[06]. SOMEONE WEARING A MASK

718 37 0
                                    

Jangan lupa follow akun tiktok dan instagram @jjaeh_yunnc !

Jangan lupa klik bintang disebelah kiri!

***

Angin sepoi-sepoi terasa dikulit seorang gadis yang dilapisi dengan sragam sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin sepoi-sepoi terasa dikulit seorang gadis yang dilapisi dengan sragam sekolah. Sedikit dingin namun menyejukkan itulah yang gadis itu rasakan. Cahaya yang awalnya terang berubah gelap. Kini kegelapan itu menjadi terang dibantu oleh cahaya dari lampu-lampu yang berada disetiap sudut taman.

Seorang gadis dengan rambut yang dibiarkan tergerai itu menatap kesetiap sudut taman kota yang dipenuhi beberapa manusia, entah dengan pasangannya atau dengan keluarganya. Amerta menarik nafasnya dalam-dalam. Dirinya sendiri, tidak ada satu orangpun yang menemaninya.

Matanya menatap nanar keluarga cemara yang berada disebelah kanan. Tiba-tiba matanya memanas. Nafasnya terasa sedikit sesak. Kilasan-kilasan masa lalu terus terputar dalam otak gadis itu.

Hingga sebuah tepukan yang terasa dibahu Amerta. Gadis itu merasa ditarik kembali pada dunianya. Dengan gerakan cepat Amerta menoleh kearah belakang tepat pada seseorang yang menepuk bahunya pelan.

"Apa kabar Amerta? Wellcome the hell!"

Seseorang bertubuh tinggi dengan hoodie berwarna hitam, wajah yang ditutup oleh topeng mampu membuat Amerta menelan ludahnya susah payah. Mata gadis itu tidak sengaja menatap sebuah pisau tajam yang dipegang kuat oleh seseorang dibalik hoodie hitam itu.

Amerta berdiri dari duduknya. Gadis itu berjalan mundur menjauhi orang bertopeng yang tidak pernah Amerta lihat sebelumnya. Namun, orang itu terus mendekat sembari mengarahkan pisau tajam tepat didepan wajah Amerta.

"Jangan menghindar Amerta! Aku hanya ingin dekat denganmu!"suara berat sedikit serak itu masuk kedalam indera pendengaran Amerta. Orang bertopeng itu ternyata berjenis kelamin laki-laki.

Amerta semakin memundurkan langkahnya ketakutan. Tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat. Orang itu terus berusaha meraih tangan Amerta. Gadis itu terus menggelengkan kepalanya ketakutan. Mulutnya terasa susah untuk berteriak. Bahkan seperti kehabisan suara saat itu juga.

"Aku merindukanmu Amerta!"

Mendengar hal itu justru Amerta berlari begitu kencang. Sesekali gadis itu menoleh kearah belakang, dimana seorang bertopeng itu masih terus mengikutinya sembari tertawa menakutkan.

Seumur-umur Amerta tidak pernah berada dalam kondisi seperti ini. Bahkan dirinya belum pernah berhadapan langsung dengan seorang pembunuh. Nafasnya kini terus tersengal-sengal. Otaknya terus berpikir bagaimana cara agar orang itu tidak mengikuti dirinya.

Bruk!

Amerta terpental cukup jauh saat merasa tidak sengaja menabrak tubuh tegap dan gagah. Amerta meringis kecil merasakan lututnya yang bergesekan dengan tanah. Matanya kini langsung menatap seseorang yang masih berdiri mematung didepannya.

Rotasi Waktu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang