Hallo! Selamat membaca...
Karena aku suka banget sama Karakter Boboiboy dan kawan-kawan makanya disini aku pakai karakter Boboiboy.
Karakter memang jelas punya Monsta, Tapi kalau alur ceritanya ini murni karangan aku ya. Dalam cerita pun bakal ada karakter lain, jadi gak semua dari Boboiboy . So, enjoy!
HAPPY READING~
Pagi hari ini, cuacanya cukup dingin mungkin sebentar lagi akan hujan. Deru motor bersahutan dari arah selatan jalan untungnya jalan ini sepi tidak ada pengguna jalan yang lain yang lewat sini.
"Blaze, kecepatannya kurangin!" ucap seseorang yang berada di atas motor sebelah.
"Okey," sahut Blaze Revaldo Anggara.
"Gem, kita teduh di halte itu sebentar. Udah mau ujan," suara Kenzolar Arkatama. Salah satu yang paling bijak di antara mereka.
Gempa Argenta, hanya membalas dengan jempol tangan.
Deru motor yang tadinya bersahutan pun berhenti disebuah halte yang sudah tidak digunakan bersamaan dengan hujan yang tiba-tiba saja turun membasahi bumi dan juga para pengendara motor besar yang sedang berlindung di halte.
"Hujannya bakal lama, kita bakal telat."
"Seenggaknya kita nggak kehujanan ntar bakal ada yang sakit di antara kalian," jawab Gempa.
"Bener kata Gempa, salah satu dari kita kan ada yang lemah. Wkwk-"
"Blaze!" Gempa memotong ucapan Blaze. Anak satu ini memang tidak bisa menjaga mulutnya.
"Sorry gem," ucap Blaze cengengesan.
Ananta Thorn Dipta hanya menanggapi percakapan itu dengan senyuman. Thorn sama sekali tidak marah pada Blaze walau memang ucapan tadi itu untuk Thorn. Blaze bahkan di cap sebagai mulut perempuan karena tidak bisa menjaga lisannya.
Lagipula, Thorn tau kalau Blaze hanya bermain-main saja atau sekedar bercanda dengannya. Thorn tidak ambil pusing.
"Lain kali jaga tuh mulut. Jangan sampe mulut lo gue remes sampe penyok, Laze!" Taufan Mahatma Alvaro kini bersuara setelah drama menyimaknya.
"Jangan sendirian, Fan. Gue juga pengen jambak bibirnya," sahut Solar teramat geram dengan mulut Blaze.
"Ampun dah ampun. Thorn lo serem amat dah banyak banget yang lindungin lo," ucap Blaze sembari membayangkan bagaimana jika seluruh anggota disini menghajarnya. Ah, membayangkan saja sudah mengerikan.
"Thorn kan emang baik, Laze. Kalau mau banyak yang lindungin ya jangan banyak omong mulut kayak tante tante." Thorn membalas ucapan Blaze, ucapan polosnya berhasil membuat riuh tawa dari beberapa anggota yang lain kecuali Zerganice Ganendra dan Dean Halilintar Regandra.
Galsvion, adalah Gang motor terkenal di daerahnya. Diketuai oleh Halilintar dan wakil ketua Gempa membuat Gang ini semakin di takuti oleh beberapa orang dan juga Gang motor lain. Siapapun yang membuat masalah dengan mereka maka bersiaplah untuk menanggung akibatnya.
Galsvion sebenarnya tidak begitu buruk, tetapi kehadiran Gang motor lain yang iri pada mereka dahulu membuat Gang Galsvion semakin di benci oleh kalangan masyarakat. Padahal, jika dilihat dari dekat bagaimana cara anggotanya bersikap mungkin tidak akan ada yang salah paham dengan Gang mereka.
"Mau ngapain, Ice?" tanya solar saat melihat Ice (Ais) mengotak atik hp nya.
"Mau bilang ke ying, biar kita nggak di tulis bolos di sekolah." Tanpa menoleh ke arah solar dan terus mengetik kan beberapa kata di sana.
"Langsung ke yaya aja gak si? Soalnya Yaya kan ketua keamanan,"
"Apa hubungannya?"
"Yaya lebih dekat sama guru, seenggaknya kalau minta tolong ke Yaya bisa buat gurunya percaya kalau kita emang lagi kehujanan." kali ini bukan Taufan yang menjawab, tapi Gempa.
"Okey!"
Ice mulai mencari cari kontak yang bernama "Yaya" di hp nya, setelah mendapatkan kontak yang dia cari Ice mulai mengetikkan beberapa kata-kata disana.
"Lima menit lagi masuk kelas, kita bolos aja?" Di ujung tempat duduk halte Blaze duduk sambil memainkan hp nya.
"Jangan! Gue nggak mau Thorn dan Solar kena masalah," ucap Hali tidak setuju.
"Santai aja gue mah, yang di khawatirkan seharusnya tuh, si Thorn." Solar menoleh ke arah Thorn yang ternyata juga sedang menatapnya di ikuti oleh yang lain yang juga memandang ke arah Thorn.
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
GALSVION |•The Family Gang•|
RandomBerawal dari sebuah rencana liburan yang sudah di rencanakan oleh sebuah Gang motor bernama Galsvion. Mereka harus menghadapi sebuah bahaya yang tiba-tiba saja muncul saat berlibur disebuah Villa mewah yang terletak di puncak. Ikuti kisah misterius...