Enam

326 34 1
                                    

Orang lain

Asahi berdiri menatap toko bunga yang dimasuki oleh jihoon. Asahi mengikuti jihoon yang buru2 pergi setelah kelasnya selesai. Ia berniat untuk memberi kejutan ke kelas jihoon karena kelasnya selesai cepat. Biasanya kan juga jihoon yang akan datang ke kelas asahi, kali ini asahi yang akan datang.

Siapa tau jihoon akan senang.

Tapi seolah asahi tak terlihat oleh jihoon. Jihoon tidak sama sekali melihat asahi yang berdiri menunggunya di luar kelas. Melihat jihoon yang buru-buru keluar kelas sambil berbicara pada ponselnya, entah siapa yang ditelfon.

Asahi mengikuti langkah buru-burunya jihoon. Untung saja bisa di kejar. Kalau sudah naik kendaraan mungkin asahi akan kehilangan jejaknya.

Dan berakhir asahi berada di sebrang toko bunga yang gatau mau ngapain jihoon kesini. Hanya penasaran dan cemas perasaan asahi sekarang. Pikiran2 negatif dan ketakutan di benaknya.

Tak lama jihoon keluar membawa sebuket bunga besar bersama seorang pria yang asahi pikir itu adalah pemilik toko bunganya. Terlihat pria yang lebih kecil dari jihoon itu mengunci pintu tokonya.

Mereka memasuki sebuah mobil setelah merapikan bunganya. Apalagi melihat bagaimana akrab keduanya berkomunikasi agak sedikit aneh bagi asahi.

Perasaan asahi sekarang tidak nyaman, ya walau wajahnya masih terlihat datar tapi hatinya gusar. Asahi juga cepat-cepat memanggil taxi untuk mengikuti mobilnya berjalan. Sebelum kehilangan jejaknya.

Berkali kali asahi menenangkan diri. Dia mengigit bibir bawahnya karena perasaan yang sungguh tidak tenang. Apalagi ketika mobil itu berbelok ke sebuah hotel.

Bruk!

"Ah maaf" asahi yang menabrak seseorang ketika ia menuruni taxi dengan terburu-buru.

Orang itu menatap asahi kesal. Toh tas asahi jatuh pun tidak sama sekali dibantu.

"liat-liat dong!!"

"Maaf.. maaf" asahi membungkuk2 tak berhenti meminta maaf padahal juga org itu yang jalan menabrak asahi yg baru turun taxi.

Cuman karena tampilan asahi seperti mahasiswa jadi kemungkinan dilihat seperti rendah aja. Orang2 yang berdatangan kebanyakan memakai pakaian rapi dan berjas.

Kemudian asahi mencoba mengambil ponselnya. Mencoba menelfon jihoon. Tapi lagi-lagi telfon tak ada tanda sambungan walau berdering.

Asahi pun memberanikan diri masuk ke dalam hotel yang terlihat sangat ramai. Kemungkinan ada sebuah acara di dalam sana. Meski pakaiannya memang bukan ke pesta.

Masuk ke dalam lobby hotel, asahi hanya bisa megagumi setiap interior megahnya. Sangat elegan, belum pernah asahi datang ataupun menginap di hotel besar ini.

Tapi sekali lagi, asahi tak punya tujuan datang ke hotel ini. Ia hanya ingin mencari jihoon yang entah kemana, ya mejadikan asahi sedikit bingung apa yang harus di lakukannya.

"Asahi??" Panggil seseorang yang mengagetkan asahi.

"Ne?! Ah.. jaehyuk?? kok lo disini??"

"Harusnya gue yang nanya lo, ngapain disini kayak orang bingung?"

Jaehyuk memang baru datang dan kebetulan melihat seseorang yang berdiri diam menatap megahnya hotel. Mana dengan style kampus dan rambut pirang yang sangat terlihat jelas bedanya. Malah awalnya jaehyuk ngira mahasiswa panggilan om om.

Awalnya jaehyuk tidak mau peduli, tapi karena jaehyuk kenal dengan orang trrsebut ia langsung menyapanya. Loby nih cukup ramai orang lalu-lalang.

"Ah.. anu.." asahi yang tampak bingung untuk menjelaskan.

Feeling (Jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang