Rosé baru saja terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya dan meregangkan otot-otot tubuhnya, menoleh ke samping memperhatikan wajah Lisa yang terlelap. Tadi malam ia meminta Lisa untuk tidur bersamanya, berharap itu akan membantunya tertidur nyenyak, dan benar saja ia tertidur dengan nyaman dan sangat nyenyak, tanpa mimpi buruk dan terbangun dengan perasaan menyegarkan. Apakah selama ini dia bener menyia-nyiakan waktunya terlarut dalam kesedihan yang tak berujung?
Rosé turun dari kasur, dan keluar dari kamarnya, berjalan ke dapur dan meneguk segelas air, ia kemudian berjalan-jalan mengelilingi mansion, potongan-potongan kenangan masa lalu terus terlintas di kepalanya, perasaan sedih muncul di hatinya, perasaan yang dulu membuatnya meninggalkan mansion dan menjauh dari keluarganya. Namun kali ini situasinya berbeda, ia mulai sadar jika tak akan bisa selamanya terus larut dalam kesedihan, sekarang ia menerima apa yang terjadi, perlahan-lahan hatinya tenang meski ada perasaan sedih.
Rosé sekarang berada di lantai tiga, ia berkeliling mengunjungi kamar Jennie, setelahnya ia mendekati kamar Jisoo. Kamar Jisoo terlihat tak terkunci dan sedikit terbuka.
eoh, apakah dia pulang sangat larut?
Gumam Rosé, karena semalam ia tertidur bersama Lisa pukul 1 malam, namun pada saat itu jisoo belum juga pulang. Rosé pun berjalan perlahan mendorong pintu kamar Jisoo dan masuk ke dalam kamar.
"eo-h, chaeyoung-ah" ucap jisoo setelah melihat Rosé memasuki kamarnya, ia dengan cepat menutup brankas miliknya yang berisi beberapa obat, dan segera menghampiri Rosé.
"apa yang unnie lakukan?" tanya Rosé.
"Hanya melihat beberapa dokumen. Bagaimana malam pertamamu di mansion, apa kau tertidur nyenyak?" tanya Jisoo dengan senyum.
"Heem, tidurku nyenyak"
"Jadi, apa kau perlu sesuatu?, kenapa mengunjungi unnie?"
"Aku hanya sedang berkeliling"
Jisoo menganggukkan kepalanya mengerti.
"Arasso, unnie harus segera mandi, setelah ini kita sarapan bersama eoh""heem, kalau begitu aku akan kembali ke kamarku, aku juga ada kelas beberapa jam lagi"
Jisoo menganggukkan kepalanya dan membiarkan Rosé keluar dari kamarnya. Setelah Rosé keluar Jisoo bernafas lega, ia sedari tadi menahan tangannya yang sedang menggenggam botol obat, ia menyembunyikan tangannya di belakang guna menyembunyikan dari Rosé. Setelah merasa aman Jisoo kemudian dengan segera melepas label obat tersebut dan kembali membuka brankas miliknya, ia mengambil sebuah label baru dengan tulisan obat sakit kepala, lalu menempelnya ke botol obat miliknya.
Satu jam kemudian, Jisoo, Rosé dan Lisa sedang duduk di meja makan. Mereka sarapan bersama untuk pertama kalinya setelah sekian lama.
"Huh unnie merindukan sarapan bersama seperti ini" ucap Jisoo memandang kedua adiknya yang hanya sibuk menyantap makanannya.
"Heem, aku juga" jawab Rosé dengan suara hampir berbisik. Sementara Lisa hanya mengangguk.
Jisoo tersenyum melihat Rosé, sepertinya Rosé masih malu untuk terlihat manis seperti dirinya yang dulu, jisoo berharap Rose akan lebih baik kedepannya.
"ehm.., unnie akan melakukan perjalanan bisnis, unnie harus ke Jepang selama dua hari, ada proyek yang bermasalah di sana, lalu unnie harus ke UK untuk melanjutkan kesepakatan dengan salah satu perusahaan di sana, dan terakhir ke Singapura untuk meresmikan cabang baru. Mungkin unnie tak akan pulang selama 6 atau 8 hari" Jelas Jisoo
Mendengar penjelasan Jisoo Rosé dan Lisa mengangkat kepalanya dan menatap Jisoo.
"Apakah unnie sedang meminta izin?" Tanya Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIELD
FanfictionAnak bungsu dari keluarga konglomerat menghilang pada sebuah kecelakaan tenggelamnya sebuah kapal pesiar mewah. Meski dilakukan pencarian hingga bertahun tahun, tidak ada kejelasan mengenai anak tersebut, sampai kemudian setelah 10 tahun lamanya ter...