Enam

545 45 12
                                    

Sudah tiga minggu ini Kaguya meliburkan pegawainya. Memasuki bulan safar job-job memang mulai sepi cenderung tidak ada sama sekali.

Dikutip dari artikel Mojok.co Menyelisik Mitos Larangan Menikah di Bulan Safar pada Masyarakat Sunda.

Bagi masyarakat Sunda yang masih kental akan kebudayaan leluhurnya bulan safar adalah bulan yang dianggap kurang baik untuk melaksanakan acara pernikahan. Dan itu sangat berdampak pada pemilik bisnis yang berhubungan dengan pernikahan, seperti Wedding Organizer, sewa dekorasi hajatan, make-up artis pengantin, MC, grup hiburan, atau yang lainnya. Karena di bulan ini masyarakat Sunda jarang ada yang mengadakan pernikahan.

Meski masyarakat Sunda sudah lebih modern, banyak yang merasa cadu (merasa tabu) untuk mengadakan hajatan pernikahan di bulan ini. Mereka yakin pernikahan yang dilakukan di bulan Safar tidak akan abadi dan dikhawatirkan sulit untuk mendapatkan keturunan.

Hal ini juga diperkuat dengan pandangan bahwa bulan Safar adalah saat-saat musim kawin anjing. Di daerah Jawa Barat yang masih berupa pegunungan dan hutan belantara, di mana populasi anjing liar masih sangat banyak, sering terdengar lolongan anjing yang sedang dalam puncak birahi untuk mencari pasangan kawin. Inilah alasan lainnya kenapa masyarakat Sunda cadu (merasa tabu) untuk menikah di bulan Safar lantaran tidak mau disamakan dengan hewan tersebut.

Namun, untuk Kaguya sendiri dia lebih memilih percaya pada sudut pandangan ilmiah. Bulan safar juga bertepatan dengan musim pancaroba, cuaca seringkali tidak bersahabat dan hujan sering terjadi tanpa bisa di tebak.
Memang akan lebih baik jika mengadakan pernikahan di musim kemarau. Apalagi jika pernikahan itu berkonsep outdoor, tidak lucu kan jika hujan tiba-tiba turun di tengah acara hajatan. Membuyarkan segala macam suka cita yang harusnya dirayakan di hari itu.

Dan di masa seperti ini, sebagian pegawai Kaguya yang berasal dari luar wilayah Bandung seperti Cianjur, Garut dan Tasikmalaya akan memanfaatkan nya untuk pulang kampung. Ada yang banting setir sementara menjadi petani dengan membantu orang tuanya menggarap sawah ada pula yang berdagang buah. Dan akan kembali masuk ketika Kaguya mengabari jika job-job acara mulai kembali berdatangan, biasanya di bulan depan setelah safar.

Selama itu pula Kaguya jarang bertemu dengan Naruto. Walau dirinya dan Naruto tidak pulang kampung karena memang asli Bandung, kata mamah Kushina akhir-akhir ini Naruto jarang ada di rumah dan lebih sering di Cimahi, main kerumah bibinya di sana.

Terakhir bertemu dengan Naruto itu sekitar seminggu yang lalu, ketika Naruto meminjam kunci studio dan meminta izin menggunakan ruang editing untuk mengedit beberapa foto sunmori dari klub motor yang Naruto jepret di daerah Ciwidey. Job foto sampingan Naruto jika sedang sepi hajatan seperti ini.

Kaguya tentu tidak mempermasalahkannya. Lebih baik mencari kegiatan produktif seperti itu kan dari pada menganggur seperti dirinya yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan jalan-jalan healing ke beberapa tempat yang tengah naik daun. Atau staycation ke beberapa tempat wisata luar kota, baik sendiri atau pun bersama teman dekatnya.

Seperti pagi itu, Kaguya membagikan pap selfie nya saat akan berangkat jalan-jalan ke pantai Santolo yang berada di kabupaten Garut. Tidak sendirian sebenarnya, dia berangkat dengan teman kuliahnya dulu dari jogja yang tengah liburan ke Bandung.

 Tidak sendirian sebenarnya, dia berangkat dengan teman kuliahnya dulu dari jogja yang tengah liburan ke Bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Si Teteh KaguyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang