Tiga belas

410 40 6
                                        

Mampir ke toko bunga

"Kalo gapeduli? Kenapa gak jauhin dari dulu?"

Jaehyuk terngiang-ngiang dengan perkataan jeongwoo tempo hari. Memikirkan bagaimana bisa dirinya dan asahi terluhat dekat hingga banyak rumor yang mengatakan, mereka memiliki hubungan spesial.

Namanya rumor pasti ada baik dan buruk. Adapun rumor buruk, jika jaehyuk penyebab asahi dari jihoon putus. Itupun rumor yang ada dikalangan non himpunan.

Putusnya jihoon dan asahi sudah lama tapi memang baru menyebar dan menjadi berita luas karena laman website kampus yang viral.

Secara jihoon ketua himpunan (cabutan) dan anaknya social butterfly. Sehingga banyak yang kenal jihoon, sedangkan jaehyuk cmn mahasiswa biasa. Pasti rumor buruk mengarah kepadanya.

Kini jaehyuk melihat bagaimana asahi di halangin oleh jeno dan teman2nya di ujung lorong yang terlihat sedang memojokan asahi. Tidak ada haruto disana, hanya ada asahi sendiri yang terlihat ketakutan.

Jaehyuk berusaha tidak peduli karena dia benar-benar akan menjauhi asahi. Dia tidak mau rumor yang aneh itu semakin brutal adanya dengan kedekatannya dengan asahi.

Tapi entah refleks darimana, jaehyuk malah melangkah mendekati gerombolan dan melawan egonya untuk membantu asahi dari segerombolan itu. Kayak dari hati nurani aja gitu karena gada yang berani membantu asahi.

"Hey!" Jaehyuk dengan berani.

"Jaehyuk!" Panggil asahi yang senang melihat ada orang yang dikenal dan membantunya.

"Mwoya.. kita ketemu lagi" jeno.

Asahi heran, maksud dari perkataan jeno apa? Apa mereka pernah bertemu sebelum ini?

Jaehyuk bersmirk. "Ngapain lo mojokin orang kayak gitu?"

"Mojokin? Gada yang gue pojokin dah? Gue cuman nyapa asahi" gumam jeno membuat jaehyuk sedikit terkekeh.

"Konyol, mana ada nyapa sampe mojokin gitu" jaehyuk menarik tangan asahi untuk pergi dari gerombolan jeno.

Tanpa mau menoleh ke belakang lagi, jaehyuk tetap menarik asahi.

"Ya!" Teriak jeno tapi tak di pedulikan oleh jaehyuk.

Mereka tetap berjalan dan asahi mengikutin tarikan jaehyuk yang memegang pergelangannya sejak tadi. Seenggaknya jaehyuk sudah menyelamatkan asahi dari senior sialan itu.

"Jangan skrg, masih pagi. Nanti sore aja" gumam jeno menghalangi temannya yang akan mengejar.

Jeno melihat tak suka ke arah jaehyuk yang menjauh. Benar-benar melihatnya seperti pernyataan perang. Dia pernah melawan jihoon, tapi sayangnya dia kalah.












"Eh sorry, gue genggamnya terlalu kenceng ya?" Tanya jaehyuk melepas tangannya.

Asahi menggeleng. "Gak kok, gue malah makasih banget sama lo"

"Mereka beneran cegat gue masuk kelas, sialan emang yang nyebarin berita putusnya gue sm jihoon" asahi menggaruk lehernya.

Jaehyuk hanya mengangguk dan diam. Tak ada niatan juga untuk membalas. Sampai benaknya berpikir.

"Lo.. kenapa gak mau nerima jeno?"

Asahi terdiam sedikit terkejut dan menatap jaehyuk ragu. Tapi asahi mengerti jaehyuk tidak tau soal cerita buruknya bersama senior bernama jeno itu. Lagi-lagi asahi ragu untuk menceritakan ke jaehyuk atau tidak.

"They're not good for me, i mean.. ada kejadian buruk yang mereka lakuin ke gue" asahi tersenyum seolah baik2 saja.

"Kejadian buruk?"

Feeling (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang