Jangan jadi bucin bagi orang yang tidak bisa menghargai mu
Cullen
🌟🌟🌟🌟🌟
____
____
____
Hari ini Zu maupun Cullen masuk sekolah walau pun di pagi harinya Zu, harus menghadapi mood atau hormon Cullen yang terus berubah-ubah membuatnya harus ekstra sabar.
Ini juga karna kehamilan ini dan Cullen yang harus Mengalami yang harus di alami Zu, dia merasa bersalah saat ini tapi Cullen berkali-kali meyakinkan Zu agar tidak berpikiran seperti itu.
"Cullen kapan kita kasih tau orang tua kita?"tanya Zu saat sudah di dalam mobil karna Cullen tak membiarkan Zu berkendara sendiri an walau pun hanya dari rumah mamah nya.
"Lusa kita buat acara makan malam hanya keluarga dan, apakah kamu mau mengundang teman-teman kamu?"kata Cullen. "Kalau boleh teman-teman aku juga datang ya aku mohon!"Cullen mengangguk.
"Ah ayang aku mau itu!"perkataan Cullen membuat Zu bingung. "Mau apa? Kamu ngidam lagi?"tanya Zu dan cowok itu mengangguk.
"Yaudah berenti dulu!"Cowok itu dengan senang hati berhenti. "Kamu mau apa sih?"tanya Zu bingung.
"Aku mau minuman rasa alpokat itu!"Cullen menunjuk pedagang kaki lima di pinggir jalan.
"Ini masih pagi sayang nanti kamu perut nya sakit gimana?" ucap zu. "Eh mau sayang!"jawab Cullan.
"Yaudah!".
"Ayo!"
"Kamu diam di sini aja nanti kamu cape biar aku aja yang turun, kamu mau juga?"tanya Cullen. "Mau!"jawab Zu.
"Anak daddy kamu tunggu ya !"Cullen mengelus perut Zu yang terbalut seragam sekolah, lalu dia turun untuk membeli minuman alpokat di pinggir jalan itu.
"Baby kamu jangan buat aneh-aneh ya kasihan daddy-nya !"Zu berbicara pada baby yang ada di perutnya, dia tersenyum tapi hatinya bingung. Pikiran nya tentang keluarga dan anak membuatnya bimbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CULLEN
Novela JuvenilPemberitahuan kalau cerita ada beberapa yang part nya keacak jadi bisa di lihat dari nomer part nya ya Cerita tentang Cullen Oliver Frederick cowok yang di kenal kejam dari Dunia bawah dengan julukan Si Darah Hitam itu tak ada yang berani berhadapa...