[13]. FIREFLIES

468 29 3
                                    

Jangan lupa follow akun tiktok dan instagram @jjaeh_yunnc ! Kalian juga boleh follow akun instagram pribadi aku @_hernuryka !

Jangan lupa klik bintang disebelah kiri!

Jangan lupa klik bintang disebelah kiri!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sang surya yang semula terang kini meredup tergantikan oleh cahaya jingga yang indah. Semua bayangan benda berubah mengikuti arah lawan terbenamnya sang surya.

Pasangan suami-isteri yang seperti seorang remaja sedang dimabuk asmara kini tengah menikmati pemandangan yang begitu indah diiringi dengan terpaan angin laut. Angin sepoi-sepoi itu selain menerpa halus kulit mereka juga mampu membuat beberapa pohon kelapa bergoyang.

Tangan dengan kulit putih pucat mengalung dileher milik laki-laki bertubuh tegap dan sempurna. Rambutnya yang terkena hembusan angin berterbangan pelan. Salah satu tangan milik laki-laki bermata biru itu menyingkirkan rambut yang menutupi wajah wanitanya.

"I love you" lirih Amerta yang nyaris terdengar seperti bisikan. Laki-laki dengan bola mata biru itu tersenyum kecil mendengar suara wanitanya yang mengalun merdu ditelinga.

"I love you to Amerta" balas laki-laki pemilik mata biru itu. Tidak lupa ia mencium kening Amerta sejenak. Tangannya mengelus pelan wajah cantik dihadapannya.

"Jangan pernah meninggalkanku Amerta"suara yang keluar dari mulut laki-laki pemilik mata biru itu terdengar seperti seseorang habis menangis. Apa yang sebenarnya terjadi dengannya?

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu sedikitpun, do not be afraid" ucap Amerta lembut yang membuat senyuman tipis dibibir laki-laki pemilik mata biru.

Amerta menikmati setiap sentuhan laki-laki pemilik bola mata biru, yang menjelajah seluruh wajahnya. Sentuhan itu terasa sangat nyaman, dia benar-benar menyukainya. Hingga tiba-tiba ia merasakan tangan kekar itu menjelajah keleher jenjangnya.

Kini bukan sentuhan halus dan lembut yang dirinya rasakan namun sebuah cekikan kuat yang membuatnya sulit bernafas. Amerta dengan segera melepaskan tangannya yang mengalung dileher laki-laki pemilik mata biru itu, dengan segera tangannya berusaha melepaskan tangan yang kini berusaha mencekik lehernya.

"Sa-kit! Le-paskan!"ucap Amerta namun seolah tidak didengarkan sama sekali oleh laki-laki didepannya.

"Aku memang mencintaimu! Tapi kamu pembohong! Kamu harus mati!!"laki-laki itu semakin mengeratkan tangannya untuk mencekik wanita yang beberapa menit yang lalu mengucapkan kata cinta.

"Le-paskan! Ku mo-hon!"

"Kamu harus mati!!!" teriak laki-laki pemilik bola mata biru itu dengan semakin mengeratkan cekikkannya pada leher Amerta.

Hingga tiba-tiba cekikan itu kian mengendur dan terlepas dari lehernya. Dengan rakus Amerta menghirup udara sebanyak-banyaknya. Dada gadis itu tiba-tiba terasa nyeri. Amerta kini merasakan tangan kekar itu mendongakkan kepalanya agar menatap kearah laki-laki pemilik bola mata biru itu.

Rotasi Waktu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang