Chapter 8 (FINALL)

8 0 0
                                    

Hari yang kami tunggu-tunggu pun tiba, Babak final yang akan menentukan kemenangan. Kami yang sudah menyiapkan strategi untuk hari ini pun datang lebih awal ke arena.

" Disini posisi kita nanti." Ucap Faikar yang sambil menyentuh lantai arena.

" Ha.. posisi kita sedikit tidak beruntung rupanya." Ucap Laut yang sembari menengok ke beberapa arah.

" Posisi kita seakan-akan menghadap semua musuh, bisa-bisa kita terkepung." Ucap Aurora khawatir.

" Tenang saja aku punya rencana untuk mengatur formasi jika ada keadaan darurat." Ucap ku yang sembari menunjukkan jariku ke salah satu arah, yaitu Langit.

" Starla apa maksud mu menunjuk langit? Apa nanti akan terjadi hujan saat pertandingan?" Tanya Aurora penasaran.

" Tidak. Sebaliknya kita lah yang akan membuat bencana disini, dan menghancurkan musuh-musuh dengan mudah." Ucap ku dengan menggenggam tangan ku.

" Apa kau akan menurunkan sesuatu dari langit Starla?" Tanya Laut.

" Tidak, aku tidak akan menurunkan sesuatu tapi sebaliknya. Aku akan menghisap kita ke portal mana ku, dan aku akan meningkatkan mana kalian. Agar kalian bisa bertranformasi menjadi level Dewa dan Dewi." Ucap ku menerangkan.

" Dewa atau Dewi?!"

" Starla kau tau sendiri tungku roh kita masih di segel, kita tidak mungkin bisa menembus level itu. Kita maksimal hanya bisa menembus level Kaisar saja." Balas Faikar.

" Kita berdua memang tidak bisa karena belum merayakan upacara kedewasaan, tapi Aurora dan Laut bisa. Mereka berdua punya kesempatan untuk bertranformasi Kar." Balas ku.

" Itu berarti di kelompok kita yang akan bertransformasi menjadi Dewa dan Dewi adalah Aurora dan Laut. Sedangkan kita berdua akan bertransformasi sampai level Kaisar begitu?" Tanya Faikar.

" Benar."

" Aku mendukung usulan mu Star, tapi jika rencana mu gagal itu juga bisa menghancurkan tim kita." Ucap Faikar yang seakan-akan memojokkan ku.

" Aku jamin berhasil." Ucap ku tegas.

" Hei nak apa kalian perwakilan dari akademi Star?" Seseorang yang bertanya.

" Benar pak."

" Kalian minggir lah sebentar, pertandingan akan dimulai 3 jam lagi. Arena ini juga harus dibersihkan lagi, kalau mau latihan kalian tau kan tempat nya?"

" Oh maaf pak, kami mengganggu pekerjaan bapak. Permisi pak."

" Iya."

" Ayo kita latihan lagi." Ajak Aurora.

" Ok."

Kami pun berlatih full 2 jam dan 1 jam terakhir kami pergunakan untuk mengumpulkan mana sebanyak-banyaknya.

Pertandingan pun tiba...

" Halo semuanya bagaimana kabar kalian?! Inilah pertandingan yang kalian tunggu-tunggu, pertandingan grand final yang akan menentukan pemenang!"

" Whoaaaa!!" Sorak para penonton.

Tak disangka lebih banyak penonton yang hadir saat pertandingan final ini. Kalau di perkirakan tidak hanya yang menonton di tribun, dan tempat duduk para tamu yang menonton. Tapi diluar arena di semua tempat sedang menyaksikan pertandingan ini.

" Inilah perwakilan dari Akademi Star!"

Aku dan tim ku pun keluar dari arena latihan menuju arena, disinilah aku melihat semua orang yang sedang menonton dan para tamu-tamu penting dari berbagai benua datang. Ayah Ibu juga, aku tidak akan mengecewakan kalian.

Benua JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang