"Chan,ayok makan eomma akan menyuapi mu".Eomma Haechan menyodorkan sesendok bubur ke depan mulut Haechan.Haechan hanya memandang tanpa nafsu sendok itu,lalu memalingkan wajahnya.
Pasalnya Haechan sangat kesal,semalam dia masih tidur di kamar hotel tempat mereka menginap saat mengadakan konser di Osaka,Jepang.Entah bagaimana bisa saat dia terbangun di pagi hari dia sudah berada di dalam ICU rumah sakit Korea.Dan sekarang sudah dipindahkan ke salah satu kamar inap VIP.
"Sudah,kenapa kamu masih kesal?kata manager mu semalam kamu pingsan,jadi ya kamu segera di bawa pulang ke Korea untuk pengobatan lebih intensif,jangan menyalahkan para Hyung mu,mereka bahkan tidak tau soal ini,bukan mereka yg meminta untuk memindahkan mu ke rumah sakit di Korea".Eomma menasehati Haechan sambil mengusap rambut putra sulungnya itu.
Haechan masih diam tak bergeming,bukan Karna apa,memang tenggorakan nya sangat lah sakit,dia ingin berbicara tapi rasanya sangat sulit.
"Chan?". Panggil eomma khawatir, pasalnya Haechan menatap eomma Lee dengan tatapan yang sangat sendu.
"E...om....ma". Akhirnya Haechan bisa mengeluarkan suaranya meskipun rasanya sangat sakit.
"Nee?eomma disini sayang".
"M...mmian".
"Aniya Arasso,kamu sekarang makan ya,biar minum obat,nanti siang, diagnosa tentang sakit mu akan keluar"
Haechan mengangguk lalu berusaha menelan bubur yg rasanya hambar,semakin hambar saat dia benar-benar berusaha menelannya.
"Dokter mendiagnosa,bahwa Haechan terkena Tonsilitis,atau radang Amandel".Ucap sang manager pada eomma haechan,saat ini mereka berdua sedang duduk di depan ruang rawat haechan.Tadi manager Nuna yg pergi menemui dokter untuk mengetahui hasilnya,Karna Haechan tidak mau di tinggal sang eomma sampai dia benar-benar tidur.
"Apakah parah?".Tanya eomma haechan.
"Dokter bilang tidak terlalu,tapi ada sesuatu lagi yang lebih serius eommonim".
"Mwo?".
"Haechan....".
Tiba-tiba suara langkah yang tergesa juga ramai terdengar, Manager Nuna segera melihat ke arah belakang nya dan mendapati seluruh member 127, minus Taeil berjalan semakin dekat ke arah mereka tentunya dengan wajah panik.Setelah konser semalam, mereka di beri tahu oleh staff kalau Haechan sudah di bawa pulang ke korea,karna kondisinya benar-benar menurun.
Setelahnya mereka langsung bergegas untuk kembali ke Korea malam itu juga, guna mengecek kondisi Haechan."Nuna shiii, bagaimana mungkin tidak ada yg memberi tahu kami,bahwa Haechan semalam pingsan dan di bawa ke Korea???waeee?".Itu Taeyong wajahnya tampak marah juga khawatir.
Manager Nuna malah terkekeh tertahan.Begitu juga eomma Haechan.
"Yakk lee Taeyong,kondisikan dulu wajah mu eo?kau sangat lucu hahaha".Manager Nuna tidak bisa menahan tawa nya, Taeyong marah tapi bagaimana mungkin wajahnya bisa lucu begitu?emang boleh.
"Nunaaaaa,aku serius,dimana Lee Haechan?apa dia baik-baik saja??".
Manager Nuna kembali terdiam, tiba-tiba dia teringat pembicaraan nya dengan dokter tadi,dia jadi melamun.
"Yakk,Kim hyeol Nunaaaa!".Teriak Doyoung,dia sangat jengah, bagaimana mungkin manager nya haechan ini malah melamun saat ditanya tentang kondisi haechan padahal tadi dia tertawa,aneh.
Kim Hyeol as manager pribadi haechan tersentak,lalu terkekeh pelan.
"Arasseo haechan baik,dia sedang tidur".Okeh,Eomma Haechan yang menjawab.
"Eommonim,apa kami bisa menemui Haechan?kami sangat mengkhawatirkannya".Itu Johnny yang digadang-gadangkan sebagai Bapaknya Lee Tantrum Haechan.
Ibu Haechan tersenyum lembut.
"Masuk lah,bangun kan saja dia sudah cukup lama tidur,dia harus kembali meminum obatnya,obatnya sudah Eomma siapkan di atas nakas, Eommonim mau pulang dulu sebentar,nanti eommonim kesini lagi, eommonim titip haechan ya?,bilangin ke Haechan".Eomma haechan mengangguk ramah lalu mengusap rambut Kim Hyeol yang sudah merawat putranya selama mengabdi jadi manager haechan selama 5 tahun lamanya.
Saat masuk keruangan Haechan,mereka tidak menemukan Haechan di atas ranjangnya,namun mereka mendengar suara keran air yang menyala di dalam kamar mandi,dan berarti haechan berada di sana.
Member 127 mencari kegiatan masing-masing,sembari menunggu Haechan,ada yang goleran di lantai yg beralaskan karpet bulu,ada yang duduk dan tiduran di sofa.Tentunya sambil memainkan ponsel.
Johnny memilih duduk di kursi dekat ranjang haechan,dan memperhatikan piring kecil dengan obat-obatan di atasnya,mungkin ini obat yang di maksud eomma haechan tadi,Johnny tersenyum sendu.Dia sangat menyayangi Haechan,bagi Johnny haechan sudah seperti adik kandungnya.
Suara pintu kamar mandi terbuka mengalihkan pandangan mereka dari kegiatan masing-masing, lalu menatap ke arah maknae mereka yang tampak cengo sambil memegang dadanya kaget,saat melihat para Hyung ilichil nya sudah berkumpul dalam kamar inap nya.
"Kalian hampir membuat jantung ku pindah ke dengkul".Ucap haechan sambil berjalan ke arah brankar nya.Dadanya terasa sakit tapi dia berusaha menyembunyikan nya.
"Sudah bisa bercanda artinya dia sudah membaik,kamu suka sekali membuat kami terutama sijeuni khawatir Lee haechanshii".Ucap Yuta mendekat dan mengacak gemas rambut panjang haechan.
"Ya maaf namanya juga penyakit".
Johnny menggeleng sambil terkekeh ringan sambil menyodorkan obat juga segelas air putih untuk haechan.Lagi dan lagi haechan menatap tanpa minat obat itu,lalu dengan terpaksa dia meminum nya dengan secepat mungkin.
Tapi dia menyadari sejak tadi Johnny terus memanda khawatir kearahnya.
"Johnny Hyung, Johnny appa, gwenchanayo,kata dokter aku baik-baik saja,besok juga sudah bisa keluar dari rumah sakit,jangan khawatir seperti itu,aku benar-benar merasa bersalah". Haechan menunduk,entahlah kenapa dadanya masih terasa sakit,bahkan lebih sakit dari tadi.Tapi,lagi dan lagi dia mencoba menyembunyikan nya.
Tapi, Taeyong menyadari hal tersebut.
"Haechan? gwenchana?".Haechan mengangkat kepalanya lalu tersenyum sangat manis,tapi tetap saja.Pucat itu lebih mendominasi.
"Nee, gwenchana hyung~a,aku rasa aku harus tidur,aku mengantuk,mungkin efek obat yang baru aku minum".Tanpa menunggu persetujuan dari pada Hyung nya,Haechan langsung merebahkan tubuhnya,lalu menatap Johhny.
"Johnny appa,naik lah peluk aku sampai aku tidur". Johhny tersenyum lalu naik ke atas brankar dan memeluk Haechan.
"Lagi lagi dia hanya sayang kepada Johnny Hyung nya itu,padahal masih ada 7 hyungnya yang lain,tapi Johhny lah yg selalu jadi pilihannya,apalah daya kita yg hanya di jadikan sekencois".Doyoung bergumam dan melipir untuk rebahan di karpet bulu,diikuti Yuta,Jungwoo,Dan Jaehyun, sementara Mark masih berdiri di dekat Haechan.
"Kebetulan kita belum pada sarapan,aku akan turun kebawah untuk membeli beberapa makanan.Mark,temenin Hyung ayo".
Mark mengangguk lalu mengacak pelan rambut Haechan yg sudah tertidur pulas.Lalu dia pergi menemani Taeyong untuk membeli makanan.
TBC
Senin 5 February 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
End of life (Lee Haechan)
Historia Corta"kau harus beristirahat haechan~aa,kau tidak bisa tampil dengan kondisi seperti ini". "Tapi-". "Chan,Hyung mohon ini demi kebaikanmu,bahkan untuk mengeluarkan suara saja kau kesulitan,bagaimana kau harus bernyanyi di atas panggung?". Haechan hanya d...