6

440 62 10
                                    

6

setelah sarapan selesai sehun memutuskan untuk melihat ibu jongin dari kejauhan. melakukan observasi dan melihat bagaimana musuh yang akan kita hadapi bukan sesuatu yang salah kan? jadi sehun berpakaian lebih santai, mengendarai mobilnya menuju ke rumah sakit dimana ibu jongin dirawat.

sehun merasa benar-benar terbebani sebenarnya karena keadaan jongin dan keluarganya yang sangat tidak terduga. sehun merasa bersalah karena ibu jongin pasti akan marah karena jongin mengorbankan dirinya untuk kesembuhan ibunya dan sehun lah tersangka yang membuat jongin jatuh.

mengesalkan memang tapi sehun juga tidak bisa jika hanya berdiam diri saja. sehun harus melakukan sesuatu. sehun tentu tidak bisa jika hanya terima beres saja dan membuat jongin melakukan semuanya. ketakutan tidak akan merubah apapun. sehun memarkirkan mobilnya dengan rapi di parkir rumah sakit dan kemudian berjalan memasuki rumah sakit bertanya pada seorang suster yang ada di lobi tentang dimana kamar ibu jongin berada.

sehun kemudian mengikuti arahan dari suster dan pada akhirnya sehun berdiri di depan sebuah kamar yang berisikan beberapa orang yang rata-rata sedang dalam masa penyembuhan, suasana terasa ramai dan menyenangkan. sehun bisa melihat dari sebuah kaca yang ada di pintu masuk kedalam kamar itu. sehun juga melihat seorang ibu paruh baya yang terlihat sangat menyenangkan.

beliau menghibur orang-orang lain yang ada di ruangan yang sama. sesekali menceritakan hal lucu yang membuat semua orang tertawa. entah mengapa sehun jadi tersenyum sendiri karena dalam sekali lihat sehun langsung tahu yang mana ibu jongin dari sikap menyenangkannya yang beliau turunkan pada jongin. sehun jadi tahu bahwa jongin dan sifat manisnya jelas dia dapatkan dari sang ibu bukan ayahnya. 

membayangkan kemiripan jongin dan sang ibu membuat sehun tidak sadar jika seseorang tiba-tiba keluar dari kamar itu. dan lebih mengejutkan karena yang keluar adalah ibu jongin. sehun tentu saja kaget begitu juga dengan wanita paruh baya yang masih sangat cantik ini meski usianya tidak lagi muda tapi aura cantiknya masih terpancar jelas. entah seperti apa saat masa mudanya dulu.

"ah maaf" ucap wanita paruh baya itu yang membuat sehun tersadar dari pikirannya sendiri.

"tidak-tidak saya yang seharusnya minta maaf karena berdiri didepan pintu dan tidak memperhatikan sekitar" ucap sehun sambil membungkuk dan tersenyum canggung.

"sedang mencari seseorang? apa kamu tersesat?" tanya wanita itu penuh dengan perhatian yang membuat sehun akhirnya tersenyum juga.

"mencari kamar dimana ibu seseorang sedang dirawat. aku tidak tahu nama ibu temanku itu jadi sedikit kebingungan" jawab sehun kemudian.

"nama temanmu? atau dia memiliki ciri-ciri khusus? siapa tahu aku mengenalnya?" tanya wanita itu dengan senyuman canggung yang langsung mengingatkan sehun pada wajah gugup jongin yang sangat menggemaskan.

"namanya kim jongin, seorang akuntan?" jawab sehun tidak yakin yang membuat ibu jongin terkejut. sehun bisa melihat wajah terkejut ibu jongin yang membuat sehun tersenyum.

"kamu mengenal putraku? bagaimana bisa mengenalnya? jongin ku hanya mengenal baekhyun saja. tidak ada teman yang lain" ucap ibu jongin dengan super cepat yang membuat sehun tertawa.

"kami saling mengenal tanpa sengaja. jadi anda adalah ibu jongin?"

"ya aku ibu jongin, astaga. aku baru tahu jika jongin mempunyai teman lain selain baekhyun. maaf-maaf benar-benar aku minta maaf" ucap ibu jongin sambil menepuk lengan sehun sambil tertawa kecil dengan canggung.

"tidak masalah, seharusnya saya mengenalkan diri sendiri dengan lebih cepat. tapi pekerjaan membuat saya benar-benar baru memiliki waktu hari ini" sehun tersenyum karena ibu jongin benar-benar orang yang ramah.

OUR WEIRD MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang