13. Ajakan Makan Siang

3.8K 247 1
                                    

"Aga?" ucap Alister, ia bingung saat melihat Agares yang hanya diam menatapnya, dan tidak mengatakan sepatah katapun.

"Apa yang kau lakukan disini?" Ucap Agares datar, ia akhirnya berbicara.

"Eh? itu, aku selalu kesini saat sedang istirahat, disini sangat tenang dan sejuk" Ucap Alister, ia agak terkejut karena tiba-tiba ditanya seperti itu.





Agares hanya diam, ia berbalik dan berjalan ke sebuah kursi yang ada disana.

"Ah, benar, aku belum mengembalikan jaket mu" Ucap Alister, ia mengikuti Agares dari belakang.

"Bisakah kau menunggu ku saat pulang sekolah?" Ucapnya lagi.

"Hm" Agares menyandarkan tubuhnya dan mulai menutup matanya.

Alister duduk disamping Agares, ia tidak melakukan apapun ia hanya menatap wajah tenang dan damai Agares, rambutnya yang mulai agak panjang sampai hampir menutupi matanya sedikit berkibar karena terkena angin. Ah, entah mengapa Alister ingin sekali menyentuh rambutnya itu. Tanpa sadar Alister mengangkat satu tangannya, ia menyentuh rambut Agares, begitu halus dan lembut.

Alister tiba-tiba menarik Agares dengan lembut, menyandarkannya pada dadanya, lalu memeluknya, tangannya tidak tinggal diam begitu saja, tangan kanannya membelai rambut Agares sedangkan tangan kirinya mengelus punggungnya dengan sangat lembut, ada tatapan kerinduan dari mata Alister.

Agares hanya diam ia masih menutup matanya, ia membiarkan Alister memeluk dan membelainya, entah kenapa ia merasa perasaan hangat dan nyaman, mungkin ia merindukan sebuah belaian dan kasih sayang seseorang? Tidak pernah ada yang memeluknya sebelumnya, ah, ia jadi tidak ingin kehilangan perasaan ini, jika bisa ia ingin terus merasakannya, tapi apa yang harus ia lakukan? mereka bahkan tidak memiliki hubungan apapun saat ini. Perlahan Agares mulai tertidur di dalam pelukan Alister.





Saat pulang sekolah.

"Ah,maaf, apa kau sudah menunggu lama?" Ucap Alister, ia sedikit berlari menghampiri Agares.

"Tidak" Singkat Agares.

"Ini, terimakasih sudah meminjamkan ku jaket mu" Alister memberikan jaket itu pada Agares.

"Ini sudah siang, bagaimana jika kita makan siang dulu?" Ucapnya lagi.

Agares menatap Alister sebentar sebelum mengangguk.

Mereka berjalan ke tempat parkir dan menaiki motor milik Agares. Agares menjalankannya dengan kecepatan sedang.

(Catatan: Jack membelikan motor baru untuk Agares atas suruhan tuannya, karena motor Agares rusak karna tabrakan sebelumnya)

Saat ini mereka sudah sampai di tempat makan yang mereka tuju, dan sedang memesan makanan.

"Tuan, ini makanan anda, selamat menikmati makanannya" Ucap seorang pelayan membawakan makanan.

"Ah, sepertinya ini akan hujan" Ucap Alister melihat awan yang sudah mendung.

"Sebaiknya kita segera kembali sebelum hujan" Lanjutnya.

Agares mengangguk kecil mengiyakan ucapan Alister.

Sementara itu di sebrang Agares dan Alister.

"Terimakasih atas kerjasamanya" Seorang pria mengulurkan tangannya kepada seorang pria muda disana.

"Sama-sama, dan sampai jumpa lagi" Ucap pria muda itu menerima uluran tangan itu dan menjabat tanggannya.

Pria itu lalu pergi dengan mobilnya.

"Apa ada jadwal lagi hari ini?" Tanya pria muda itu kepada sekertarisnya.

"Tidak tuan, jadwal hari ini sudah selesai" Jawab sekertaris.

"Baiklah jika begitu kita akan langsung kembali" Ucap pria muda itu.

"Baik tuan muda Dion" Jawab sekertaris itu lagi. Dia adalah Dion, kakak pertama Alister atau yang sering disebut abang Dion.

Dion memasuki mobilnya dan menatap kearah luar jendela,
'itu... bukankah itu Alister  dengan siapa dia?' batin Dion, dia melihat adiknya disebrang sana yang sedang memakai helemnya dengan seorang pemuda yang sepertinya seumuran dengan adiknya itu. Dion tidak dapat melihat wajah Agares kerena Agares sudah memakai helemnya, tidak lama setelah itu Alister menaiki motor itu dan motor itu pergi begitu saja.

"Tuan, apa kita bisa pergi sekarang?" Tanya asisten itu menyadarkan Dion dari lamunannya.

"Ya, kita kembali sekarang" Jawabnya setelah sadar dari lamunannya.
Setelah itu mobil itu pun pergi dari sana.

Setetes air jatuh mengenai tangan Alister, lalu ia melihat ke atas ternyata sedang gerimis, "ah sepertinya ini akan hujan besar" Ucap Alister melihat langit yang begitu gelap. Tidak lama setelah itu hujan mulai deras dan Agares mengendarai motornya semakin cepet, Agares membawa Alister ke apartemen miliknya, bukan apa-apa ini hanya karena apartemennya lebih dekat dari sana.

"Ini, apakah ini apartemen mu?" Ucap Alister, saat ini mereka sudah sampai di apartemen milik Agares.

"Hm" Jawabnya singkat lalu berjalan masuk kedalam meninggalkan Alister sendiri.

"Ah, hei tunggu" Ucap Alister sadar dari lamunannya dan menyusul Agares dibelakang.

Saat ini mereka sudah basah kuyup karena hujan yang lumayan deras.

"Kau mandilah lebih dulu" Ucap Agares pada Alister.

"Bagaimana dengan mu?" Jawabnya.

"Aku akan mandi setalah mu" Jawab Agares, ia masuk kedalam kamar dan mengambil handuk baru dan baju miliknya lalu ia memberikannya kepada Alister.

"Pakai ini" Agares melemparkan pakaian dan handuk itu pada Alister, dan dengan cepat Alister menangkapnya.

"Sebaiknya kau juga mandi, bagaimana jika kau sakit?" Tanya Alister.

"Kamar mandi hanya ada satu, kau mandilah duluan" Ucap Agares agak jengkel.

"Ah, bagaimana jika kita mandi bersama" Ucap Alister dengan nada agak menggoda.

"Omong kosong" Agares masuk kedalam kamarnya dengan... muka yang sedikit agak memerah? apa mungkin dia sedang malu sekarang? ah entahlah.

"Hahah" Kekeh Alister, sepertinya dia sangat suka menjahili Agares. Setelah itu dia berjalan masuk kedalam kamar mandi.

"Ini, minumlah" Agares memberikan secangkir coklat panas kepada Alister.

Saat ini mereka sudah selesai mandi dan ganti baju, baju yang dipakai Alister agak kebesaran, karena Agares memiliki tubuh yang lebih besar dan tinggi.

"Terimakasih" Ucap Alister dan mengambil gelas itu.

"Kau bisa tidur dikamar malam ini" Ucap Agares.

"Bagaimana dengan mu?" Tanya Alister.

"Sofa ini cukup besar, aku akan tidur disini" Jawab Agares.

"Bagaimana bisa? Ini adalah tempat tinggal mu, tidak mungkin aku membiarkan mu tidur di sofa" Ucap Alister, ia agak khawatir.

"Tidak masalah" Agares berdiri ia berjalan menuju dapur hendak mencuci gelas yg telah dipakainya.

"Sini biar aku saja, aku sudah banyak merepotkan mu, kau duduk lah saja" Ucap Alister ia mengambil alih cucian itu.

Agares hanya diam dan membiarkan Alister melakukan apa yang ingin ia lakukan. Agares berjalan dan duduk di sofa.

Duuuaarrr

Prank

"Hei, ada ap-

Bersambung

Kembaran Yang Terpisah (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang