15.

4.2K 306 6
                                    

"Agares kau sangat pandai memasak, lain kali masalah lagi untuk ku" Ucapnya lagi setelah menyelesaikan makanannya.

Agares tidak menjawabnya ai berdiri dan membereskan piring-piring bekas makannya dan membawanya kedapur untuk mencucinya.

Alister membantunya membawa beberapa piring ke dapur, "ini biar aku saja kau mandilah dulu" Ucap Agares, ia mengambil alih piring-piring yang dibawa oleh Alister dan menyuruhnya untuk pergi mandi.

"Baiklah, kalau begitu, aku akan mandi dulu" Ucapnya, lalu berjalan pergi ke kamar mandi.





Pov Alister

"Agares... Agares..." Alister memanggil Agares, tetapi tidak ada jawaban darinya. Alister membuka sedikit pintu kamar mandi, ia melihat sekeliling, tidak ada siapa pun disana.

Ia keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit tubuhnya. Ia melihat seragam miliknya yang sudah terlipat rapi di sebuah meja. Sepertinya Agares telah mencuci dan melipatnya, tetapi dimana dia? pikirnya.

Alister mengambil seragam miliknya dan membawanya kedalam kamar mandi dan memakainya.

Setelah beberapa saat Alister keluar dari kamar mandi disana benar-benar tidak ada orang. Ia berjalan menyusuri tempat ini, tidak ada banyak barang disana, bahkan tidak ada satupun foto dan hiasan.

Miau

'Itu... kucing? Mengapa ada kucing disini?' batinnya, seekor kucing berwarna hitam berjalan mendekatinya dan menggosokkan badannya pada kaki Alister, seolah ia ingin Alister untuk mengikutinya.

Kucing itu menjauh dan berjalan masuk kedalam sebuah ruangan, ruangan itu hanya terbuka sedikit. Alister yang penasaran mengikuti kucing itu, ia mengintip dari celah pintu itu. Tidak ada siapapun disana, ia memberanikan diri untuk membuka pintu itu.

Alister tercengang saat melihat isi ruangan itu. 'Apa ini ruangan untuk kucing?' batinnya, disana ada beberapa peralatan khusus kucing, dan ada 2 ekor kucing, 1 berwarna putih dan yang 1 nya lagi berwarna hitam.

Seekor kucing berwarna putih mendekatinya, Alister berjongkok lalu ia membelai tubuh kucing itu. Kucing itu menutup matanya, sepertinya kucing itu menikmati belaian itu.

Alister sedang asik membelai tubuh kucing itu, namun tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh pundaknya, Alister sontak kaget dan langsung melihat kebelakang.



"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Agares.

"Ah, ternyata itu kau, kau membuat ku kaget" Ucap Alister lega setelah mengetahui yang memegang pundaknya adalah Agares.

"Dari mana saja kau? Aku terus memanggil mu tetapi sama sekali tidak ada sahutan" Ucapnya lagi.

Agares tidak menjawab, ia membalikkan badannya dan berjalan keluar dari sana, Alister mengikutinya di belakang.

"Kau menyukai kucing? Sudah berapa lama kau memeliharanya? Ah, siapa nama mereka?" Ucap Alister, ia terus bertanya pada Agares dan itu membuatnya kesal.

Agares membalikkan badannya menghadap ke arah Alister, "Diam lah, kau sangat berisik" Ucap Agares, ia agak membentak, ah ia menjadi agak bersalah setelah membentaknya. Terjadi keheningan beberapa saat sebelum suara bel pintu berbunyi.

Agares memalingkan mukanya ia menatap ke arah pintu itu dan berjalan mendekatinya. Setelah membuka pintu itu berdiri 2 orang pria disitu.

"Maaf, apa Alister ada disini?" Ucap salah satu pria yang lebih tua itu. Agares hanya diam menatapnya.

"Papah, abang? Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Alister saat melihat Papah dan Abangnya berdiri di depan pintu.

"Kami disini untuk menjemput mu" Ucap seorang pria yang Alister panggil abang itu.

"Ah benar, ini sudah waktunya berangkat ke sekolah" Alister baru sadar jika sekarang sudah agak siang, jika tidak segera berangkat mereka akan telat.

"Agares ayo" Alister menarik tangan Agares kedalam untuk bersiap-siap.

Tidak lama setelah itu mereka keluar, Alister masih menarik tangan Agares, ia menariknya masuk kedalam mobil.

Mereka masuk kedalam mobil, disana sudah ada papah da  abangnya Alister yang duduk di kursi depan. Tidak lama setelah itu mobil mulai berjalan menuju sekolah.

Di dalam mobil mereka berbincang-bincang, tentunya Agares tidak banyak berbicara, Alister menjelaskan mengapa ia bisa ada di apartemen Agares.

Tidak lama setelah itu mobil pun berhenti, mereka sudah sampai di sekolah.

"Kalo gitu kita pergi dulu" Ucap Alister pada papah dan abangnya itu.

"Ya, belajarlah dengan baik" Ucap Dion, abangnya Alister.

Agares dan Alister pun berjalan masuk kedalam sekolah itu.

"Mereka benar-benar sangat mirip" Ucap Dion.

"Kau benar, tapi tubuh Agares sedikit lebih besar dan tinggi, dia juga miliki tatapan mata yang tajam" Ucap papah.

Lalu mereka masuk ke dalam mobil dan mulai meninggalkan sekolah.

"Aku akan mengantar mu sampai ke kelas mu" Ucap Alister.

"Tidak perlu, kau pergilah ke kelas mu sendiri" Tolak Agares.

"Tidak apa, ini masih ada waktu"

Agares tidak menjawab, ia membiarkan Alister mengikutinya.

Tak lama mereka sampai didepan pintu kelas Agares, "belajarlah dengan baik" Ucap Alister, ia merasa tangannya sangat gatal, ingin sekali ia menjahili Agares, Alister mengangkat tangannya dan membelai kepala Agares. Agares tertegun sejenak setelah itu ia menepis tangan Alister dan langsung masuk ke dalam kelas.

Melihat itu Alister terkekeh pelan sebelum berjalan menuju kelasnya sendiri.

Di suatu tempat lain

"Anak itu... aku sungguh sangat tertarik padanya" Ucap seorang pria paruh baya.

Bersambung

Kembaran Yang Terpisah (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang