9.Rumah sakit,lagi

918 61 4
                                    

Haechan perlahan membuka matanya,pemandangan pertama yang ia dapatkan adalah sebuah langit-langit putih bersih juga bau obat-obatan yang menyengat.Haechan menghela nafas bosan,lalu melepas selang oksigen dari wajahnya,itu membuatnya risih,namun aksinya dihentikan oleh sebuah tangan.

"Kenapa di lepas?nanti kau kesulitan bernapas".Lelaki itu adalah Jaemin.

"Aku sudah tidak apa-apa,kalian sangat lebay aku cuman pingsan malah kalian bawa ke tempat keramat ini".Ucap Haechan kesal lalu dengan cepat melepas oksigen itu dari wajahnya.

"Cuman pingsan kata mu??".Hardik Renjun.

"Kau koma selama 3 Minggu bodoh". Jaemin kesal langsung meninggalkan ruangan itu,bahkan membanting pintu sekeras mungkin.

"Lain kali kalau bicara pikirkan dulu,aku,kami semua hampir gila gara-gara melihat keadaan mu 3 Minggu lalu".Setelah mengucapkan nya,Renjun langsung pergi menyusul Jaemin.

Haechan terdiam,apa katanya?Koma?yang benar saja.Tapi memang badan Haechan rasanya sangat kaku dan pegal untuk di gerakkan.Seakan dia memang sudah berbaring sangat lama.Haechan pun melamun.

Ji-Sung mendekat dan menepuk pelan bahu Haechan, membuatnya Seketika tersadar dari lamunannya.

"Hyung?Jangan dengarkan kata Nana Hyung,dia hanya terbawa emosi.Selama kau koma dia tampak seperti manusia tidak bernyawa,apalagi Johhny Hyung".

"Sebenarnya,apa yang terjadi dengan ku?bagaimana aku bisa koma?".








Flashback

Tidak ada cara lain, akhirnya Jaemin dan Jeno mendobrak pintu kamar itu dan menemukan Haechan yang sudah tak sadarkan diri,tubuhnya sangat dingin.Bahkan jantungnyq seperti berdetak antara iya dan tidak.

"Chan,bangun lah?heii ada apa denganmu,ku mohon jangan pergi sekarang". Jaemin segera menggendong Haechan dan segera membawanya ke rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, Haechan segera di bawa ke ruang UGD dan diperiksa.Tak lama kemudian dokter pun keluar.

"Bagaimana keadaan Haechan dok?".

"Kondisinya sudah sangat parah, kerusakan pada jantungnya juga.Dengan berat hati saya menyatakan bahwa pasien mengalami Koma.Dan Pasien juga harus segera melakukan operasi transplantasi jantung".















"Trus bagaimana?".

"Kami belum bisa menemukan pendonor untuk mu Hyung".Jawab Jisung sedih.

"Gwencana Ji-Sung aaa,Hyung gpp.Dimana yg lain?".

"Mereka sedang istirahat,selama Hyung koma kami bergantian menjaga Hyung,dan kebetulan sekarang tugas ku, Jaemin hyung sama Renjun Hyung".

Haechan mengangguk mengerti.
"Bisa kau panggilkan Jaemin untukku?aku ingin bicara dengannya".

"Baiklah Hyung,aku akan mencari Jaemin Hyung sebentar".

Haechan hanya tersenyum mengangguk,lalu Ji-Sung pun keluar mencari Jaemin,tinggal lah Haechan sendiri dia termenung menatap langit-langit rumah sakit,tidak ada yg dipikirkan nya,pikirannya kosong.







Cklekk

Pintu ruangannya terbuka,namun dia masih tetap menatap kosong terhadap langit-langit putih ruangannya itu.

"Haechan".

Sipemilik nama pun masih terdiam,entah dia tidak mendengar nya atau bagaimana.

"Haechan".Saat sebuah tangan mendarat di bahunya,haechan pun langsung tersentak dan memegang dadanya,dia terkejut.

"Haechan gwenchana?".Jaemin khawatir,wajah Haechan langsung tampak pucat sesaat setelah terkejut.

"Aah gwenchana Jaemin a,aku hanya terkejut".

"Apa yang kau pikirkan?mengapa sampai melamun begitu?".

"Maafkan aku,".

Jaemin tersenyum menghela nafas pelan lalu mengusap kepala Haechan.

"Tidak apa,bukan salah mu.Aku yang salah,maaf tadi membentak mu".































Yeorobun!!!!!
Apa kabar? Kalian harus baik ya pokoknya.
Maaf baru sempat update sekarang,karna seminggu belakangan aku ada rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara di kecamatan.Tapi tenang aja, setelah ini aku akan usahain buat up tiap hari.
Karna sejujurnya chapter di ceritanya ini mentok nya di 20 chapter.



Atau kalian mau tim chapter yang panjang? Atau pendek?

End of life (Lee Haechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang