>>>>
Enjoy!
Solar menegaskan kembali ucapannya.
"Ya gak lah, bokap gue aja gak kenal orang sini." Mendengar penjelasan Solar Yaya semakin yakin bahwa apa yang di katakan Solar itu benar.Taufan berlari ke arah dapur mengecek kulkas itu. Gerakannya kemudian di ikuti oleh teman-temannya kecuali Vanila dan juga Thorn yang masih tetap di stay di tempat mereka.
Di dapur. Blaze membuka pintu kulkas kini wajahnya menampakan raut wajah bingung, bau busuk menyeruak masuk ke dalam indera penciumannya belum lagi tampilan kulkas yang begitu mengerikan. Ya, kulkasnya masih seperti semula.
"What?" Yaya dan Ying saling bertatapan. Padahal tadi sangat jelas bahwa Kuputri sudah membersihkannya bahkan ketiga gadis itu sempat mengeceknya terlebih dahulu.
Tubuh kedua gadis itu membeku bahkan lidah mereka seolah kelu tidak bisa berkata-kata lagi. Lalu, siapa tadi?
Ying terduduk di kursi tubuhnya lemas pikirannya berkecamuk memikirkan bagaimana bisa ini terjadi padahal tadi sudah jelas kulkasnya sudah bersih bahkan Ying lah yang menemani Kuputri membersihkannya.
"Gak beres!" gumam Halilintar.
"Bukannya tadi Blaze, Taufan, Gempa sama Gopal ada disini juga ya?" tanya Fang menatap ke empat temannya itu penuh tanya.
"Gue gak ada liat apa-apa cok, kita berempat aja ada di kamar atas lantai dua." ucapan Taufan sontak mendapat anggukan kepala dari Blaze, Gempa dan juga Gopal.
Keadaan semakin membingungkan kala mendengar pernyataan Taufan barusan.
"Wait! Jam berapa tuh orang yang ngaku kenalan bokap nya Solar dateng?" tanya Blaze. Entahlah, dari raut wajahnya sepertinya pertanyaannya kali ini serius.
"Gue gak liat jam, kalau gak salah sekitar 30 menitan setelah Alin sama yang lainnya pergi ke pasar." Teman-temannya mengangguk sebagai respon tapi raut wajah bingung itu masih jelas terlihat di wajah mereka satu persatu.
"Lo gak nanya dia asalnya dari mana, Ya, Ying?" tanya Gempa dengan nada menginterogasi.
"Gue yang tanya, terus katanya rumahnya gak jauh dari sini." Ying terlihat panik.
"Namanya juga, kalau gak salah Kuputri panggilannya Putri," sahut Yaya.
"Kuputri?" Solar terlihat berpikir sejenak mencoba mengingat nama yang tidak asing baginya, tapi Solar lupa.
"Lo kenal?" tanya Blaze.
"Gak sih, cuma gak asing aja namanya." Blaze menghela nafas gusar setelah mendengar jawaban Solar.
"Dia pulangnya sebelum gue sama yang lainnya turun ke bawah gak?" tanya Gopal. Yaya mengangguk di ikuti dengan Ying.
"Arghh pusing gue! Jadi gak nafsu makan gue," Taufan merasa pusing dengan urusan ini. Mereka hanya ingin berlibur dengan tenang, itu saja.
"Sama, gue juga gak nafsu makan lagi." Mereka mengangguk setuju pada perkataan Taufan. Mungkin lebih baik sekarang mereka istirahat karena sudah larut.
Halilintar mengacak rambutnya frustasi. Ia kebingungan dengan apa yang terjadi pada mereka saat ini padahal ini adalah malam pertama mereka di Villa seharusnya malam ini menjadi malam yang tenang dan menyenangkan bagi mereka tetapi entah kenapa selalu ada hal aneh yang mereka temui.
"Kayaknya ada yang gak suka kita disini," gumam Halilintar menatap serius pada teman-temannya.
"Kayaknya besok kita pulang aja," ucap Solar sontak mendapat anggukan setuju serta antusias dari teman-temannya itu, bagaimana bisa mereka betah setelah beberapa teror yang mereka dapati.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALSVION |•The Family Gang•|
De TodoBerawal dari sebuah rencana liburan yang sudah di rencanakan oleh sebuah Gang motor bernama Galsvion. Mereka harus menghadapi sebuah bahaya yang tiba-tiba saja muncul saat berlibur disebuah Villa mewah yang terletak di puncak. Ikuti kisah misterius...