Chapter 3

18 1 0
                                    

Setelah aku dan Laut berburu bersama kami mendapat kan beberapa buruan yang ber level 99, itu mudah bagi kami. Tapi walau level ini tidak seberapa tetap saja kami sedikit kesusahan saat menangkap salah satu hewan monster yang ada disini.

" Laut ada Kalajengking emas di pohon itu, seperti nya level 80." Ucap ku sambil menunjuk ke salah satu pohon raksasa.

" Kenapa kan hanya level 80, lebih baik kita cari hewan lain. Kita sudah mendapat 4 yang berlevel di atas 99 loh star." Ucap Laut.

" Tapi aku ingin itu."

" Itu berguna untuk roh pertama ku Laut."

" Yayaya tunggu disini, biar aku yang tangkap." Setelah itu Laut segera menangkap kalajengking itu, dengan teknik roh petir ke 6 nya.

" Halilintar!"

Seketika kalajengking itu tidak bisa bergerak dan mati.

" Star aku sudah membuatnya lumpuh, sekarang bisa kau coba."

" Wahh terimakasih Laut." Ucap ku sambil tersenyum menatap Laut.

" Baiklah, Teknik Roh Pertama Rantai Perak." Ucap ku sambil menghisap sisa energi kalajengking emas yang ada di depan ku sekarang.

Setelah meresap energi kalajengking emas Rantai Perak ku bertranformasi menjadi Rantai Emas.

" Bagaimana sudah?"

" Sudah, ayo kita kembali Laut."

" Tidak-tidak-tidak apa kau tidak melihat kita ada di kawasan apa?" Laut yang sambil menengok depan dan belakang.

" Kawasan ap-, eh ini kan." Aku yang baru sadar langsung respect mengeluarkan belati ku.

" Yaa selain tempat kalajengking emas ini tempat Laba-laba Beracun, yang mungkin berlevel 160 tahun." Laut.

" Ayo kita buru 1 saja." Ucap Laut.

" Ayo." Aku pun segera mengeluarkan sayap kupu-kupu biru ku dan terbang ke atas untuk melihat sekeliling hutan.

" Laut di sana." Aku menunjuk salah satu sarang yang cukup besar.

" Baiklah." Laut dengan cepat segera menuju ke lokasi yang ku tunjuk.

" Laut, kenapa disini sangat sunyi?" Aku yag merasa janggal akan keadaan seperti ini tiba-tiba.

" Star awas!" Laut pun mendorong ku dari tempat ku berdiri, untung saja sayap ku masih ku keluarkan setidaknya bisa membantu ku untuk seimbang.

" Pedang Ombak!" Laut.

Saat itu aku melihat laut yang berusaha menangkap monster ini, dengan pedang nya dia menyerang tanpa takut. Beberapa teknik roh yang dia keluarkan sudah membuat monster ini melemah tapi masih saja belum mati.

" Ahh kelamaan, Laut!" Aku pun mengeluarkan roh pelindung pertama ku
Rantai Emas dan langsung ku tusukan di punggung Laut.

" Argh, apa ini Starla!" Teriak Laut.

" Sudahlah kalahkan saja monster itu, kalau tidak mau aku saja yang menyelesaikan ini." Ucap ku.

" Tunggu energi ku bertambah? Tak hanya energi ku saja, mana, tingkat roh ku, semuanya sekarang menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Sepertinya ini efek dari Rantai Emas milik Starla." Batin Laut.

Dengan cepat Laut membunuh monster laba-laba itu.

" Nah bagaimana, kalau ku bantu pasti akan jadi lebih cepat hehehe." Ucap ku sambil menaruh kedua tangan ku ke pinggang.

" Iya-iya."
" Ayo kita kembali." Ucap Laut.

" Em."

Aku pun kembali bersama Laut, agar cepat aku tidak mencabut rantai yang menancap di punggung Laut. Agar laut juga bisa terbang sama sepertiku.

Benua JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang