16. Anak Angkat?

3.7K 272 13
                                    

Bel telah berbunyi, tandanya jam pembelajaran telah berakhir.

Saat ini Agares sedang berjalan keluar sekolah, ia tidak membawa motornya jadi ia harus pulang dengan menggunakan kendaraan umum.

Tetapi saat di depan gerbang ia melihat sebuah mobil hitam yang tidak asing untuknya, Agares berpikir mungkin itu hanya kebetulan dan mengabaikannya.

Tidak lama keluar lah seorang pria dengan menggunakan jas dari mobil tersebut. Agares ter diam sejenak, 'apa yang di lakukan pria itu disini?' batinnya bingung.

Pria itu mulai jalan mendekati Agares, Agares hanya diam ditempat membiarkan pria itu mendekatinya.

"Lama tidak bertemu tuan" Ucap pria itu kepada Agares. Agares hanya diam dan menatap pria tersebut.

Tak lama Agares mulai membuka mulutnya "apa yang kau lakukan disini?" Tanya Agares.

"Ah, tuan ingin bertemu dengan mu" Ucap pria itu. Ia berjalan ke samping mobil dan membuka pintu mobil tersebut, "silahkan masuk tuan" Ucapnya lagi mempersilahkan Agares untuk masuk ke dalam mobil tersebut.

Agares berjalan ke arah mobil tersebut ia melihat seorang pria paruh baya di mobil tersebut, Agares masuk dan duduk di samping pria paruh baya itu.

"Jalan" Ucap pria paruh baya itu singkat, tak lama mobil itu mulai melaju menjauh dari sekolah tersebut.

Tidak disangka ternyata Alister ada disana dan melihat semua itu. Alister merasa tidak tenang, ia sangat khawatir pada Agares, seperti akan ada sesuatu yang terjadi.



"Lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu? " Ucap seorang pria paruh baya.

"Tidak perlu basa basi, langsung saja pada intinya" Jawab Agares.

"Hahaha, baiklah" Tawa pria paruh baya itu.

"Saya tidak memiliki seorang pun anak" Pria paruh baya itu berhenti sejenak menatap Agares. Sedangkan Agares hanya diam saja menatap ke arah luar jendela mobil. Setelah melihat Agares pria paruh baya itu melanjutkan kata-katanya.

"Saya membutuhkan seorang pewaris yang akan mewarisi perusahaan-perusahaan ku nanti, tidak mungkin saya memiliki anak sekarang, saya sudah terlalu tua untuk itu" Lanjutnya. Ia melihat ke arah Agares lagi.

"Entah kebetulan atau tidak, tapi saya sangat tertarik pada mu sejak pertama kita bertemu, dan saya juga sudah mengawasi mu selama ini, kau lah orang yang cocok untuk menjadi pewaris ku, saya ingin mengangkat mu menjadi anak ku"

Agares tertegun sejenak, ia sedang mencerna apa yang tadi pria paruh baya itu katakan. Apa dia salah dengar? anak angkat? apa maksudnya itu?, Saat ini Agares sedang bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kepalanya.

Setelah selesai bergulat dengan semua pertanyaan itu Agares mulai membuka mulutnya dan menatap ke arah pria perih baya itu.

"Anak angkat? Apa maksudnya itu?" Tanya Agares.

"Ya, kau tidak salah dengar, saya ingin kau menjadi anak angkat saya" Jawab pria paruh baya itu.

"Mengapa begitu tiba-tiba? " Tanya nya lagi.

"Ini tidak tiba-tiba, aku sudah memikirkannya dari awal. Jika kau menerimanya kau tidak perlu memikirkan uang lagi, semua kebutuhan mu saya yang akan menanggungnya. Bagaimana? kau hanya perlu fokus mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pewaris kau akan menjadi seorang pemimpin di perusahaan Dirgantara."

"Mengapa harus aku?" Tanya Agares lagi.

"Saya tertarik dengan kemampuan dan kecerdasan mu, kau sangat pandai bela diri dan kau juga sangat pintar. Dulu aku juga memiliki seorang anak seperti mu dia sangat pintar, tapi sayangnya ia dan istri ku meninggal karena kecelakaan. Saya tidak memiliki siapapun lagi sekarang." Jawab pria paruh baya itu.

Kembaran Yang Terpisah (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang