08 : Kesalahfahaman

29 8 0
                                    

"Jalankan plan B sekarang"

"Apa tidak terlalu cepat?"

"Lebih cepat lebih bagus, gua mau liat mereka sengsara"

"...."

"Baik, pastikan rencana itu berhasil."

Tut

"Oi ngapain lo sendirian sana, mau ngepet lo ya?!"

Arsen yang mendengar suara Stella dengan cepat menyimpan kembali hp nya di saku dan berbalik menatap ke arah Stella dengan senyuman. Dia menghampiri si gadis itu dan memberikan citak di dahi nya

"Ngepet kan kerjaan lo, gua mah berharap sama tuhan aja" Ujar Arsen dan berlalu pergi dari sana meninggalkan Stella yang sedang mencaci maki nya

"Gua doain kepala lu dijadiin padang!!"

****

"Akhh capek banget" Kata Stella seraya merebahkan diri nya di kasur yang sangat ia rindui itu, habis sudah perkhemahan mereka selama 3 hari itu dan Stella baru saja pulang

Tapi rumah nya kini tampak kosong karna ketujuh pria itu masih belum pulang. Karna terlalu keenakan tidur di kasur akhirnya Stella terlelap.

4:00pm

Stella meregangkan tubuh nya dan setelah itu ia bangun turun ke bawah. Ini sudah siang, tapi keadaan rumah masih sunyi. Stella tak mengambil pusing, mungkin abang-abang nya ada kerjaan jadi akhirnya Stella pun pergi ke dapur dan membuat nasi goreng untuk diri nya sendiri. Selesai makan, Stella baru teringat jika dia tidur lama tadi sehingga belum mandi, jadi dia pun pergi membersihkan diri.

Sedangkan disisi lain....

"Papa yakin mau lakuin itu?"

"Raden, dendam ini sudah lama papa pendam dan ini adalah saat nya untuk membalas dendam itu."

"Papa emang gak ada sedikit pun rasa cinta sama mama?"

"Jujur papa memang sudah jatuh cinta tapi kebenciaan ini lagi besar dari rasa cinta itu."

"Tap--

"Stop coba mau ubah fikiran papa, kalian gak ingat apa yang mereka lakuin ke keluarga kita?"

"...."

"Jangan merasa simpati dengan orang keji seperti mereka, buang rasa sayang kalian. Ingat!"

"Iya pa"

Tut

Sambungan telepon nya sudah putus, Lean menatap lurus dengan muka datar.

"Ayo balik"

Semua nya langsung balik ke rumah karna sekarang juga sudah malam, sesampai nya di rumah, dapat mereka lihat jika Stella sedang menonton tv sambil tertawa. Ketujuh pria itu menatap sang adik dengan tatapan berbeda dan susah diartikan.

Lean mendekati adiknya itu, "Udah makan?" Tanya nya lembut

"Eh udah pulang ternyata" Ujar Stella yang baru menyadari keberadaan mereka

Stepbrother'(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang