Naruto x Kaguya.
Seperti air.
Apakah akan mengalir dengan tenang sampai tujuan atau terjebak dalam genangan lalu meresap hilang dan hanya meninggalkan bekas kenangan.
.
.
.
Disclaimer Masashi Kishimoto.
Beberapa pict bersumber dari pinterest juga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stasiun Kiracondong, Bandung, Jawa Barat.
Pagi itu udara dingin serasa menampar kulit. Genangan air mengisi beberapa cekungan yang tidak rata, sisa dari hujan semalam.
Burung-burung gereja bertengeran pada kabel-kabel yang membentang di sepanjang jalan. Lalu terbang saat merasa terganggu oleh suara bising klakson lokomotif ketika mulai bergerak maju.
Kaguya tersenyum, melambaikan tangan membalas Rias yang melakukan hal serupa dari balik jendela gerbong KA Pasundan jurusan Bandung-Jogjakarta.
"Awas jangan sampai gak datang ya!" Seru Rias tanpa suara yang jelas namun masih bisa Kaguya pahami dari gerak bibirnya saja.
Semakin lama mode transportasi panjang serupa ular itu kian menjauh hingga tak terlihat lagi ujung ekornya.
Kaguya pun berbalik hendak beranjak, tetapi urung jadi ketika kakinya memutuskan untuk duduk sebentar di bangku tunggu stasiun itu. Dia mengeluarkan HP nya dari tas kecil yang senantiasa menggantung di pundaknya. Mencari daftar kontak seseorang lalu meneleponnya ketika ditemukan.
"Halo Nar, udah pulang dari Cimahi belum?"
"..."
"Teteh lagi di deket rumah, di stasiun."
"..."
"Nganterin si Rias."
"..."
"Kamu di rumah gak? Teteh mampir ya, iya ada perlu bentar."
"..."
. . .
Honda HR-V berwarna merah itu pun berhenti di depan rumah Naruto. Tak lama kemudian sosok Kaguya turun dari balik kemudi, yang seketika menyungging senyum dibibirnya ketika melihat Naruto yang tengah menjemur celana boxer berlogo superman di atas pagar rumah.
"Rajin amat, baru kali ini Teteh liat kamu jemur pakaian sendiri. Hm, jadi curiga Teteh." ucap Kaguya tersenyum dengan mata setengah menyipit menyimpan maksud terselubung.
"Apaan sih Teh orang cuman jemur, apanya yang harus dicurigain coba."
Bersungut-sungut Naruto membalasnya ketika merasa ada yang ambigu dalam ucapan Kaguya barusan.
Kaguya hanya tersenyum miring, lalu melongok ke arah rumah.
"Mamah ada?" tanya Kaguya saat Naruto membuka pintu pagar rumah untuk Kaguya.
"Udah berangkat tadi pagi."
"Si Adek?"
"Sama."
Kaguya mengangguk, baru teringat jika hari ini adalah senin. Di jam-jam sekarang Mamah Kushina pasti sudah berangkat mengajar di Sekolah Dasar.
"Ya udah di teras aja ngobrolnya." ucap Kaguya.
"Boleh, Bentar aku buat minum dulu Teh." balas Naruto dan masuk kedalam rumah.