Jennie baru saja sampai di rumah sakit, ia turun dari mobil berjalan memasuki rumah sakit dengan langkah cepat, memasuki lift dan naik ke lantai 5, ruangan dimana adiknya di rawat.
Jennie memasuki ruangan adiknya mendapati keluarganya di sana ibu, ayah dan semua saudaranya.
Melihat Jennie datang, penghuni ruang rawat menoleh menatap Jennie.
"Jennie-ya, apa kau tak kerumah?, kenapa masih mengenakan baju sekolah?" tanya krystal kepada Jennie
Jennie tak menanggapi ucapan ibunya, ia malah mendekati Lisa, menatap wajah Lisa, lalu kemudian menoleh ke arah keluarganya yang sedang bersantai di sofa sambil memakan buah, ia berpikir sejenak terdiam beberapa saat.
Jennie tiba-tiba berlari keluar ruangan. Melihat itu seluruh keluarganya panik, berpikir ada sesuatu yang terjadi.
Ibu, ayah dan juga kedua suadaranya dengan cepat berdiri dan mengikuti Jennie dengan terburu-buru keluar ruangan, sesampainya di luar ruangan mereka melihat Jennie yang berdiam diri dengan jarak lima meter dari pintu ruang rawat Lisa.
Mereka mendekati Jennie lalu menepuk pundaknya.
"Jennie-ya ada apa, apa yang terjadi?" Ucap ayah Jennie dengan wajah kebingungan, Jisoo, Rosé dan ibunya kini ikut menatap Jennie menunggu jawaban.
Jennie menatap keluarganya satu persatu.
Tapi Jennie bukannya menjawab malah berlari memasuki ruangan Lisa lagi.
"maaf, aku ingin berbicara berdua bersama Lisa, ini rahasia hanya aku dan Lisa yang boleh mengetahuinya" ucap Jennie sebelum mengunci ruang rawat Lisa dari dalam. Ia sebenarnya bisa saja menyuruh keluarganya keluar tanpa harus menjadi orang aneh seperti tadi, tapi ia tak mau repot menjelaskan, pasti jika ia mengatakan ingin mengobrol bersama Lisa berdua, akan banyak pertanyaan yang tertuju padanya.
Meski setelah ini pasti ia akan tetap mendapat banyak pertanyaan tapi setidaknya ia sudah berbicara dengan Lisa, biarlah nanti menjadi urusan belakang yang terpenting sekarang dia membutuhkan waktu berdua bersama Lisa, mengobrol tanpa harus di dengar oleh keluarganya, karena apa yang akan di ucapkannya akan mempertaruhkan reputasinya.
"yakk Jennie!!! apa yang kau lakukan" teriak jisoo melihat adiknya mengunci pintu.
Kini Suho bahkan mengetuk pintu ruang rawat Lisa berkali-kali memanggil nama Jennie, namun Jennie sama sekali tak memperdulikan panggilannya. Suho tak bisa membuka pintu ruangan tersebut karena kuncinya ada di dalam, ingin menelfon pun ponselnya ada di dalam ruangan, begitupula dengan istri dan anak-anaknya, semua barang berharga ada di dalam ruangan, mulai dari telefon, dompet, kunci rumah. Jalan satu-satunya adalah turun ke lantai satu untuk meminta kunci cadangan.
"Tunggu di sini, appa akan akan turun meminta kunci cadangan" ucap Suho kepada istri dan anak-anaknya. Suhu pun segera pergi menuju lantai satu.
Krystal dan Jisoo hanya duduk di kursi depan ruang rawat Lisa, menunggu Suho kembali.
Rosé mengintip dari jendela kaca kecil yang ada di pintu, ia dapat melihat Jennie yang duduk di samping Lisa, bertanya-tanya apa yang sebenarnya Jennie lakukan di dalam, ia mempehatikan kakaknya yang tidak melakukan apapun hanya duduk membelakangi pintu menghadap ke arah Lisa, sepertinya ia sedang berbicara.
Disisi lain Jennie mantap wajah Lisa yang terlihat sangat larut dalam tidurnya.
Menjilat bibirnya yang kering, ia menelan ludahnya kasar.
"Lisa-ya, aku memaafkanmu. Bangunlah dan lihatlah aku, aku akan terus tersenyum hangat ketika menatapmu, kau menginginkan dan merdukan itu kan?, aku juga merindukanmu" ucap Jennie menggenggam tangan Lisa pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIELD
FanfictionAnak bungsu dari keluarga konglomerat menghilang pada sebuah kecelakaan tenggelamnya sebuah kapal pesiar mewah. Meski dilakukan pencarian hingga bertahun tahun, tidak ada kejelasan mengenai anak tersebut, sampai kemudian setelah 10 tahun lamanya ter...