8
jongin benar-benar pening ketika melihat bagaimana group semakin ramai membicarakan mobil sehun yang sempat terparkir dengan apik di lobi kantor mereka. mulai dari bagaimana bisa mobil itu ada disana, siapa pemiliknya hingga pendapatan perusahaan yang tidak akan cukup untuk membeli mobil itu mulai dibahas.
jongin benar-benar merasakan pusing tiba-tiba karena apa yang orang-orang katakan. jongin tidak begitu mengetahui hal-hal tentang mobil jadi jongin tidak tahu menahu terkait harga dan merk seperti orang-orang. pokoknya sehun harus memakai mobil biasa saja kalau ingin kekantornya dan kalau masih ingin menggunakan mobil itu sehun harus menunggu di luar tidak boleh masuk-masuk.
jongin menghela nafasnya panjang yang sukses membuat baekhyun menoleh dan tertawa tanpa suara. jelas baekhyun bahagia dengan apa yang terjadi hari ini. hanya tinggal menunggu waktu saja sampai jongin akan ketahuan dengan sendirinya. kenapa juga harus disembunyikan? menikah kan bukan hal yang memalukan apapun alasannya.
setelah melihat tawa baekhyun yang menyebalkan jongin segera mengambil hp nya dan mulai mengetik pesan untuk sehun yang bilang bahwa nanti jongin akan pulang bersama dengan baekhyun saja dengan bus dan tidak perlu dijemput. makan malamnya juga dari rumah saja tidak langsung pergi.
"nanti kita pulang bersama byunbaek" ucap jongin.
"jika suamimu datang? lalu apa?"
"tidak dia tidak boleh datang" ucap jongin penuh keyakinan.
tapi keyakinannya hanya sebatas keyakinan jongin saja karena begitu jongin keluar dari pintu lobi sehun sudah ada disana bersandar dalam diam di dekat mobil yang tadi pagi sehun pakai untuk menjemput dirinya saat makan siang. baekhyun yang menyadari kehadiran sehun langsung menyikut lengan jongin yang membuat jongin hanya bisa menghela nafasnya dalam, berpamitan dengan baekhyun dan berlari menuju ke arah sehun dan langsung masuk kedalam mobil sehun tanpa menyapa sehun sama sekali.
jongin langsung duduk memasang sabuk pengaman dan juga menutupi wajahnya dengan jaket yang dia kenakan yang jelas membuat sehun keheranan tapi sehun langsung memasuki mobil dalam diam dan tertawa karena melihat jongin yang sudah menutupi semua wajahnya dengan jaket miliknya. ada apa lagi dengan kim jongin hari ini sebenarnya.
sehun hanya bisa menggelengkan kepalanya tanda tidak mengerti dengan apa yang sedang jongin lakukan tapi sehun memutuskan untuk menjalankan mobilnya saja dan menanyai jongin saat keduanya sedang dalam perjalanan. setelah menyetir hampir sepuluh menit akhirnya jongin membuka jaketnya dan melihat kesekeliling sebelum menghela nafasnya panjang.
"sehun jangan jemput aku dengan mobil ini lagi" ucap jongin tiba-tiba yang membuat sehun menoleh dan mengerutkan dahinya dalam.
"kenapa? mobilnya bagus"
"terlalu mahal, aku tidak bisa menghadapi orang-orang yang mulai sewot dengan kehadiran mobil ini. tadi saja sudah heboh sehun"
"loh kenapa? tidak masalah dong pakai mobil yang manapun?" ucap sehun santai yang membuat jongin mendengus kesal.
"sehun, aku hanya seorang akuntan jadi tidak pantas jika dijemput dengan mobil yang seharga dengan perusahaan dimana aku bekerja sehun, orang-orang mulai bergosip dan itu benar-benar tidak nyaman" keluh jongin yang membuat sehun bukannya kesal malah tertawa geli.
"biarkan saja semua perhatian jatuh padamu bukankah menyenangkan ketika seseorang menjadi pusat perhatian dari apa yang dia miliki?"
"mereka akan berfikir jika aku simpanan seseorang sehun"
"haruskah kita menggelar pesta pernikahan khusus untuk teman-teman mu dan juga teman-temanku saja tanpa para tetua yang merepotkan itu?"
"bukan itu yang ingin aku katakan"