7

1.9K 267 39
                                    

"Harry, menurutmu siapa yang membantu Granger untuk kabur?" tanya Ron pada suatu sore ketika dia sedang berkunjung ke Grimmauld place no 12.

Harry yang sedang meminum teh, meletakan cangkirnya kembali di atas meja, kemudian menatap sahabat sekaligus saudara iparnya itu.

"Tidak ada yang tahu soal itu Ron, mungkin seorang penyihir yang dikenal Hermione di Amerika," jawab Harry.

"Aku malah berpikir seseorang yang sudah lama mengenal dia yang membantunya," balas Ron.

"Kau tidak-"

"Bukan kau yang aku maksud, Harry. Tapi mungkin seseorang yang mengenal Hermione sejak lama. Siapa selain aku dan Ginny yang kau beritahu bahwa kau sudah menemukan keberadaan Granger?" potong Ron ketika Harry akan mengatakan bahwa Ron mengira Harry yang membantu Hermione.

Harry terdiam. Selain Ron dan Ginny, hanya-

"Tidak. Tidak ada selain kalian berdua yang aku beritahu. Tidak mungkin juga seseorang dari antara para auror. Tak ada dari mereka yang mengenal Granger sebelumnya."

·

Berhari-hari sejak ucapan Hermione yang membuat Draco langsung keluar dari ruang makan ketika sarapan, Draco tidak pernah sekalipun terlihat di rumah itu.

Hermione dilanda kebingungan saat ini. Dia tahu Draco marah karena ucapannya tempo hari. Tapi demi merlin, Hermione masih tidak mengerti kenapa ini terjadi.

"Miss Granger, makan malam sudah siap." Suara Angelin membuat Hermione tersadar dari lamunannya.

"Just Hermione, please, Angelin." ucap Hermione.

"Maaf Miss. Tapi saya tidak bisa melakukan itu. Di sini kami tidak menyebutkan tamu dari tuan kami hanya dengan nama mereka," ucap wanita paruh baya itu dengan wajah tidak terlalu nyaman.

"Baiklah." Hermione menyerah.

"Angelin, boleh aku tahu kenapa Malfoy tidak kembali kemari?" tanya Hermione saat dia mengikuti langkah Angelin menuju ruang makan.

"Maaf, Miss. Tapi saya tidak punya jawaban untuk pertanyaan anda itu, saya tidak diberikan berhak mengetahui kehidupan pribadinya, saya hanya pelayan rumah ini," jawab Angelin dengan datar ketika mereka sudah sampai di ruang makan.

"Apa dia harus sedingin itu?" gumam Hermione sebal ketika Angelin telah keluar dari ruangan itu.

·

Malam ini, Hermione kembali menikmati angin malam dan langit malam di lembah pegunungan swiss dari balkon kamarnya. Tidak, dia tidak duduk seperti sebelumnya lagi di pembatas balkon itu, dia hanya berdiri di sana sambil memegang pembatas balkon itu.

Angin malam meniup rambut bergelombannya yang kini sudah lebih teratur dibandingkan saat dia masih berada di tahun pertama dan kedua di Hogwarts, serta membuat gaun tidurnya turut tertiup dan bermain-main.

Ketika sedang asik menikmati angin dan langit malam yang bertaburan bintang gemerlapan, bahkan bisa melihat jelas galaksi-galaksi lain dan gugusan bintang di angkasa. Tubuh Hermione menjadi membeku karena tiba-tiba ada seseorang yang memeluk pinggangnya dari belakang dan menaruh kepalanya di bahu kanan-nya.

Hermione melirik ke kanan dan mendapati Draco-lah pelakunya. Kedua mata Draco tertutup dan kepala Draco dimiringkan ke kiri sehingga deruan napas Draco mengelitik leher Hermione.

"Apa yang kau lakukan, Malfoy? Lepaskan aku," pinta Hermione, dia tidak nyaman diperlakukan seperti ini secara tiba-tiba, apalagi oleh seorang Draco Malfoy.

"Sebentar saja, Granger. Aku sedang lelah," lirih Draco membuat Hermione makin tak nyaman, selain itu wajahnya sudah sangat merah dan detak jantungnya menjadi tak normal.

"Kalau lelah, kenapa kau tak langsung ke kamarmu? Pergi tidur sana," ucap Hermione lagi.

"Aku merindukanmu."

Seketika kepala Hermione langsung berputar ke arah kanan, sehingga wajah keduanya berhadapan. Draco juga membuka matanya sehingga mata keduanya bertatapan di jarak yang sangat dekat. Bahkan jika seseorang melihat dari sudut yang salah, maka mereka terlihat seperti sedang berciuman. Hermione terkejut dengan jarak itu. Entah apa yang terjadi dengan Draco sebenarnya, ucapnya begitu dalam hati.

"Aku tidak sedang gila atau tidak sedang di bawah pengaruh mantra ataupun ramuan. Dan kenapa wajahmu begitu merah, hum? Kau bertambah cantik jika sedang malu," ucap Draco membuat Hermione langsung kembali memutar kepalanya kembali ke depan.

"Lepaskan aku, Ferret. Bercandamu sungguh tidak lucu," ucap Hermione sambil berusaha melepaskan tangan Draco yang melingkar di pinggangnya.

Namun Draco malah tambah mengeratkan pelukannya.

"Beri aku lima menit, Granger. Aku lelah. Setelah lima menit aku harus kembali pergi. Jika kau berbicara lagi maka aku akan lebih lama lagi melakukan ini," ucap Draco yang kembali menutup matanya.

"Tapi ke mana kau pergi? Kenapa kau tidak kembali beberapa hari ini?" tanya Hermione detik berikutnya.

"Tiba-tiba pekerjaan di kementerian menyerangku, ditambah juga aku harus menjaga ibuku. Dan aku akan tetap seperti ini beberapa menit lagi," jawab Draco.

Hermione terdiam, dia memandang lurus ke arah pegunungan di depannya. Membiarkan Draco menempel padanya.

Angin malam tidak terasa terlalu dingin lagi, pelukan Draco membuatnya hangat dan anehnya itu membuat Hermione nyaman.

Kebingungan kembali melandanya.

"Tentang ucapanku hari itu, aku minta maaf," ucap Hermione lagi setelah beberapa menit berlalu.

"Kau sepertinya sangat merindukanku hingga ingin aku tinggal lebih lama. Apa aku perlu tidur denganmu malam ini?"

Hermione kembali memalingkan kepalanya ke arah kanan.

"Apa yang kau bicarakan? Lepaskan aku sekarang!"

Bukannya melepaskan Hermione seperti ucapan wanita itu, Draco malah mengangkat kepalanya dan mencium bibir Hermione.

Hermione tentunya terkejut, dia mencoba menjauhkan wajahnya, namun Draco dengan cepat memutar tubuh Hermione sehingga menghadap ke arahnya, kemudian menahan tengkuk Hermione dengan satu tangan dan tangan lainnya tetap memeluk Hermione erat.

Draco mencium Hermione dengan lembut, membuat lama kelamaan Hermione pun ikut terbuai.

Ciuman itu bertahan hingga keduanya terengah-engah karena kehabisan napas.

Draco tidak melonggarkan pelukannya sedikit pun. Hermione langsung membuang muka.

"Le-lepaskan aku, Malfoy, tolong." gumam Hermione lagi.

"Sepertinya aku harus pergi sekarang. Kalau tidak, aku akan melakukan yang lebih dari ini," ucap Draco yang kemudian mengecup bibir Hermione singkat sebelum akhirnya melepaskan pelukannya dari Hermione, kemudian berapparate pergi.

Begitu Draco menghilang, Hermione langsung bersandar di pagar pembatas balkon, dengan kedua tangannya berpegangan pada pembatas itu.

"Aku tidak tiba-tiba jatuh cinta dengannya, kan?"

·

I'm So Tired...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang