Hermione Granger, pahlawan perang yang dulu dieluk-elukan dan dibanggakan, kini hanyalah seorang buronan yang pecundang.
Lima tahun lalu, hidup Hermione berubah ketika dirinya dituduh menjadi pembunuh Lavender Brown, tunangan dari Ronald Weasley.
Seluruh masyarakat sihir termasuk keluarga Weasley benar-benar membencinya, mereka menganggap Hermione jahat karena membunuh tunangan Ron, dia dituduh tidak terima Ron memutuskan Hermione dan bertunangan dengan Lavender.
Harry Potter sendiri yang sangat menyayangi Hermione, walau tidak percaya bahwa Hermione bisa melakukan hal tersebut, memilih tetap diam karena keluarga istrinya tidak membiarkan Harry mengeluarkan sepatah kata untuk membela sahabat perempuannya itu.
Jadi beginilah hidup Hermione sekarang, melarikan diri ke dunia muggle bahkan sampai ke benua amerika. Hidup sendiri tanpa sihir, tanpa keluarga, tanpa teman, dan hidup dalam keterbatasan.
Beruntungnya dirinya lahir sebagai seorang Muggleborn, dia dapat beradaptasi dengan mudah walau tanpa sihir. Walau terkadang tangannya gatal untuk meraih tongkat sihirnya dan merapalkan sebuah mantra. Namun, itu sama saja dengan menggali kuburannya sendiri.
Dengan susah payah dia berhasil lolos dari kementerian, tentunya itu berkat satu-satunya bantuan yang dapat diberikan Harry untuk dirinya.
Berbekal tabungannya yang sebelumnya sudah di tukar ke mata uang muggle, dia terbang ke New York meninggalkan tanah kelahirannya. Berusaha mati-matian menutupi identitas aslinya.
Kini dia menyambung hidupnya dengan bekerja di sebuah restoran cepat saji yang tidak jauh dari apartemen kecil yang ditinggalinya.
"Jane, tolong cepat," teriak seorang wanita paruh baya pada Hermione yang sedang sibuk dengan segunung piring kotor.
Seperti biasa, restoran dimana Hermione bekerja sangat ramai. Restoran itu cukup terkenal di kawasan itu. Itu membuat Hermione yang dikenal dengan Jane itu harus bekerja dengan sangat cepat. Tugasnya bukan cuma satu. Dia harus mencuci piring, membantu mengoreng, juga membantu melayani tamu.
Dia heran pada nyonya Kim, yang merupakan keturunan korea, pemilik restoran ini, apa susahnya sih mencari pegawai tambahan. Hanya ada dua pegawai disini, Hermione dan seorang gadis yang lebih muda dua tahun darinya yang bernama Christy. Serta Nyonya Kim sendiri yang menjadi koki. Padahal setiap harinya, kecuali akhir pekan, selama 24 jam restoran itu tidak pernah sepi pengunjung.
"Miss Jane, tolong bantu aku," ucap Christy yang sedang mengangkat pesanan. Gadis itu mengisyaratkan pada Hermione untuk membantunya membawa dua piring pesanan lain.
"Baik, Christy." Hermione memilih melepaskan sarung tangan karet-nya kemudian mengangkat kedua piring tersebut.
"Jane, kenapa piringnya belum selesai kau cuci?" tanya nyonya Kim yang kelihatan gusar kepada Hermione ketika dia kembali ke dapur.
"Maaf, nyonya Kim, Christy tadi meminta tolong padaku," jawab Hermione kemudian kembali berkutat dengan tumpukan piring itu.
Sudah lewat waktu makan malam, namun masih banyak pelanggan.
"Miss Jane, maukah kau bertukar denganku? Biar aku yang mencuci piring-piring itu," ucap Christy yang sepertinya tampak lelah bolak-balik dapur dengan ruang makan.
Hermione hanya mengangguk dan menyerahkan sarung tangan karet pada Christy. Kemudian menuju ruang makan.
·
Pukul 23.35 Hermione akhirnya selesai bekerja dan pulang ke apartemennya.
Karena jarak yang tak jauh, hanya perlu lima menit Hermione sudah sampai di apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm So Tired...
Fanfiction-REPOST- Hermione lelah karena terus berlari dari kenyataan. Dia bisa saja menghilang dari dunia dalam sekejab. Namun, kekecewaan dalam hatinya belum bisa dia hilangkan. Hingga, suatu saat Draco, sang musuh lamanya, datang meminta Hermione menikah d...