssttt... Diamlah." Ohm tak mau diganggu. la sedang menikmati permainannya. Wajah Nanon yang merona membuatnya makin tertantang berbuat lebih jauh lagi.

"Kau cantik," gumam pria itu berhasil membuat Nanon tersipu malu. la tidak bisa bergerak sedikitpun. Badannya jauh lebih kecil dari pria yang mengungkungnya.

Tak puas di wajah, tangan Ohm mulai merambat kebawah dan dengan nakal membuka satu kancing kemeja Nanon. Pria manis itu menahan napas, ingatan dihari kakak iparnya menyentuhnya kembali berkelabat dalam otaknya. Apa hari ini akan terjadi lagi hal yang sama dengan waktu itu?

Telunjuk Ohm mulai bergerak dari leher sampai ke dada Nanon yang sedikit berisi.

Maklum olahan tangan pawat

Napas Nanon mulai bergerak tak beraturan. Ketika Ohm bersiap untuk membuka beberapa kancing lagi, tangan Nanon terangkat menahannya.

"Jangan kak, please..." mohonnya dengan gugup. Ohm tersenyum lembut lalu mengecup dahinya singkat. Seolah ingin memberinya rasa nyaman.

"Tenanglah, rileks. Kau pasti akan menikmatinya nanti, seperti malam itu. " gumam Ohm pelan, tak ada niat akan menghentikan apa yang sudah ia mulai. Sudah tanggung. Tangannya kembali bergerak. la tidak peduli walau mereka sedang dikantor sekarang, toh gedung ini juga punya dia. Terserah dia mau melakukan apa saja ditempatnya sendiri.

Tangan besar Ohm kembali bergerak lalu berhenti di perut Nanon, kemudian melakukan gerakan memutar dan menyentuh pusarnya.

"Sshh..." Sial. Desa h an Nanon membuat libido Ohm naik dalam sekejap. la menatap dengan penuh napsu. Ingin sekali menerkam pria manis dan ucul itu sekarang juga, seperti binatang buas. Tapi tidak, ia hanya akan menyentuh saja hari ini. Memberikan foreplay. Seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya. Merangsang pria manis itu dengan sentuhan-sentuhannya.

Tangannya makin naik sampai menyentuh dada yang masih tertutupi oleh kemeja. Nanon menahan napas ketika satu jari Ohm masuk ke dalam kemeja-nya dan menyentuh pucuk merah muda yang sudah mengeras dibagian kanan. Nanon mendadak berubah menjadi pria bodoh yang tidak tahu harus melakukan apa-apa.

"Ini-mu sudah keras." gumam Ohm serak. Lalu tersenyum menggoda. Mungkin hati Nanon masih menolaknya, tapi tubuhnya tidak bisa berbohong. Pria manis itu mulai terangsang. Padahal ia belum benar-benar menyentuhnya. lalu Ohm dengan berani mencubit pucuk yang berbentuk seperti kacang itu, menghimpitnya dengan ibu jari dan telunjuknya, menggoda sih pemilik yang matanya kini terbuka lebar karena sensasi aneh yang kembali ia rasakan. Pria manis itu melengkungkan tubuhnya karena sentuhan Ohm, pria mesum bertopeng wajah dingin tak tersentuh ke semua orang.

GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang