Rotasi Waktu [On Going]

[11]. MYSTERIOUS MAN

Jangan lupa follow akun tiktok dan instagram @jjaeh_yunnc !

Jangan lupa klik bintang disebelah kiri!

Di up kali ini, aku kasih kalian trailer Rotasi Waktu. Maaf ya baru update karena aku sempet ga enak badan dan juga banyak banget ujian praktek hafalan jadi ga sempet nulis. Semoga kalian masih nunggu kelanjutannya ya. Terimakasih.

***

Gentala melangkahkan kakinya masuk kedalam rumahnya yang sudah terdapat sang nenek yang sedang duduk diruang keluarga. Cowo itu mengehela nafasnya pelan. Dalam hidupnya Gentala hanya memiliki dua orang yang berarti dalam hidupnya. Amerta dan Santi, neneknya.

"Tumben Amerta tidak kesini?"pertanyaan itu mampu membuat langkah Aksara terhenti. Hubungannya dengan Amerta bukan lagi rahasia. Bahkan, gadis itu kerap kali datang kerumah Gentala karena nenek cowok itu sangat ingin bertemu dengan Amerta.

"Amerta sedang sakit Nek, dia butuh istirahat"setelah mengatakan itu Gentala meninggalkan neneknya yang masih asik dengan acara di televisi.

Gentala memasuki kamarnya yang terdapat poster One Direction. Gentala adalah salah satu pecinta lagu One Direction. Playlistnya hanya terdapat lagu One Direction saja.

Gentala merebahkan tubuhnya dikasur miliknya. Jujur saja Gentala sangat khawatir dengan Amerta yang tiba-tiba mengalami sesak nafas tempo hari. Gentala rasa Amerta tidak mempunyai riwayat sakit sesak nafas namun kenapa gadis itu tiba-tiba mengalaminya. Kini Gentala terus memikirkan kesehatan Amerta yang tidak seperti biasanya.

Gentala kini segera bangun dari rebahannya. Kini kakinya melangkah menuju kedalam ruangan yang berada didalam kamarnya. Ruangan yang hanya dirinya saja yang boleh memasukinya. Dalam ruangan itu terdapat banyak sekali komputer yang aktif.

Gentala mendudukan tubuhnya pada kursi yang ada dalam ruangan itu. Tangannya bergerak menghidupkan komputer yang berada didepannya hingga menampilkan wallpaper seorang gadis dengan kemeja berwarna putih dengan tangan membawa bunga mawar merah.

Gentala menatapnya sejenak lalu setelah itu dirinya mengotak-atik benda itu. Dirinya benar-benar harus menyelesaikan semuanya sekarang sebelum sesuatu terjadi.

✧✿K✿✧

Disebuah ruangan tanpa secercah cahaya sedikitpun. Seorang laki-laki tanpa baju yang menutupi tubuh kekarnya itu tengah melemparkan seluruh isi ruangan. Bahkan, semua barang berbahan dasar kaca sudah habis pecah.

Kini tangannya memegang kuat sebuah kursi kayu. Tanpa aba-aba kursi kayu itu dilempar begitu saja kearah jendela. Suara pecahan kaca jendela yang semula tertutup oleh gorden terdengar begitu nyaring. Bahkan, kini pecahan kacanya mengenai lengannya.

Laki-laki itu kini menangis sejadi-jadinya. Dirinya benar-benar rapuh. Dadanya terasa sangat sesak. Tangannya tidak lupa menarik rambutnya kuat. Dia benar-benar frustasi.