Jaehyun pergi memasuki mobilnya dengan wajah memerah penuh amarah, setelah berbicara dengan Lisa dan membuatnya terpaksa harus menulis pengakuan publik, harga dirinya terasa di injak-injak, ia sangat marah namun tak bisa melakukan apapun untuk melawan.
Jaehyun memukul-mukul stir mobilnya, marah dengan nasib buruk yang terjadi padanya. Jaehyun memandang kaca mobil depannya yang retak cukup lama. Sampai kemudian ia memutuskan untuk menjalankan mobilnya meninggalkan universitas, hari ini ia tak akan masuk ke kelas, mungkin bolos untuk sekarang adalah pilihan yang paling tepat. Jaehyun mematikan ponselnya yang berisik karena dipenuhi notifikasi.
Disisi lain Rosé sedang berada di dalam mobilnya, mengendarai mobilnya menuju universitas. Sesampainya di parkiran, Rosé keluar dari mobil dan berjalan di koridor gedung jurusan musik. Dalam perjalanan orang-orang terus menatapnya dengan pandangan prihatin. Sesekali mahasiswa dan mahasiswi yang lewat mengucapkan kata 'semangat'padanya.
"aku mendukungmu chaeyoung, pria seperti itu memang pantas untuk di beri pelajaran" ucap salah satu siswa pria, tersenyum ke arah Rosé dan meletakkan tangannya di pundak Rosé. Rosé mengernyitkan dahinya tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"thanks mingyu" ucap Rosé berterimakasih, dan menyingkirkan tangan mingyu yang masih berada di pundaknya. Meski belum mengerti dengan situasinya, Rosé tetap berterimakasih dengan orang-orang yang mendukungnya, meski di rasa aneh karena ia belum menjelaskan dan melakukan apapun untuk pembelaannya.
Sampai kemudian Rosé pun memasuki kelasnya dan melihat sana dan joy berada di sana. Rosé kemudian berjalan mendekati mereka dan duduk tepat di samping Joy.
"apa kau baik-baik saja sekarang?, semua orang mendukungmu" ucap sana menatap Rosé.
"aku selalu baik-baik saja karena aku tak bersalah, aku hanya tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, sebelumnya mereka semua mencaci maki diriku"
"kau tak melihat ponselmu?" Tanya Joy
"aku hanya mengeceknya tadi pagi" ucap Rosé menyalakan ponsel miliknya yang dipenuhi notifikasi, notifikasi yang berbeda dari sebelumnya, sebuah notifikasi penyemangat. Rosé membuka sosial media miliknya dimana menampilkan berbagai postingan ulang pengakuan Jaehyun. Sekarang ia mengerti kenapa orang-orang menyemangatinya, namun yang tak ia mengerti adalah alasan Jaehyun mengungkapkan aibnya sendiri.
"apa kau baik-baik saja?, kenapa wajahmu seperti itu Chaeyoung-ah?" Tanya Joy karena wajah Rosé tak nampak senang sama sekali.
"aku baik-baik saja, aku hanya bingung" ucap Rosé tersenyum tipis. Joy hanya mengangguk menanggapi ucapan Rosé.
Tak berselang lama, dosen memasuki kelas dan memulai pembelajaran, proses pembelajaran berjalan lancar hingga selesai. Sampai pada waktunya masuk jam makan siang. Rosé, sana dan joy keluar dari kelas berencana makan siang bersama.
"kita makan siang dimana?, kantin, cafe or resto?" tanya sana.
"cafe, bagaimana?" ucap Joy
"aku pikir sebaiknya kita di kantin saja, jam dua masih ada kelas, jika keluar kampus dan terjebak macet akan sulit untuk masuk tepat waktu" ucap Rosé ada benarnya karena mereka masih ada kelas pada pukul 2.
Kedua sahabat Rosé pun menyetujuinya dan mereka berjalan bersama pergi ke kantin.
Sesampainya di kantin mereka duduk di salah satu meja setelah memesan makanan, menunggu beberapa saat hingga makanan mereka di antar.
Tak berselang lama pesanan mereka datang dan di sajikan untuk mereka masing-masing. Pada saat ingin makan suapan pertama, mata Rosé menangkap Lisa yang baru saja masuk ke kantin, Lisa terlihat akan memesan makanan, Rosé meletakkan kembali sumpitnya, dan memperhatikan Lisa hingga duduk di salah satu meja yang ada di sudut. Rosé berdiri dari duduknya, mengambil makanan miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIELD
FanfictionAnak bungsu dari keluarga konglomerat menghilang pada sebuah kecelakaan tenggelamnya sebuah kapal pesiar mewah. Meski dilakukan pencarian hingga bertahun tahun, tidak ada kejelasan mengenai anak tersebut, sampai kemudian setelah 10 tahun lamanya ter...