🍒38🍒KECEWA

8.1K 270 4
                                    

Jangan terlalu cepat menilai orang baik karna setelah kita mengatakan orang itu baik tak lama ular berwujud manusia itu akan memperlihatkan bisanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan terlalu cepat menilai orang baik karna setelah kita mengatakan orang itu baik tak lama ular berwujud manusia itu akan memperlihatkan bisanya.

Zu

🌟🌟🌟🌟

___

___

___


Paginya seperti biasa Zu pergi sekolah dan mungkin hari ini dia akan memberi tahu teman-teman nya tentang pernikahan ini.

Zu tiba di sekolah bersamaan dengan teman-teman nya tapi ternyata Cullen datang bersama seorang cewek di belakang nya, melihat itu Ifa dkk langsung menarik tangan Zu untuk masuk.

"Dasar caper.........caper.......caper.......cape banget loh!"alay Ina. "Jangan tantrum......!"tawa Ifa.

"Iya alay banget udah tau pake rok eh gak suka deh!"sambung Ina. "Eh ngulti nya itu loh!"tawa Ulfa.

"Gini neh nungging-nungging gak sadar tepos.....!"tawa Ifa sepanjang menuju kelas mereka terus mengolok cewek yang di bonceng Cullen bahkan di sertai tawaaan.

Di kelas

"Guys sini kalian mau tau sesuatu gak?"huh jangan di tanya Ifa, Ina dan mut langsung datang dengan kekepoan nya sedangkan Ulfa dia tidak terlalu tertarik.

"Ulfa mau tau gak?"tanya Zu. "Apa?"

"Aku mau bilang kalau aku udah nikah.....hehe!"ucap Zu di barengi dengan tawaan. "Yang bener Zu? Bercanda nih gak lucu!"ucap Mut.

"Aku juga udah nikah!"bercanda Ulfa. "Iya aku juga udah nikah nih!"jawab ina tertawa karna emang keseringan bercanda jadi gini deh.

"Eh serius tanya aja Ifa!"mereka langsung melihat ke arah Ifa yang mensem-mensem. "Ifa gak lucu muka kamu gak bisa boong!"ucap Ulfa karna Ifa malah menahan senyum.

"Iya orang bener kok bahkan udah sebulan lebih an!"jawab ifa. "Eh anjing bener?"tanya mut.

"Iya....mut ku sayang kok udah ya!"

"Eh bentar dulu sama siapa kamu nikah?"kepo Ina. "Cullen!"jawab Ifa membuat mereka tercengang.

"Yang bener?"kaget ina dan Mut dan mendapatkan anggukan dari Zu. "Terus gimana sama bella itu?"tanya Ulfa.

"Aku mau liat dulu sampai mana dia bermain-main orang itu cuma gak tau gimana aku bertindak atau marah termasuk kalian!"gumam Zu. "Tenang kita bakal ikut hajar di pelakor itu berani nya ngambil suami temen kita!"ucap Ina antusias.

"Kita tenang aja gitu kita ikuti alurnya!"jawab Zu. "Eh tapi gimana Ifa bisa tau kalau kamu udah nikah?"tanya Mut.

"Dia di ajak Dius ketemu ortunya ya aku di undang lah menantunya!"bangga Zu. "Udah kita bahas nanti!"sambung Zu.

Zu mulai berinteraksi pada teman-teman cowok nya yang ada di kelas bersamaan dengan itu, Cullen lewat Zu tak menghiraukan nya tapi dapat Zu liat ada kemarahan di benak Cullen. Dia hanya ingin melihat apa respon Cullen terhadapnya saat setelah ini, dia sudah berjanji tidak mendekati Bella.

Tapi apa? Pagi ini dia melihat suaminya membonceng cewek gatal itu, dia bahkan merelakan keperawanan nya walau pun pada suaminya tapi jika dia hamil dan Cullen lebih memilih Bella maka Zu tak tau bagaimana hidup anaknya nanti.

Dia tak mau hidup anaknya lebih sengsara dari nya karna tidak mempunyai seorang ayah. Tapi sudah lah mereka hanya tidak tau siapa Zu dan liat permainan apa yang akan Zu mainkan.

🍒🍒🍒

Selama di sekolah tadi untuk melihat Cullen saja pun Zu enggan, apa lagi dia terus di tempeli ulat bulu membuat Zu makin enggan melihat. Teman-teman nya pun bahkan menjauhi pacar mereka tapi tidak dengan Ulfa, mut dan Kara, Joshua mereka masih berkomunikasi.

Ifa dan ina ikut tidak menghiraukan pacar-pacar mereka, mereka selalu bersama Zu saat berpapasan dengan Cullen dkk Zu langsung di jauhkan.

Zu pun terus berinteraksi dengan teman cowok nya bahkan dia di buat tertawa dengan teman kelasnya dia sejenak melupakan sikap Cullen yang bimbang.

Zu hanya mampir sebentar di rumah nya karna Cullen telah menyuruh sopirnya itu untuk menjemput Zu.

Tiba di mansion Zu tidak langsung masuk kedalam kamar dia memilih santai dulu, bersama mboh sri dan juga mbak-mbak yang lain dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya.

Dia hanya sedikit males untuk berhadapan dengan Cullen tapi ternyata salah cowok itu langsung menariknya.

"Ikut saya!"teriak Cullen sembari menarik tangan Zu genggaman itu sangat kencang dan tubuh Zu di bilang cepat sekali merah-merah di pegang sedikit saja pasti akan merah.

"Gak mau!"jawab Zu. "Saya bilang IKUT!"Cullen kembali berteriak.

Yang lain tak berani membantu karna takut dengan Cullen. Cullen tak menghiraukan ucapan Zu dia menarik tangan istrinya menuju lift.

Di dalam lift

Cullen menghempit tubuh Zu di dinding lift itu tapi Zu memalingkan wajahnya dia tak berani melihat Cullen yang sepertinya sangat marah.

"Tatap mata saya  Zu!"suara rendah menahan amarah itu membuat jantung Zu berpacu sangat cepat. "Nakal!"Cullen mencium bibir Zu dengan rakus walau pun tak ada balesan.

Zu menangis takut berusaha mendorong tubuh suaminya pun tak mungkin. Cullen menggigit bibir istrinya agar sedikit terbuka tapi sayang nya pintu lift juga terbuka.

Cullen membawa Zu keluar masih dengan berciuman mereka hanya berdiri di luar lift Cullen terus mencium Zu.

Karna tak ada balesan dari Zu di tambah nafas istrinya itu sudah hampir habis segera dia lepaskan. "Kamu keterlaluan!"marah Zu sembari memukul tubuh Cullen.

"Saya keterlaluan lalu apa cewek yang mempunyai suami bermain-main dengan cowok lain? Murahan!"mendengar perkataan Cullen terakhir rasanya sangat sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya keterlaluan lalu apa cewek yang mempunyai suami bermain-main dengan cowok lain? Murahan!"mendengar perkataan Cullen terakhir rasanya sangat sakit.

"Murahan? Haha sebelum kamu datang, sebelum kita nikah hubungan aku sama teman-teman di kelas aku emang gitu apa salahnya berinteraksi dengan teman sekelas? Toh gak ada yang aneh-aneh aku temanan sama mereka!"perkataan Zu seolah menantang Cullen.

Cullen menggendong Zu dan setelah tiba di kamar dia kembali melumat bibir istrinya. Mau tak mau Zu harus mengimbangi ciuman Cullen dan cowok yang mendapatkan balesan pun tersenyum bahagia.

Brug



Next


Udah revisi kalau ada yang masih typo atau kalian gak ngerti bisa di tandain karna author juga manusia gak bisa terus bener ngetiknya dan keyboard nya juga kadang bisa bikin tulisan salah.

CULLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang