Draco menatap ke sekelilingnya, ia tidak tahu di mana dia sekarang. Di hadapannya ada sebuah cottage yang berdiri di dekat tebing. Di sekitar situ tidak ada apapun selain cottage tersebut dan pemandangan lembah besar yang sedikit berkabut.
Dia melihat seorang wanita yang sangat familiar, berjalan menyusuri jalanan menanjak menuju cottage tersebut. Cuaca saat itu sangat mendung, Draco bisa mendengar gemuruh dari langit.
Wanita cantik berambut ikal itu berhenti di depan cottage itu dan melihat sekitarnya. Hanya ada dia, raut wajahnya tanpa ekspresi, tongkat pipih yang cukup panjang yang terbuat dari kayu anggur berada di tangan kanannya.
Draco menatap wanita itu berdiri diam di sana, seperti sedang menunggu apa atau siapa. Tak lama kemudian, seorang wanita lainnya keluar dari cottage tersebut, wanita itu terlihat sedang hamil, perutnya kelihatan mulai membesar. Awalnya dia terkejut melihat ada seseorang yang berdiri di tempat tinggalnya. Namun dia langsung menyeringai lebar.
"Hallo, Hermione Granger."
Wanita yang dipanggil Hermione itu dengan tiba-tiba berjalan ke arah wanita itu dan mendorong tubuh wanita itu sampai kembali masuk ke dalam cottage tersebut.
Draco dengan gesit langsung mengikuti ke dua wanita itu.
Begitu keduanya sampai di dalam, Hermione menampar wanita itu dengan sangat keras.
"Lavender, kenapa kau berbohong?! Kau tidak hamil dengan Ron! Anak itu bukan miliknya!"
"Nona Granger yang sok tahu, memangnya bagaimana bisa kau mengetahui aku hamil dengan siapa? Ron saja menerima kemungkinan bahwa aku hamil anaknya." Wanita bernama Lavender itu, terlihat tidak peduli dengan pipinya yang baru saja ditampar. "Menyerahlah, Hermione. Ron akan menjadi milikku."
Draco terkejut bukan main ketika tiba-tiba seseorang menyergap Hermione dari belakang. Seorang pria jangkung menodongkan tongkat sihir ke belakang kepala Hermione.
"Jangan kasar pada wanita hamil, nona Granger. Aku yakin kau tahu itu."
Draco berdiri di tempat menyaksikan adegan itu dengan kekhawatiran.
Hermione menatap Lavender dingin lalu melirik pria yang berada di belakangnya. "Leodic Foster, bukankah kau terlalu bodoh sampai mengikuti permainan wanita sinting ini? Dia dengan jelas mengakui bahwa anak yang dikandungnya adalah anak orang lain, padahal kau sendiri tahu bahwa anak itu adalah milikmu."
"Diam kau, jalang. Aku tidak peduli jika itu anakku atau bukan."
Draco mengangkat alis kirinya. Ada yang aneh.
Hermione tiba-tiba tertawa dengan keras. "Jadi kau mau membantu Lavender untuk menipu Ron, karena kau tidak ingin bertanggung jawab, begitu? Atau Lavender mengancam untuk membunuh bayi itu?"
Draco bisa melihat mata Leodic Foster yang bergetar. Draco mengepalkan tangannya dengan sangat kuat.
"Diam Granger!" Hermione tidak bergeming. Seringai yang asing muncul di wajah Hermione.
"Cruc–
"Expelliarmus!"
Draco menatap Foster dengan berang. Pria itu dengan berani ingin melempar kutukan cruciatus pada Hermione. Namun Draco bingung.
"Apa yang kau lakukan, Foster?" Lavender berteriak marah. Kini di tangannya ada tongkatnya dan tongkat Leodic Foster.
Hermione langsung menjauh dari antara kedua penyihir itu. Hermione yang pada saat itu, kini berdiri tepat di hadapan Draco. Wanita itu terlihat sangat waspada.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm So Tired...
Fanfiction-REPOST- Hermione lelah karena terus berlari dari kenyataan. Dia bisa saja menghilang dari dunia dalam sekejab. Namun, kekecewaan dalam hatinya belum bisa dia hilangkan. Hingga, suatu saat Draco, sang musuh lamanya, datang meminta Hermione menikah d...