Chapter 1

44 2 1
                                    

" Kei dimana Starla?" Seorang pria yang baru saja pulang.

" Dia sudah berangkat, aku juga sudah menyiapkan semua keperluan yang akan dia butuhkan di akademi" Seorang wanita yang sembari turun dari tangga.

" Aku sudah membuat segel pelindung tungku roh untuk nya, takut nya anak itu tidak bisa mengontrol emosi".

" Sudah lah tidak apa, aku sudah memberinya segel lebih dulu sebelum dia berangkat".

" Baiklah, anak itu juga sudah besar tak kusangkah dia sudah masuk akademi."

" Dia sangat mirip dengan mu, Alaska"
Wanita itu pun langsung memeluk Alaska.

" Dan sifat nya benar-benar mirip dengan ibunya ini. Sifat yang kadang lembut kadang tegas, benar bukan istri ku." Alaska yang membalas pelukan istri nya.

" Ya kau benar". Keira.

Di sisi lain di Akademi STAR.

" Wah lihat pendaftaran nya sudah dibuka".

" Ayo cepat kita mendaftar."

" Aku pasti bisa lulus dari akademi ini."

Itulah perkataan semua orang yang melihat Akademi Star.

Perkenalkan aku Starla Wirabuana anak pertama sekaligus keturunan dari keluarga
Wirabuana salah satu keluarga dengan pengaruh terbesar di Benua Jiwa ini, ayah ku Alaska sekaligus pemimpin keluarga adalah salah satu pahlawan yang dihormati. Sedangkan ibu ku juga adalah pahlawan yang terkenal dengan kekuatan Bunga nya yang harum dan indah.

Dan itulah mengapa aku harus menutupi identitas asli ku, karena di Akademi Star ini tidak memandang status aku juga harus berbaur dengan anak lain nya.

" Permisi, saya ingin mendaftar."

" Baik silahkan isi formulir ini."

2 menit kemudian

" Ini pak."

" Maaf, nama marga keluarga juga harus di isi tidak boleh ada yang di kosongi."

" Ee.. tapi-."

" Permisi bisa kita bicara sebentar."

Tiba-tiba ada seseorang yang muncul dari belakang dan membantu ku, aku pun mengenal suara nya. Yah dia adalah kakek ku Arya.

" Baik silahkan ke sebelah sini."

" Starla tunggu kakek sebentar ya, biar kakek yang urus." Arya

" Baik kek."

5 menit kemudian..

" Baik akan saya uruskan formulir nya, dan akan saya kirim secepatnya ke pusat."

" Baiklah mohon kerjasamanya." Kakek yang sembari menyalami petugas pendaftaran.

" Kek memang nya bisa?" Starla.

" Tentu saja bisa, apa yang tidak bisa kalau dengan kakek."

" Ayo kita cari makan."

" Wahh kakek tau aja kalau Starla sudah lapar, ayo kek." Aku yang langsung lompat-lompat karena senang.

Di salah satu restoran di Benua Jiwa.

" Kakek menyewa restoran ini ya?" Aku  yang duduk pun bertanya sambil melihat sekeliling.

" Hahahaha pintar sekali cucu ku ini, benar kakek menyewa restoran ini agar nanti kamu bisa makan sepuasnya." Kakek

" Ya ampun kek, tidak usah seperti ini juga. Porsi makan ku juga tidak sebanyak itu."

" Tidak masalah, memang salah kalau seorang kakek ingin menghabiskan waktu dengan cucu cantik kakek ini sebelum masuk ke akademi?"

" Permisi, silahkan menikmati hidangan nya."

Makanan pun datang, aku yang kaget kenapa banyak sekali makanan yang kakek pesan! Ini sih semua menu yang ada di sini yang kakek pesan.

" Kek ini bukan kah terlalu banyak?"

" Tidak apa, makan saja."

" Baiklah kek-."

Saat aku menoleh ke luar jendela pandangan ku terfokus kan ke satu titik.

" Starla ayo dimakan, apa yang kau lihat?"

" Ah iya kek, maaf ayo makan." Aku pun memakan makanan ku dengan cepat, tapi aku menyisakan beberapa porsi makanan.

..

" Kakek makanan ku sudah habis, terimakasih kek."

" Sama-sama cucu kakek yang cantik."

" Hm kau mau ke mana?" Kakek yang bertanya kebingungan karna melihat ku langsung berdiri.

" Sebentar kek." Aku pun segera keluar dari restoran sambil membawa 3 porsi makanan yang sudah ku bungkus.

Di sisi lain, luar restoran.

" Hah aku benar-benar lapar, setelah mendaftar di akademi perut ku benar-benar belum ter isi."

" Halo, mau makanan ini tidak?"

" Ah, e maaf aku bukan pengemis."

" Tau kok, lagian aku tidak mengira kamu sebagai pengemis. Aku ada 3 porsi makanan  jadi ambillah."

" Terimakasih."

" Sama-sama, kamu juga mendaftar di akademi?" Aku yang bertanya karena aku merasa kalau laki-laki ini memiliki energi yang sangat besar. Walau dia bukan salah-satu dari keluarga pahlawan.

" Iya, kamu juga?"

" Iya! Siapa namamu?"

" Aku Langit, siapa namamu?"

" Aku Starla, semoga kita bisa bertemu lagi di akademi nanti."

" Daa.. sampai jumpa lagi Langit..."
Aku yang langsung pergi setelah berkenalan dengan nya.

Di sisi lain.

" Kakek maaf kalau lama."

" Tidak masalah, ayo kita ke apartemen mu."

" Apartemen? Tapi kan formulir ku belum-."

" Tada.. sudah kakek selesai kan!" Kakek yang sembari menunjukkan formulir pendaftaran nya.

" Aku diterima?! Sungguh!"

" Ya ini sungguhan."

" Terimakasih kakek! Kakek yang terbaik."
Aku langsung memeluk kakek dengan erat.

" Carilah ilmu sebanyak-banyaknya di akademi ini Starla."

" Baik kek."



Benua JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang