Chapter 12

5 0 0
                                    

" Sabar Kar tuh baju juga cocok ama mana Phoenix mu kan." Ucap Laut

" Tetap saja, kaya orang mau kemana aja gua pake baju merah nyolok mata gini."

" Ya ampun mereka tidak bisa diam ah." Ucap ku yang mendengar mereka dari depan.

Ya kami pun memulai perjaan kami sampai ke Kerajaan Obelia. Karena asosiasi pedagang yang kami jaga ada sekitar 6 kereta kuda itu berarti kami harus membagi waktu jaga kami. Aku dan Aurora menjaga di depan sedangkan Faikar dan Laut berada di bagian paling belakang, terkadang kami juga berpindah posisi.

Kami sudah melewati beberapa hutan dan pos penjagaan, banyak sekali pemandangan indah yang kami lihat. Mulai dari pegunungan, danau, beberapa aliran sungai, dan juga hewan-hewan yang ada di hutan.

Mungkin kami akan sampai Minggu depan, dan ini baru hari pertama kami berangkat. Perjalanan kami masih aman, mungkin hanya serangan hewan monster saja yang menyerang. Selain itu belum ada yang lebih mengancam tapi kami tetap waspada akan adanya perampok.

...

Sudah hari ke 5, penjagaan kami masih aman. Di malam ke lima ini kami pun beristirahat, seperti biasa penjagaan akan kami akan di bagi menjadi 2 sesi. Sore sampai menjelang malam sesi ku dan Aurora untuk menjaga, setelah itu tengah malam sampai menjelang pagi itu tugas Laut dan Faikar.

Tiba-tiba kami merasakan mana aura hitam yang tidak biasa, alhasil kami pun menyuruh semua pedagang masuk ke kereta kuda untuk berjaga-jaga.

" Semuanya siapkan formasi tempur." Suruh Faikar

" Baik."

" Aurora, cepat deteksi dari mana asal mana aura hitam ini."

" Ok."

...

" Ini perampok."

" Apa!?"

" Baiklah kalau begitu, Starla Laut bersiaplah kalian untuk menyerang."

" Ok."

...

" Kepung mereka!" Ucap salah satu perampok

" Ayo kita serang Starla."

" Kapan pun."

" Tebasan Cahaya!"

" Aarrgh!!"

" Bagus, Tebasan Ombak!"

" Egh.."

" Aurora kami butuh mana yang lebih banyak." Ucap ku

" Woi jangan asal ambil mana dong lu, gua juga butuh mana buat ngelindungin asosiasi pedagang nya." Ucap Faikar

" Gua Ama laut juga butuh."

" Sudahlah Starla, lagi pula perampok ini sudah beres."

" Ha!?" Aku pun sontak kaget setelah berbalik melihat keadaan semua perampok yang sudah tergeletak di tanah.

" Laut kau apakan mereka?!"

" Hanya menghentikan detak jantung mereka untuk sesaat."

" Tunggu mereka tidak mati?"

" Jikalau mereka akan mati, mereka harus izin dengan ku dulu star."

" Hah.. kau benar-benar selalu membuat kaget."

" Pak semuanya sudah aman, ayo kita lanjutkan perjalanan." Ucap Aurora

" Baiklah terimakasih ya nak."

" Sama-sama pak."

Kami pun melanjutkan perjalanan kami.
Waktu terus berlalu tak terasa kau sudah sampai di kerajaan Obelia.

Benua JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang