26. Arsen Tau?

332 17 4
                                    




Assalamualaikum readers
aku up lagi nih, mohon dukungannya dengan komen dan tekan bintangnya supaya aku semangat buat up
Terimakasih🖤


***

Zarina sudah siap dengan pakaiannya, sweater putih bergaris maron yang ia masukkan ke dalam celana berwarna putih dengan jilbab yang diikat ke belakang di tambah tas sandangnnya.

Kini ia siap untuk kembali ke kampusnya, beberapa malam ke depan akan ada acara yang diselenggarakan oleh kampus seperti expo atau pameran kreativitas setiap fakultas dan umkm para mahasiswa.

Ia tersenyum melihat dirinya yang tampak cantik menggunakan pakaian yang santai. Malam ini ia sangat bersemangat untuk ke kampus karena malam ini akan ada penampilan dari band kampus yang salah satu gitarisnya adalah Reza.

Zarina memperlihatkan sederet giginya begitu bahagia dengan tersenyum sumringah sembari memutar tubuhnya di depan kaca.

"Udah-udah," ucapnya pada dirinya sendiri mencoba menenangkan dirinya yang terlalu gembira.

Cklek

Zarina pun keluar dari kamar dan menghampiri Uminya yang tengah menonton televisi bersama anak Zafina yang dititipkan oleh Zafina karena ia hendak pergi menjenguk temannya di rumah sakit.

"Umi," panggil Zarina sembari tersenyum membuat Umi menautkan alisnya menatap Zarina yang terlihat begitu gembira.

"Mau kemana?" tanya Umi langsung saat melihat Zarina yang berpakaian demikian.

"Adek mau pamit ke kampus," ujar Zarina mengulurkan tangannya.

"Ngapain ke kampus malam-malam?" ujar Umi bertanya.

"Ada acara loh Umi," ujar Zarina mencium tangan Uminya, "Adek pergi ya ...," lanjutnya.

"Eh-eh, tunggu," ujar Umi bangkit dari sofa, "Udah izin sama Mas?" tanya Umi.

Zarina segera menganggukkan kepalanya dengan yakin membuat Umi menautkan alisnya sedikit curiga.

"Pergi ya Umi, dadah ...," lambaian tangan Zarina sembari ia berlari kecil keluar rumah membuat Umi tak dapat mencegat kerpergian Zarina.

Umi bingung dengan Abhimanyu yang begitu mudah memberikan Zarina izin untuk keluar malam bahkan tanpa diantarkan olehnya.

"Mungkin ada Mas juga di kampus, makanya diizinkan pergi," ujar Umi lalu kembali duduk bersama cucunya.

***

Zarina tersenyum dengan sumringah saat band kampus sudah mulai naik ke atas panggung. Ia menyedot minuman yang sempat ia beli sebelumnya bersama Syila dan Bella yang mau tak mau dipaksa oleh Zarina untuk ikut menonton bersamanya.

Zarina mengigit bibir bawahnya menahan gemas melihat Reza yang memakai sweater putih. Pria berkulit putih khas orang korea tersebut mampu membuat Zarina terus menahan senyumnya saat Reza mulai memetik senar gitarnya.

Senyuman tak pernah luntur di wajah Zarina bahkan sesekali ia memejamkan matanya gemas melihat Reza yang memainkan alat musiknya dengan rambut yang sedikit menutupi dahi dan bagian matanya.

"Ganteng ya," ujar Bella.

"Heueum," gumam Zarina menganggukkan kepalanya tanpa berniat mengalihkan pandangannya dari Reza.

Syila yang mendengarnya lantas langsung melirik Zarina dengan wajah datarnya.

"Kok di bolehin Umi main malam-malam?" tanya Syila. Kini ketiganya duduk di tanah tepat di depan panggung seperti mahasiswa yang lainnya yang tengah menikmati lagu yang dibawakan oleh band kampus.

Destiny Love With LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang