37.

297 21 4
                                    

Abhimanyu berjalan masuk ke dalam rumah, namun saat sampai di ruang keluarga ia menghentikan langkahnya saat melihat Adhyaksa yang masih sibuk bermain ps sendirian di temani cemilan yang hendak ia masukkan ke dalam mulutnya dengan fokus yang menatap ke arah televisi.

Abhimanyu berjalan mendekat ke arah sofa yang di duduki Adhyaksa, "Adhyaksa," ucap Abhimanyu.

"Heuk!" Adhyaksa terpelonjak kaget dan menatap ke arah Abhimanyu dengan terkejut.

"Mas ...," ucap Adhyaksa lalu kembali menatap televisi dan lanjut memainkan ps nya.

"Sudah jam setengah tiga pagi kenapa masih belum tidur? Bukankah nanti pagi hari senin?" ucap Abhimanyu membuat Adhyaksa langsung menatap ke arah Abhimanyu.

"Benarkah besok hari senin?" tanya Adhyaksa kembali pada Abhimanyu yang menautkan alisnya menatap Adhyaksa.

Adhyaksa segera meraih ponselnya di atas meja dekat dengan piring cemilan lalu menatap dengan melalak layar ponselnya saat melihat hari  yang tertera di ponselnya.

Dengan segera Adhyaksa bangkit dari sofa dan berlari menaiki anak tangga dengan cepat menuju kamarnya. Melihat tingkah Adhyaksa tersebut membuat Abhimanyu menggelengkan kepalanya lalu mengambil remot televisi dan mematikan televisi, setelahnya Abhimanyu mulai melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Setelah sampai di dalam kamarnya, Abhimanyu mengernyitkan dahinya saat menatap tempat tidurnya yang rapi dan tidak terdapat Zarina di sana. Lantas Abhimanyu pun melangkahkan kakinya ke kamar mandi mencoba mencari keberadaan yang ternyata pun Zarina tidak berada di kamar mandi.

Abhimanyu mengernyitkan dahinya lalu mencoba mencari Zarina di balkon kamarnya yang juga nihil tidak ada perempuannya di sana.

Abhimanyu bergegas kembali turun dari anak tangga lantai rumah lalu bergegas menuju dapur rumah yang tidak terdapat siapapun.

"Zarina ...," panggil Abhimanyu sedikit keras mengetuk kamar mandi yang dekat dengan kitchen set.

Tak ada jawaban dari dalam kamar mandi membuat Abhimanyu langsung membuka kamar mandi yang tak terdapat Zarina pula.

Abhimanyu keluar dari dapur dengan terburu-buru mencari keberadaan istrinya yang tak kunjung ia temukan di dalam rumah.

"Eh-eh ...," ucap Mama yang hampir bertabrakan dengan Abhimanyu saat keluar dari kamarnya.

"Kenapa?" ujar Mama ikut khawatir melihat raut khawatir dari Abhimanyu.

"Zarina, Zarina dimana Ma? Lagi sama Mama?" tanya Abhimanyu khawatir dan panik.

"Zarina? Bukannya Zarina pulang ke rumah Abinya?" ucap Mama menatap Abhimanyu bingung.

"Pulang ke rumah Abi?" tanya Abhimanyu kembali.

"Iya, tadi juga Mama sempat video callan sama Zarin juga Umi," ujar Mama dengan serius menatap Abhimanyu.

"Zarina tidak bilang pada Mas kalau dia pulang ke rumah Abinya," ujar Abhimanyu mulai terlihat raut kesal di wajahnya.

"Loh masa? Coba di cek dulu handphone nya Mas," ujar Mama membuat Abhimanyu mulai meraba saku celananya dan mengeluarkan ponselnya.

Abhimanyu menatap ponselnya yang ternyata tak aktif, "Tuh handphonenya Mas yang gak hidup," ujar Mama melirik ponsel Abhimanyu.

"Mas ke rumah Umi dulu," ujar Abhimanyu hendak pergi namun tangannya langsung di cegat oleh Mama.

"Sudah larut sekali Mas, besok saja. Lagian pula tidak enak dengan Umi Abi loh," ujar Mama.

"Ma, Mas merasa lebih tidak enak lagi karena tiba-tiba saja Zarina kembali ke rumah Abi nya tanpa Mas antarkan," ujar Abhimanyu.

Dengan ragu namun perlahan Abhimanyu menganggukkan kepalanya, dan berpamitan pada Mama untuk kembali ke kamarnya.

Destiny Love With LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang