DIUSAHAKAN FOLLOW DAN VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!
[Jadwal update sementara : Jum'at, sabtu, dan Minggu]
#4 in teenfiction (29 Juli 2024)
Eleuther Gen 3
"Damn it, your sweet lips can become an addiction for me!"
Amerta adalah seorang gadis...
Jangan lupa follow akun tiktok dan instagram @jjaeh_yunnc ! Kalian juga boleh follow akun instagram pribadi aku @_hernuryka !
Jangan lupa klik bintang disebelah kiri!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Sebuah mobil dengan merek Bugatti Divo berwarna hitam milik Langit kini memasuki pekarangan rumah Amerta. Cowok itu lantas turun dari mobilnya dengan tergesa-gesa. Belum sempat dirinya memencet bel matanya sudah menangkap sebuah pintu terbuka kecil. Tanpa aba-aba Langit langsung masuk kedalam rumah Amerta.
Betapa terkejutnya Langit saat memasuki rumah Amerta, dirinya menangkap lima pembantu yang tengah menundukkan kepalanya takut pada seorang wanita yang ia ketahui berkepala empat. Langit tentu saja kaget melihat hal itu, karena yang dirinya ketahui rumah ini tidak memiliki nyonya lagi. Namun, siapa wanita yang mempunyai suara keras dan galak itu?
"Siapa kamu? Berani-beraninya kamu menginjakkan kakimu di rumah saya?!"wanita berkepala empat yang tidak lain dan tidak bukan adalah Narita, istri baru dari Frans.
"Justru seharusnya saya yang menanyakan hal itu kepada Tante. Rumah ini bukankah sudah lama tidak memiliki seorang nyonya lantas siapa Tante ini? Orang asing yang sok berkuasa?"tanya Langit dengan sarkasme. Dirinya benar-benar harus segera menolong Amerta namun, wanita berkepala empat ini justru menodongnya dengan perkataan semacam itu.
"Mo-hon maaf Den Langit, beliau ini adalah istri barunya Pak Frans"ucap salah satu pembantu dirumah Amerta yang kini masih menundukkan kepalanya.
"Sudahkah kamu mengetahui siapa saya?"tanya Narita dengan suara menantangnya.
"Sepertinya Anda hanya menghabiskan waktu saya"setelah mengatakan itu Langit lantas berlari menaiki tangga menuju kamar Amerta dan bersikap seolah dirinya menghiraukan keberadaan Narita. Wanita berkepala empat itu terus saja berteriak.
"Berhenti kamu! Dasar anak tidak sopan!"teriaknya yang sama sekali tidak didengarkan oleh Langit. Cowok itu sekarang harus segera menolong Amerta sebelum sesuatu hal yang buruk terjadi padanya.
Kini Langit sudah berdiri tepat didepan pintu kamar Amerta. Tangan Langit dengan segera mencoba membuka pintu kamar Amerta yang ternyata nihil tidak bisa dibuka. Dengan perasaan yang penuh kekhawatiran Langit langsung mendobrak pintu kamar Amerta. Namun, tidak kunjung bisa terbuka. Hingga pada dobrakan kelima pintu dengan bahan dasar kayu jati itu terbuka lebar.
Dengan segera Langit berlari masuk kedalam kamar Amerta. Mata Langit menelisik setiap sudut ruangan kamar Amerta yang sama sekali tidak memperlihatkan batang hidung gadis itu. Kini tiba-tiba keringat dingin mengucur deras mengenai kening Langit. Cowok itu merasa khawatir yang luar biasa.
"Amerta kamu dimana?"kini Langit mencoba mengeluarkan suaranya supaya Amerta tau keberadaannya.
"Ini aku Langit"ucap Langit dengan suara serak. Cowok itu hendak menangis saat mendapati kamar Amerta kosong tanpa adanya sang empu.