||Terlambat|| ~ 2 ~

135 15 0
                                    


Deru motor yang tadinya sempat berhenti kembali terdengar riuh di jalanan sepi ini. Hujan masih belum berhenti total masih ada gerimis sedikit tapi tidak masalah, mereka harus segera ke sekolah agar tidak terlalu terlambat.

Kini anak muda yang sangat di segani tiba di gerbang gedung sekolah Galaxy School tempat mereka menimbah ilmu, pintu gerbang sudah terkunci rapat dan bisa di artikan bahwa mereka sudah terlambat.

"Gimana?" tanya laki-laki dengan postur tubuh tinggi. Taufan.

"Pak Bima, kita boleh masuk?" panggil Blaze pada penjaga sekolah.

Penjaga sekolah terlihat berjalan dari post ke arah gerbang yang sudah di kuncinya dan membuka kunci pintu gerbang tersebut.

"Makanya atuh den, jangan telat telat mulu. Coba aja nggak ada Neng Yaya yang ngomong sama guru, pasti saya tidak bisa bukain pintu buat kalian atuh den." Penjaga sekolah yang di kenal dengan Pak Bima sibuk dengan kunci gerbang itu.

Gempa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "maaf Pak Bima, kita kehujanan tadi jadi cuma bisa kasih tau Yaya kalau kita bakal telat."

"Ya sudah kalau begitu, cepat masuk pelajaran sudah dimulai," ucap Pak Bima mempersilahkan mereka satu persatu masuk dengan motor besar mereka.

Untungnya Yaya memberitahukan kepada mereka bahwa hari ini kelas mereka free karena guru mereka sedang ada di luar kota karna urusan mendadak juga beliau tidak menitipkan apapun baik tugas ataupun catatan. Jadi, para anggota Galsvion cukup lega karena tidak berhadapan dengan guru-guru nantinya.

"Heyo kalian!" belum sempat duduk di kursi suara cempreng milik seorang cowok yang tak lain adalah teman mereka ikut bergema di ruang kelas ini.

"Berisik!" tatapan sinis dilayangkan Ice pada temannya yang tak lain adalah Ardana Gopal Prasetya.

"Kuping gue anjj!" selain Ice, Taufan ikut sinis pada gopal.

"Yaelah, gue bahagia karena kalian datang dengan selamat cok," celetuk Gopal dengan muka yang dibuat sedih.

"Jangan gitu Pal mukanya, kayak bebek soalnya." seketika ucap polos milik Thorn membuat beberapa temannya tertawa dan ikut mengejek Gopal.

Lihatlah wajah Gopal sekarang berubah masam.

"Gue tandain lo ya, Thorn,"

"Tanda apa?!" Solar yang baru memasuki kelas kini menyahuti perkataan Gopal.

Gopap cengengesan, sebab jika dirinya berkata lagi tentang ancamannya terhadap Thorn. Mungkin akan lebih bahaya lagi untuknya.

"Gue tandain thorn yang paling ganteng sejagat raya, hehe," jawab Gopal menampilkan baris gigi seperti kuda.

"Yaya sama Ying mana?" tanya Hali, matanya menyusur luas di kelas tapi tidak menemukan dua cewek itu.

Olivia Ying Shaylla dan Beverya Fabellya juga termasuk teman anggota Galsvion. Selama ini mereka cukup membantu Galsvion maka dari itu mereka kenal cukup baik dengan para anggota Galsvion.

"Entah!" jawab Gopal, laki-laki berbadan gempal itu sibuk memakan cemilannya tanpa menoleh ke arah temanya.

"Hey! Telat mulu lo pada njir." tak berselang lama Yaya dan Ying pun sampai di kelas dan menyapa temanya yang baru saja datang.

"Hallo sayang... "

Bugh!

Buku yang di lemparkan Taufan tepat mengenai sasaran. Blaze yang menjadi sasaran empuk Taufan hanya bisa meringis, hanya buku tapi sakit, pikirnya.

GALSVION |•The Family Gang•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang