9

104 23 3
                                    

-Happy Reading😊

Kini Namjoon dan pria dukun itu sudah berada di dalam kedai chicken. Di depan mereka duduk terdapat dua minuman yang Namjoon pesan.

Sementara Si Eun, duduk terpisah dengan mereka dan Si Eun terlihat tengah melahap chicken yang juga Namjoon pesan.

Tiba tiba pria dukun itu memajukan posisi duduknya dengan Namjoon, setelah Namjoon memberitahunya jika ia tahu rahasia pria yang mengaku sebagai dukun tersebut.

"Yak, bagaimana kamu tahu saya dukun palsu?"-wajah pria dukun itu terlihat panik.

"Bapak gak pandai bohong, sekalipun bapak pinter bohong, saya orang yang gak mudah dibohongin"-Namjoon tersenyum santai kemudian menengguk minumannya.

"Nak.."

Namjoon kebingungan saat pria di depannya tiba tiba memegang tangannya.

"Jangan laporin saya ke polisi, saya mohon"
"Saya akan mengembalikan uang itu"

"Tapi kalo saya biarin, bapak bisa saja cari target lain kan?"-Namjoon.
"Gak nak, gak.. saya melakukan itu juga karena terpaksa"

"Terpaksa? Bapak mau bikin saya kasihan sama bapak gitu, dengan alasan terpaksa?"-Namjoon.

"Gak nak, saya jujur, saya terpaksa.. itu anak saya"

Namjoon mengikuti pandangan pria itu yang menatap anaknya sebentar kemudian kembali menatapnya.

"Waah.. Kali ini bapak pake anak buat alasan bapak nglakuin itu"-Namjoon.

"Nggak njir.. yak kamu bisa dengerin saya dulu?"

Namjoon hanya diam kemudian kembali menengguk minumannya. Pria itu menghela nafasnya sebelum berbicara.

"Anak saya.. dia punya cita cita jadi dokter"
"Tahun ini, tahun terakhir dia di SMA dan dia sangat ingin masuk ke kedokteran"

"Kamu liat sendiri, saya hanya petugas kebersihan, gaji saya gak seberapa buat biaya kuliah anak saya nanti"

Sontak, Namjoon menatap baju pria itu dan ia mulai percaya dengan perkataannya.

"Saya tetap menyalahkan bapak, uang yang dosen saya kasih itu untuk kuliah anak bapak kan?"-Namjoon.

"Untuk membiayai seorang anak mencari ilmu, harus berasal dari yang halal"

Pria itu pun diam membenarkan perkataan Namjoon. Kemudian ia kembali menatap Si Eun. Si Eun pun juga menatapnya sambil tersenyum manis kemudian kembali melanjutkan menikmati ayam gorengannya.

"Oke, saya gak akan laporin bapak ke polisi"-Namjoon.
"Bapak juga gak perlu balikin uang itu"-Namjoon.

Sontak, pria itu langsung menatap Namjoon merasa tidak percaya dengan perkataannya.

"A-apa?"
"Biar saya yang tanggung jawab dan..."

Namjoon berhenti sejenak, kemudian mengambil sesuatu dari sakunya. Itu adalah kartu nama dari perusahaan ayahnya.

"Silahkan bapak datang ke kantor ini"-Namjoon menyodorkan kartu tersebut.

Pria itu pun mengambilnya dan menatapnya.

"Bapak bisa berkerja disana sebagai pembersih dengan gaji lebih"-Namjoon.

"Ngomong aja, dari Namjoon gitu pak"-Namjoon.

Sontak pria itu langsung meraih kedua tangan Namjoon.

"Makasih nak, makasih.."

Namjoon tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

GHOST LOVE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang