Rosé mengendarai mobilnya memasuki area kampus, dengan perlahan memarkirkan mobilnya, hari ini ia berencana berbicara dengan jaehyun karena sejak kejadian itu jaehyun tak pernah mengabarinya.
Rosé keluar dari mobil sambil menggendong gitar miliknya, berjalan dengan santai menuju ke gedung, baru melangkah beberapa kali, sebuah mobil sedan berwarna abu terlihat baru saja masuk melalui pintu gerbang, yang ia kenali sebagai milik pacarnya. Rosé menatap mobil tersebut, menunggu pemilik mobil memarkirkan mobilnya sekaligus menunggu pemilik mobil keluar dari mobil.
Tak berselang lama jaehyun keluar dari mobil bersama taeyong, seorang pria yang Rosé kenali sebagai sahabat jaehyun, mereka terlihat berjalan sambil saling merangkul dan tersenyum dengan wajah berseri-seri.
Rosé dengan langkah lebar mendekati mereka berdua, berhenti tepat di depan Jaehyun dan Taeyong. Jaehyun dan Taeyong yang melihat kedatangan Rosé melepas rangkulan mereka.
"Kenapa kau tak mengabariku?" tanya Rosé dengan tatapan serius.
"maaf, aku ingin kita putus" ucap Jaehyun.
"apa maksudmu?, kau tak mengabariku hampir dua hari dan saat bertemu kau meminta putus?!, apa ini semua karena Lisa?!" ucap Rosé meninggikan suaranya.
"yaa, karena Lisa, karena saudara kembarmu kita harus putus. Dia benar, aku hanya memanfaatkanmu, aku tak pernah benar-benar menyukaimu, aku memiliki orang lain di hatiku. Jika Lisa tak mengetahui mengenai diriku kita tak akan putus, dan aku akan terus memanfaatkanmu dengan memeras uangmu, aku mendekatimu hanya untuk itu, hanya karena kau kaya" ucap Jaehyun menjelaskan, ia harus mengatakan ini, sebab Lisa benar-benar mengancamnya, lisa bahkan mengirimkan foto ibunya yang sedang berada di pasar tradisional pulau jeju, foto masa kecilnya dan bahkan foto ayahnya, Lisa bahkan menemukan riwayat pendidikannya, itu menyeramkan. Ia berjanji tak akan bermain-main lagi dengan apapun yang menyangkut Rosé dan tentu saja yang berhubungan dengan Lisa.
"Jaehyun-ah, apa maksudmu?, apakah Lisa memaksamu?" Ucap Rosé dengan suara lirih, penuh kekecewaan, berharap jika Jaehyun tak serius dengan ucapannya.
"Benar, Lisa memaksaku untuk berkata jujur chaeyoung-ah, sadarlah aku yang jahat di sini, ucapanku sebelumnya adalah kebenaran yang tak kau ketahui selama ini, dan sekarang aku jujur kepadamu. Maafkan aku"
"apa selama ini kau benar-benar tak pernah mencintaiku?"
"hm, tak sekalipun, aku memiliki pacar dan itu Taeyong, aku berpacaran dengannya sudah tiga tahun, sebelum aku bertemu denganmu"
"arghhhh!!!, sialan kau bajingan!!" ucap Rosé penuh amarah, kini bukan lagi rasa sedih yang ia rasakan tapi kemarahan benar-benar memenuhi kepalanya. Rosé pun mengayunkan gitar miliknya mengarahkan gitar tersebut ke kepala jaehyun.
Buk
Gitar tersebut tepat mengenai kepala jaehyun hingga membuatnya tersungkur dan mengusap kepalanya yang terasa bedenyut, nafas Rosé memburu setelah melakukan aksinya, ia merasa cukup puas setelah menyalurkan amarahnya. Karena kejadian itu terjadi di parkiran, banyak mahasiswa yang menyaksikan, dan menjadikan tontonan menarik tersebut sebagai bahan bergosip.
"heyy!!, apa yang kau lakukan!!" ucap taeyong menatap Rosé dengan amarah, Rosé pun membalas tatapan taeyong dengan tatapan yang sama.
"apa!!!, kau ingin merasakannya juga!?" Rosé kembali mengayunkan gitar miliknya, taeyong reflek melindungi kepalanya menggunakan tangan. Namun tak ada yang terjadi, gitar Rosé tak mengenai kepala taeyong.
Rosé berjalan ke arah mobil Jaehyun, mencegah dirinya memukul Taeyeon dan memilih menghantam gitarnya ke mobil Jaehyun.
Brak
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIELD
FanfictionAnak bungsu dari keluarga konglomerat menghilang pada sebuah kecelakaan tenggelamnya sebuah kapal pesiar mewah. Meski dilakukan pencarian hingga bertahun tahun, tidak ada kejelasan mengenai anak tersebut, sampai kemudian setelah 10 tahun lamanya ter...