29. Cucu?

489 17 4
                                    


Abhimanyu menghentikan mobilnya di parkiran sebuah restoran yang terlihat papan besar nama Adhitama.

Abhimanyu pun melepas seatbeltnya dan turun membukakan pintu untuk Zarina. Keduanya pun berjalan masuk ke dalam restoran tersebut tanpa membuka suara.

Sampai di dalam restoran, manik mata Zarina langsung menangkap keberadaan anggota keluarga Adhitama. Terlihat Mama yang sedang menatap layar ponselnya bersama Ara sementara Adhyaksa yang sibuk mencomot makanan di atas meja.

"Ayo Dek," ajak Abhimanyu kembali membuka suara.

Zarina mengikuti langkah Abhimanyu yang mendekat ke arah meja yang ditempati anggota keluarga Adhitama.

"Mama," ucap Abhimanyu yang membuat seluruh perhatian teralihkan pada Abhimanyu dan Zarina.

"Eh sayang ...," ujar Mama menatap Zarina, "Ayo-ayo duduk," ujar Mama.

"Eh sayang ...," ujar Adhyaksa mengikuti nada ucapan Mama menatap ke arah Zarina sembari berdiri membuat Zarina tersenyum melihat tingkah Adhyaksa.

Grep

Abhimanyu menarik pinggang Zarina untuk mendekat padanya membuat Zarina sepontan memegang dada Abhimanyu dengan mata yang menatap Abhimanyu, sementara Abhimanyu menatap tajam ke arah Adhyaksa.

Pukh

Anna melemparkan gumpalan tisu ke arah Adhyaksa, "Sayang-sayang," ujar Anna menatap Adhyaksa tajam.

"Ma ..., Lihat Ma, gak sopan," ujar Adhyaksa menunjuk Anna.

"Mas Adhy itu gak patut di sopanin," ujar Anna.

"Lihat Ma, lihat Anna kaya gitu ngomong ke Mas nya," ujar Adhyaksa membuat Mama menggelengkan kepalanya.

"Ayo duduk-duduk, duduk semuanya," ujar Mama menyuruh anak-anaknya untuk duduk.

"Kemari ...," ujar Abhimanyu menarik Zarina duduk di sebelahnya saat Zarina hendak mengambil kursi di sebelah Adhyaksa.

Zarina mengatupkan mulutnya lalu duduk di kursi yang sudah di tarik Abhimanyu.

"Dimana Ma?" tanya Adhyaksa dengan duduk kaki yang diangkat sebelah sembari mulut yang mengunyah makanan.

"Dimana apanya?" ujar Mama tak mengerti pertanyaan putra keduanya.

"Bapak-bapak tadi itu," ujar Adhyaksa membuat seluruh anggota keluarga mengernyitkan dahinya.

"Bapak-bapak tadi itu, Buapak mu! Bapak-Bapak," ujar Mama menatap Adhyaksa tajam yang tersenyum ke arah Mama.

Tak lama Adhitama datang bersamaan dengan datangnya makanan. Adhitama tersenyum menatap Zarina yang juga ikut tersenyum ke arahnya.

Mereka pun mulai makan sembari melempar canda tawa dan perdebatan antara Adhyaksa dan Anna hingga selesai makan.

"Bagaimana Mas?" ujar Papa tiba-tiba membuat Abhimanyu dan Zarina beralih menatap Papa, "Apa yang dilakukan Adhyaksa di sekolah?" tanya Papa membuat Adhyaksa langsung terdiam yang semula tengah bergelut dengan Anna.

Adhyaksa menatap ke arah Abhimanyu yang juga melirik Adhyaksa.

"Apa yang terjadi tidak sepenuhnya salah Adhyaksa Pa," ujar Abhimanyu, "Menurut keterangan beberapa siswa, bukan Adhyaksa yang memulai pertengkaran," lanjut Abhimanyu.

"Gio yang memulai," ucap Abhimanyu melirik ke arah Anna, "Karena tidak sengaja menampar Anna, Adhyaksa memukul Gio," ungkap Abhimanyu terlihat raut terkejut pada Mama dan terutama Papa yang mulai menatap Anna dan Adhyaksa.

"Kenapa Papa tidak di beritahukan?" tanya Papa menatap Anna dengan serius.

"Papa sudahlah, Anna tidak apa-apa," ujar Anna menatap Papanya.

Destiny Love With LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang