||Bukan Ais dan Blaze|| ~12~

73 12 1
                                    

Enjoy
>>>>


Vanila dan Thorn yang mendengar suara teriakan pun langsung keluar karena mereka mengenali suara teriakan itu. Bahkan tanpa ragu keduanya keluar dari kamar dan mendapati Halilintar dan Gempa ada di luar kamar mereka.

Ternyata bukan hanya Thorn dan Vanila yang keluar. Ada Solar dan Gopal di kamar sebelumnya yang ternyata juga mendengar suara kencang bergema dari kamar Yaya dan Ying. Sontak mereka berlari kencang menuju ke kamar dua gadis yang masih termasuk teman mereka itu.

Tak berselang lama. Ke enam remaja itu sampai di depan pintu ruangan Yaya dan Ying. Halilintar membuka knok pintu yang ternyata terkunci rapat, sedangkan mereka tidak ada kunci kamarnya.

"Yaya, Ying?!" teriak Vanila tak terlalu keras memanggil nama kedua temannya itu.

"Yaya, Ying? Kalian kenapa?!" panggil Gempa tapi tak ada sahutan dari mereka.

"Dobrak aja!" ujar Solar mengusul. Ini ide yang bagus menurutnya.

"Gak apa-apa emang? Ini kan Villa puny-"

"Gak usah mikir itu! Villa terkutuk sama Yaya dan Ying lebih penting mereka berdua. Gak usah mikir tentang Villa, gue gak peduli!" ujar Solar terlampau panik hingga memotong ucapan Halilintar.

Gempa, Halilintar dan Thorn mengangguk lalu ke lima laki-laki itu pun mendobrak pintu secara bergantian. Vanila hanya melihat dari samping pikirannya tak bisa fokus saat ini bahkan otaknya seperti beku dan berhenti berpikir. Sungguh! Ia takut terjadi apa-apa pada kedua temannya itu.

Dan benar saja, kedua teman mereka itu tergeletak di lantai tidak sadarkan diri. Entah apa yang terjadi mereka pun tidak tau yang mereka lihat sekarang adalah kamar yang gelap dan kedua gadis yang mereka dengar teriakannya sudah tak sadarkan diri di lantai.

Sontak Halilintar dan lainnya berusaha menyadarkan Yaya dan Ying namun sebelum itu Gempa dan Thorn sudah membawa tubuh mungil kedua gadis itu ke atas ranjang mereka masing-masing. Kamar yang tadinya gelap pun kembali terang setelah Gopal menyalakan lampunya.

Thorn menepuk-nepuk pipi Yaya berharap mendapat respon dari gadis itu tapi respon keduanya masih sama, kedua gadis itu seakan enggan untuk membuka mata mereka.

"Gue takut, terjadi sesuatu sama mereka berdua." Pandangan Thorn beralih ke arah Vanila yang sedang berdiri di sampingnya. Laki-laki itu menatap teduh pada sang adik.

"Mereka bakal baik-baik aja, do'a in," jawab Thorn menenangkan. Vanila juga sedikit tenang.

"Mereka kenapa bisa gini, ya?" tanya Gopal tanpa memandang siapapun matanya fokus kepada kedua gadis yang notabene nya adalah sahabatnya juga.

Halilintar yang tadinya tertunduk menatap Yaya dan Ying kini beralih menatap teman-temannya satu persatu. Ia teringat dengan chat Ying yang mengatakan bahwa ada sosok seram di kamar mereka. Tangan Halilintar merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda pipih dari sakunya kemudian membuka room chat miliknya dengan Ying dan memperlihatkannya kepada beberapa temannya yang berada disana.

"Anjj!"

"Sosok cewek? Serem?"

"Jadi, itu penyebabnya?"

Vanila beralih menatap Solar yang tengah melamun setelah melihat room chat milik Halilintar dan Ying itu.
"Lar, sebenarnya apa yang terjadi sama Villa keluarga lo?" Pertanyaan yang keluar begitu saja dari bibir gadis itu.

Mereka sudah mendapati banyak kejadian aneh di Villa ini. Bahkan di luar Villa pun mereka masih mendapat gangguan seperti kejadian siang tadi.

Solar membalas tatapan Vanila dengan wajah sedikit bingung sekaligus terkejut.
"Gue gak tau, Van. Tapi kayaknya Villa ini memang punya kejadian di masa lampau."

"Bentar. Fang, Taufan, Blaze sama Ice mana?" tanya Thorn saat menyadari bahwa ternyata ke empat sahabatnya itu tidak sedang berada disana.

"Kalau Taufan sama Fang ada di kamar, gue cuma manggil Gempa doang tadi. Tapi kalau Blaze sama Ais udah balik dari tadi selepas ngambil air di kamar gue," jelas Halilintar membalas tatapan beberapa temannya yang masih keliatan panik.

Solar dan Gopal memandangi Halilintar dengan tatapan bingung, ternyata pemikiran mereka salah. Jika Ais dan Blaze tidak berada di kamar Halilintar lalu dimana mereka berada?

"Loh? Kirain Blaze sama Ais ada di kamar lo sehabis ngambil air. Soalnya tuh anak dua belum balik ke kamar sedari tadi, Lin!" ucap Solar dengan nada serius. Ucapannya kemudian mengundang tatapan mata dari beberapa temannya itu kecuali Yaya dan Ying yang belum sadarkan diri.

"Iya tuh, gue sama Solar nungguin lama banget tapi gak ada tanda-tanda tuh anak balik ke kamar." Halilintar beralih menatap Gopal dengan tatapan cukup serius. Mata elangnya itu menyoroti kedua teman sekamar dengan Ais dan Blaze.

"Tapi tadi gue sempet denger suara Blaze bilang makasih ke Halilintar sama Fang di luar kamar, gue sama Taufan emang lagi di kamar tapi tadi jelas banget suara Blaze." Gempa tidak bohong. Walaupun suara Blaze terbilang kecil tapi Gempa masih bisa mendengarnya dengan jelas meski dari balik pintu.

"Tapi ... Ada yang aneh dari mereka berdua," sahut Halilintar. Memory nya berputar mengingat lagi sikap Ais dan Blaze yang terlihat begitu dingin serta senyum yang sedikit aneh menurutnya.

Kening mereka mengerut tidak paham apa yang di katakan Halilintar.
"Maksud lo?" tanya Vanila yang sama bingungnya dengan yang lain.

"Gue yakin yang datang ke kamar kita itu bukan Ais sama Blaze. Dari tingkah mereka aja udah keliatan beda banget, Blaze yang pecicilan dan banyak tingkah tadi kayak tenang-tenang aja bahkan keduanya kayak orang linglung, belum lagi muka mereka kayak pucet!" Penjelasan Halilintar berhasil menciptakan raut wajah panik pada teman-temannya, belum lagi penjelasan Halilintar di sertai dengan raut wajah serius milik Halilintar.

Solar yang tadinya menatap lantai kini beralih pandangan pada Halilintar. "Fiks, itu bukan mereka!"

Halilintar mengangguk sebagai respon.

"Arrghh, shit! Terus mereka dimana?" Gempa mengusap wajahnya kasar, hembusan nafas berat dari Gempa cukup meyakinkan bahwa Ia sedang frustasi sekarang.

"Coba chat mereka. Gue sama Solar ke kamar gue dulu mau manggil Fang sama Taufan. Gem, gue mau lo disini jagain mereka dulu!"

>>>>

Sorry chapternya ga panjang banget ya:)

Vote kalian adalah semangat ku cintahh! Jangan siderr yaa! Jangan sampe ku suruh my beb alinn hajar klian krna ga vote! Oke.

See u next chapp<3

GALSVION |•The Family Gang•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang