30 : ACTE

283 25 0
                                    

Malam tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam tiba. Helios yang baru saja kembali dari perbincangan bersama keluarga kerajaan itu memutuskan duduk di sebuah bangku yang terletak pada kebun bunga istana.

Helios berpikir dirinya harus berjuang lebih kuat lagi untuk mendapatkan Rosaline ke dalam genggamannya seutuhnya. Akan tetapi sebelum itu, Helios dahulu yang harus mengembalikan derajat, martabat, dan kehormatan orang tua nya.

"Helios de Linbergh." di bawah cahaya bulan, Lauren berdiri di hadapan Helios yang tengah merenung tersebut.

Kedatangan Lauren tiba-tiba membuat suasana hati Helios menurun.

"Apa kau tidak memiliki rumah?" Helios memutuskan bangkit dari bangku itu, untuk mengimbangi Lauren yang berdiri tegap.

Lauren mengeluarkan sebuah rokok dari kantung nya lalu menghidupkannya dengan sebuah pematik, dan menghisap rokok tersebut di hadapan Helios. "Kau mau?" Lauren menawarkan rokok pada Helios.

"Tidak perlu."

Asap keluar dari mulut Helios, "Aku akan ikut mendampingi Princess Rosaline di barak militer. Kau beristirahatlah, karena sebagai seorang ksatria pasti sangat melelahkan― sehebat apapun dirimu, tidak dapat dipungkiri bahwa kau memiliki kelas rendahan dibanding diriku, Helios."

"Kelas rendahan?" Helios menyunggingkan senyum nya, "Serendah-rendah nya diriku, Princess Rosaline tidak akan menatap dirimu. Sebab aku lah pria yang dicintai nya." Helios mengambil rokok yang ada di jari Lauren lalu menjatuhkannya dan segera menginjaknya.

Lauren tertawa miris padahal dalam hati ia sangat ingin memberi pukulan pada Helios. "Apakah itu akan bertahan selamanya?"

"Ya. Selamanya. Karena aku― akan mengembalikan kehormatanku dan membuktikan pada dunia bahwa Duncan de Linbergh, pengkhianat sebenarnya. Ia akan lebih hina dibanding kotoran babi."

"Buktikan jika kau bisa. Aku akan menunggu momen itu." Lauren dengan kepercayaan diri tinggi nya menganggap bahwa yang baru saja Helios ucapkan adalah hanya angan-angan.

"Bersiaplah, Lord Linbergh. Entah tubuh mu yang terbakar atau kepala mu yang akan terpisah dari tubuhmu, aku sangat menginginkan dirimu berteriak tolong padaku. Entah kau atau pun ayahmu, kalian memiliki darah yang sama..."

Lauren tertawa cemas menyembunyikan ketakutannya, "Baiklah. Atau malah sebaliknya―" Lauren memberhentikan ucapannya sejenak untuk menatap Helios lebih tajam, mengibarkan aura permusuhan. "Your Grace..."

"Kuingatkan sekali lagi. Seberapa keras kau berusaha, kau tidak akan mendapatkan hati Rosaline― sebab garis takdir sudah menetukan bahwa aku dengan nya saling mencintai, permisi Lord Linbergh." Helios menekan nada suara nya menunjukkan bahwa Rosaline adalah milik-nya. Setelah itu ia pun berjalan meninggalkan Helios sendiri di tempat.

Lauren terkekeh sendiri, "Rosaline? Betapa informal nya dia."

Lauren berpikir ia harus ke barak militer lebih cepat dibanding rombongan kerajaan yang akan datang, karena sudah pasti jika dirinya bergabung bersama Rosaline, Helios tidak akan membiarkan itu terjadi.

ENOUMENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang