38.

500 24 17
                                    

Zarina keluar dari kamarnya, ia begitu bosan terus terkurung dalam kamarnya dan tidak melakukan apapun. Kakinya mulai mendekat ke arah meja makan, ia pun menarik kursi lalu duduk dengan tangan yang mulai mengambil sepotong tempe goreng di sebuah piring.

Mulutnya mulai mengunyah dengan malas makanan yang baru saja ia masukkan ke dalam mulutnya, manik matanya melirik jarum jam yang menunjukkan pukul sembilan malam.

Tap ..., Tap ..., Tap ...,

Bunyi derap langkah kaki tersebut mampu menyita perhatian Zarina, Raffi yang mendekat ke arah meja makan hanya menatap Zarina dengan bingung.

"Loh belum balik ke rumah Adhitama, Kak?" tanya Raffi pada Zarina.

"Gak balik lagi," sahut Zarina sesukanya.

"Loh kenapa?" tanya Raffi lagi sembari mengambil nasi ke dalam piringnya.

"Malas sama salah satu anggotanya," ucap Zarina memperhatikan Raffi yang mulai mengambil lauk makanan, "Abi dan Umi kemana?" lanjut Zarina bertanya.

"Ada takziah di rumah Om Hanan," ucap Raffi yang dibalas anggukkan oleh Zarina.

"Assalamualaikum," ucapan salam tersebut membuat Zarina langsung mengubah raut wajahnya tanpa melihat siapa yang mengucapnya.

"Waalaikumsalam, eh Mas," ucap Raffi menatap Abhimanyu yang datang dengan kemeja hitam dan celana hitam tak lupa seatbelt di pinggangnya.

"Mbak sudah makan?" tanya Raffi melirik Zarina yang masih betah mengunyah tempe gorengnya dengan malas.

"Gak selera," ucap Zarina hendak bangun dari duduknya namun langsung di tahan oleh Abhimanyu membuat Zarina menatap tangannya yang di pegang oleh Abhimanyu lalu melirik wajah suaminya itu yang memelas.

"Mas belum makan," ucap Abhimanyu membuat Zarina menautkan kedua alisnya.

"Itu makanan udah di sediain, tinggal makan aja," ucap Zarina dengan cuek.

"Ekhem," dehem Raffi membuat keduanya menatap ke arah Raffi.

"Raffi ke kamar dulu," pamit Raffi sembari memegang piring dan gelas di tangannya.

Usai Raffi menghilang dibalik dinding, Zarina dan Abhimanyu kini saling menatap, "Duduk dulu, Mas belum makan," ujar Abhimanyu dengan lembut menarik tangan Zarina dengan lembut membuat perempuan yang berstatus sebagai istrinya itu kembali duduk dengan wajah yang di tekuk.

Kini keduanya saling diam tanpa berniat membuka suara dengan pandangan yang menatap ke arah makanan yang tertatap rapi di atas meja.

"Mas salah, Mas minta maaf ya," ucap Abhimanyu akhirnya membuka suara.

Zarina mengigit bagian dalam bibir bawahnya sembari menahan isak tangisnya yang hendak pecah mengingat peristiwa pangku-memangku yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri di tambah teman Abhimanyu yang tampaknya mendukung Abhimanyu dengan Citra.

Hatinya pun ikut terhenyuh saat mengingat Abhimanyu yang ikut karokean bersama temannya dan bahkan laki-lakinya itu di tarik dan sempat menari bersama teman laki-lakinya.

Laki-lakinya itu tampak begitu bahagia dengan senyum tawanya saat menghabiskan waktunya bersama teman-temannya. Zarina mengetahuinya saat melihat status seorang influencer laki-laki yang ia ikuti di instagram dan ternyata influencer tersebut merupakan teman Abhimanyu.

"Adek ...," panggil Abhimanyu dalam dan lembut kini menyentuh tangan Zarina.

"Hiks ...," pecah sudah pertahanan Zarina saat suaminya itu menyentuh tangannya dan kini menariknya ke dalam pelukannya bahkan mencium kepalanya.

Destiny Love With LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang