DIUSAHAKAN FOLLOW DAN VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!
[Jadwal update sementara : Jum'at, sabtu, dan Minggu]
#4 in teenfiction (29 Juli 2024)
Eleuther Gen 3
"Damn it, your sweet lips can become an addiction for me!"
Amerta adalah seorang gadis...
Jangan lupa follow akun tiktok dan instagram @jjaeh_yunnc !
Jangan lupa klik bintang disebelah kiri!
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Argh!"
Kini Kenneth menjadi uring-uringan saat dirinya sudah berjalan sepuluh langkah menjauh dari Amerta dan juga seorang bertopeng dengan pisau ditangannya. Cowok itu menarik rambutnya pelan. Otaknya seolah-olah tengah berperang dengan batinnya. Entah kenapa dirinya tidak bisa menghiraukan begitu saja Amerta bersama dengan orang yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya.
Tangan Kenneth kini mengepal kuat bahkan urat-uratnya sudah terlihat jelas. Emosi cowok itu tiba-tiba meluap-luap bahkan kini dalam diam otak dengan batinnya sedang berperang. Hingga akhirnya Kenneth menghela nafasnya pelan. Cowok itu membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya dengan lebar bahkan terlihat seperti tengah berlarian.
Bugh!
Suara pukulan itu terdengar begitu keras. Bahkan, orang-orang yang sempat berada ditaman kota langsung menoleh kearah sumber suara. Mereka lantas melotot saat mengetahui sebuah pisau tajam terjatuh begitu saja ditanah.
"Lepasin!"desis Kenneth menatap tajam kearah orang bertopeng yang kini tangannya mengalung pada leher Amerta.
"Bukankah Anda tidak ingin berurusan dengan kita?"jawab seseorang dengan wajah ditutupi topeng itu.
Kenneth semakin mengepalkan tangannya kuat saat melihat raut wajah ketakutan Amerta. Bahkan, kini gadis itu membuka mulutnya seolah berkata "Tolong!"
Kenneth melangkahkan kakinya mendekat. Tatapan tajamnya seolah menghunus seseorang yang berdiri dihadapannya. Bahkan lewat matanya sudah terlihat jelas bahwa kini Kenneth tengah mengancamnya lewat tatapan.
"LEPASIN GUE BILANG?!"
Bugh!
Tendangan yang cukup kuat dari Kenneth mampu membuat orang bertopeng itu mendorong tubuh Amerta hingga kini gadis itu sudah tersungkur ditanah. Amerta kini menatap Kenneth dari tatapan cowok itu seolah tengah memberinya perintah untuk bersembunyi dibelakangnya.
Dengan langkah yang terseok-seok Amerta berlari kecil menuju belakang tubuh Kenneth. Tubuh gadis itu bergetar hebat. Entah mengapa dalam hidupnya Amerta baru kali ini merasakan tubuhnya bergetar hebat tanpa bisa dikendalikan sedikitpun.
Kini Kenneth dengan orang bertopeng itu beradu tonjok. Dalam hati Amerta terus merapalkan nama Kenneth. Semoga cowok itu tidak kenapa-kenapa.
Amerta terus melihat Kenneth yang sepertinya sangat lihai dalam beradu tonjok daripada orang dihadapannya hingga kini orang bertopeng itu sudah tidak kalap lagi. Namun, bukannya berhenti Kenneth justru menyerangnya terus menerus.
"Kenneth udah"ucap Amerta pelan. Dirinya benar-benar takut melihat Kenneth yang sangat brutal dalam menghadapi lawannya.
Hingga tiba-tiba tubuh Amerta menegang ditempat saat tangan kanan Kenneth mengambil sebuah pistol dari saku jaketnya. Amerta yang melihat hal itu lantas memundurkan langkahnya pelan. Getaran dalam tubuhnya kini semakin meningkat dua kali lebih cepat.