Rosaline menggunakan gaun sederhana dengan rambut berwarna silver yang terurai bersiap untuk keberangkatan menuju barak militer sebagai relawan bersama Helios yang setia menemani nya.
Sebelum itu Kyros, Valenca, Aeros, dan Aragorn berkumpul di gerbang istana untuk menemani Rosaline yang berkontribusi lebih dalam pertahanan negerinya.
Helios menunggu di kereta kuda sedangkan Rosaline bersama keluarga nya untuk pamit sementara selama beberapa hari.
Melakukan curtsy untuk memberi hormat kepada orang tua dan saudara-saudara nya Rosaline akan berangkat dengan hati gembira, "Aku akan berangkat untuk misi ini." Rosaline kemudian bergantian memberi kecupan manis di pipi keluarga nya itu.
"Luar biasa, Rosaline." puji Aragorn.
Rosaline melempar senyum manis.
"Menjadi relawan membutuhkan waktu yang sedikit lama, jaga lah kesehatanmu." Aeros memberi nasihat kepada saudari bungsu nya itu.
"Baiklah. Aku akan menuruti perkataanmu Your Highness." Rosaline terkekeh kecil.
"Ucapan ayah sudah diwakilkan oleh saudara-saudara mu. Kau membuktikan bahwa kekuatan dan keberanian tidak terbatas oleh status sosial atau gender. Jadilah wanita hebat, yang mampu menyelesaikan masalah..." Kyros bangga dengan keberanian putri nya yang selalu berpegang teguh pada pendiriannya itu.
"Aku akan menjadi wanita hebat itu, ayah."
Rosaline lalu menghadap ke arah Valenca. Valenca pun langsung mengangkat wajahnya guna membuktikan bahwa ia adalah ibu yang tegas.
"Sejelas apapun logika menerangkan jalannya, seseorang selalu saja tersesat oleh perasaannya."
Aeros dan Aragorn saling melirik kebingungan.
"Seperti kata pepatah, disaat insting mengalahkan logika, di saat itulah keberuntungan akan berpihak. Semoga Tuhan memberikanmu keberuntungan dan cinta, Rosaline."
"Aku sudah mendapatkan keberuntungan dan cinta, ibu."
Kyros mau tidak mau harus menghentikan obrolan itu, "Kau sudah terlambat Rosaline."
Rosaline memeluk erat keluarga nya satu persatu kembali.
Valenca menahan Rosaline sejenak dengan menggengam tangan putri nya yang ingin pergi menuju barak militer, "Jika mentari tenggelam dan meredupkan cahayanya, cinta dan kasih ibu kepada anaknya tak akan pernah hilang hingga akhir hayatnya." Valenca juga menoleh sembari tersenyum kepada Aeros dan Aragorn.
Rosaline dengan langkah berat meninggalkan keluarga nya sembari melambaikan tangan.
Sementara itu Helios sudah berdiri disamping pintu kereta kuda untuk mempersilahkan Rosaline masuk.
Rosaline datang bersama Elena dan dua dayang nya, Miranda dan Jane.
Elena, Miranda, dan Jane bertugas untuk membantu Rosaline dengan mempersiapkan segala hal.
Helios pun membuka pintu kereta kuda untuk Rosaline, Rosaline pun tersenyum lalu masuk ke dalam kereta kuda, diikuti Helios.
Rosaline dan Helios berada dalam satu kereta kuda, sedangkan Elena, Miranda, dan Jane berbeda.
Rombongan Rosaline berangkat menuju berak militer.
"Seragam militer, sepatu bot, topi, tas tentara, perlengkapan tidur seperti selimut dan bantal, serta peralatan pribadi seperti pisau lipat. Selain itu, bahan makanan tahan lama seperti kacang-kacangan, gandum, dan daging kalengan juga bisa menjadi bagian dari perlengkapan. Apakah semua sudah siap?" tanya Rosaline kepada Helios yang berada di hadapannya.
"Sudah, Your Highness." lapor Helios pada Rosaline.
Kereta kuda melaju dengan tenang di sepanjang jalan setapak menuju barak militer yang terletak di perbukitan yang jauh.
"Helios..."
"Hm?"
"Hubungan antara kita sudah diketahui oleh orang tua ku, namun saudara dan saudari ku belum. Entah mengapa aku berfirasat bahwa kau akan pergi dari ku― apa kau tidak sadar? Mengapa semua berjalan mulus dan normal-normal saja? Jika seperti ini, sesuatu akan terjadi dikemudian hari." Rosaline benar-benar berpikir berlebihan.
"Tidak akan. Tujuan ku adalah kau, Rosaline. Jika badai datang pun semua akan kulalui demi dirimu, demi dirimu Rosaline. Di lautan manusia sekalipun, mataku akan selalu mencarimu." pertegas Helios.
Rosaline mengusap lembut pipi serta rahang Helios. "Sudahkah aku hari ini mengatakan betapa beruntungnya aku memiliki dirimu di hidupku? aku telah jatuh cinta padamu karena segala hal kecil yang tidak pernah kau sadari."
Helios menatap lembut Rosaline dengan dalam, wanita cantik di hadapannya yang bisa membuat hidup nya menjadi gila. "Aku benar-benar merasa seperti terbang ke langit ketika aku melihatmu. Aku harap angin akan memberitahumu betapa aku mencintaimu. Aku ingin melarikan diri denganmu. Di sebuah tempat di mana tidak ada siapapun, hanya kau dan aku."
Helios dan Rosaline kompak terkekeh bersama.
Rosaline sangat menghargai perjuangan Helios untuk bersama nya, ia rela melakukan segala hal untuk mengembalikkan kehormatan nya termasuk mengkhiati sumpah nya pada negara dan terlibat kembali bersama keluarga yang telah merubah alur kehidupannya. Semua yang dilakukan Helios, sangat lah beresiko.
Singkatnya, Helios akan mengambil hak nya kembali sebagai "Marquess Linbergh" setelah membersihkan nama keluarga nya.
"Saat kita sudah sampai di barak militer, aku akan mengajakmu menemui Lord Zandov Frantz. Dia termasuk orang berharga, di hidupku."
Rosaline mengiyakan, "Baiklah, aku akan berbicara pada panglima perang itu. Jasa nya sangat besar pada negara dan tentu saja untuk mengucapkan terima kasih karena telah merawatmu."
Helios tersenyum sembari membenarkan anak rambut Rosaline.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Next?
Jangan lupa vote + komen + share! ❤️
@N.Z.K
KAMU SEDANG MEMBACA
ENOUMENT (END)
Romance[Sequel of "RETROVAILLES"] GIEDENSERA #2 ENOUMENT : perasaan getir yang muncul di masa sekarang. Berharap bisa kembali ke masalalu. Bagai "hitam dan putih" itu lah yang menggambarkan hubungan ini. Perjuangan cinta adalah saat kalian saling menguatka...