15
jongin menghela nafasnya lagi sebelum memasang senyumannya dan berjalan mendekat kearah kerumunan dan menyapa beberapa orang yang berdiri di sana. jongin inginnya mereka pergi setelah tahu jika jongin datang tapi harapan itu harus pupus karena bukannya pergi kerumunan semakin bertambah.
"jadi jongin yang tadi datang benar-benar ceo perusahaan keluarga oh?" tanya manajer bagian akuntan, atasan jongin langsung dengan nada tidak percayanya.
"dan beliau datang menemuimu? ada urusan apa hingga orang sepenting itu datang kemari kim jongin?" tanya seseorang lain yang membuat jongin semakin terpojok. jongin sebenarnya ingin merahasiakan pernikahannya dengan sehun hingga selama mungkin. tapi karena kakak ipar terkenalnya itu muncul membuat jongin pusing.
"dan panggilan nya tadi, adik ipar?" tanya orang lain lagi yang membuat jongin benar-benar pening hingga perhatian semua orang terhenti karena ponsel jongin berdering.
dering ponsel jongin terdengar nyaring karena semua orang sudah terdiam dan terfokus pada ponsel jongin yang menampilkan nama oh sehun sebagai penelpon yang membuat jongin langsung pamit dan sedikit berlari meninggalkan kerumunan untuk mengangkat telpon sehun.
"sehun" panggil jongin dengan nada super kesal begitu ikon hijau sudah bergeser dan diseberang sana sehun hanya bisa tertawa.
"benar-benar kesal kakakku datang?" tanya sehun masih dengan tawanya yang menggoda jongin yang sedang kesal.
"aku kesal sekali pada kakakmu bagaimana dia bisa memanggilku denga adik ipar di tengah kerumunan orang dan setelahnya dia berkata bahwa aku seharusnya bercerai denganmu" ucap jongin dengan menggebu-gebu saking kesalnya.
"apa?!!" jawab sehun setengah berteriak pada jongin yang langsung kaget mendengar teriakan sehun yang baru hari ini jongin dengar.
"kakakmu bercerita tentang masa lalumu dan bilang bahwa seharusnya kita bercerai saja, kamu akan tetap lakukan apapun yang ibumu inginkan meski itu menceraikan aku pada akhirnya" jongin berucap tenang, setengah sedih juga saat mengucapkannya. jongin inginnya menikah satu kali saja tapi keadaannya sangat tidak menguntungkan untuknya dan juga sehun.
"siapa memangnya yang akan menceraikan kamu? aku tidak akan melakukan itu jongin"
"benarkah?"
"hei kita baru menikah beberapa minggu dan tidak akan ada perceraian"
"apapun yang ibumu katakan?"
"tentu saja, kamu lupa jika aku sudah tahu akal bulus ibu dan kakak tiriku kan jongin? kamu masih ingat? aku bukan keledai yang akan masuk kedalam lubang yang sama lagi dan lagi"
"benar ya?"
"tentu saja. aku akan menjemputmu nanti. kita makan diluar bersama ya?"
"baiklah, aku akan menunggumu"
"sampai nanti jongin"
"ya sehun sampai nanti"
telpon tertutup begitu saja dan sehun langsung menghela nafasnya dalam. jadi ibunya mengundang sehun untuk datang kerumah utama karena ini? ingin sehun menceraikan jongin segera dan kembali mencoreng wajah keluarga oh karena perbuatannya? ibu ingin sehun melakukan itu lagi dan lagi? sehun menggelengkan kepalanya dan turun dari mobilnya, memasuki kediaman keluarga oh yang cukup tenang dan langsung menuju ke area taman belakang, tempat dimana ibu tirinya selalu menunggunya untuk bicara.
sehun langsung menemukan ibu tirinya duduk dengan nyaman ditemani secangkir teh dan beberapa kue kering yang tertata apik di piring keramik cantik kesayangannya. sehun tidak peduli dengan itu dan langsung memutuskan untuk duduk di kursi lain yang ada disana, menyandarkan tubuhnya dan menyilangkan kakinya.