10
"jadi? ada yang akan dijelaskan?" tanya ibu jongin begitu melihat jongin yang menunduk sambil meremat tangannya yang saling menggenggam, ditambah dengan sehun yang duduk juga dengan tidak tenang juga membuat ibu jongin menjadi semakin curiga.
pertanyaan ibu jongin benar-benar tepat menusuk ditempat yang paling mematikan. sehun merasa salah tingkah ketika ibu jongin langsung menanyakan apa yang ingin sehun dan juga jongin ingin jelaskan. sehun menghela nafasnya panjang sebelum melihat kearah ibu jongin yang sedang menunggu apa yang akan jongin dan juga sehun jelaskan. sehun sebenarnya merasa benar-benar tidak siap dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
sehun tahu bagaimanapun keadaannya seorang ibu akan membesarkan anaknya dengan sepenuh hati mereka. begitu pula ibu jongin. ibu akan jadi orang pertama yang terluka ketika anaknya terluka. jadi ketika jongin dimanfaatkan maka ibu jongin akan merasa sangat terluka. tapi sehun tetap harus menjelaskan semuanya dan membuat semua hal semakin jelas agar hubungan sehun dan jongin bisa berjalan kedepan.
"sebelumnya ibu kami harus meminta maaf karena hal yang akan kami jelaskan mungkin akan membuat ibu merasa sakit tapi kami harap ibu tidak kecewa pada kami" ucap sehun berusaha untuk benar-benar merasa tenang agar tidak salah dalam menggunakan kata-kata.
"katakan, katakan yang sejujurnya. ibu memang merasakan jika kalian berdua sangat aneh. jongin tidak mungkin punya seorang teman dengan penampilan sepertimu. kami dari keluarga yang sederhana dan penampilanmu jelas menunjukkan hal yang berlawanan dengan itu" ucapan ibu jongin benar-benar menbuat sehun salah tingkah dan tidak bisa mengelak sama sekali.
sehun bahkan mengutuki dirinya sendiri, seharusnya sehun memakai pakaian yang lain saat bertemu dengan ibu jongin. atau seharusnya sehun melakukan persiapan yang matang sebelum terjun kedalam medan perang.
"sebenarnya kami sudah menikah" ucap sehun kemudian yang membuat ibu jongin terkejut benar-benar terkejut hingga wanita paruh baya itu refleks menyentuh dadanya sendiri.
"apa maksud kalian dengan menikah? kapan kalian menikah? bagaimana bisa?" tanya ibu jongin dengan dahi berkerut penuh dengan tanda tanya.
"kami belum lama ini menikah tanpa sengaja bu. maafkan aku bu" ucap sehun sambil menundukkan kepalanya dalam.
"ibu maafkan aku sebenarnya ketika ibu jatuh sakit aku tidak punya banyak uang untuk biaya operasi dan juga perawatan pasca operasi yang akan ibu lakukan karena dokter bilang bahwa perawatan pasca operasi sangatlah penting untuk ibu. karena ayah menelponku puluhan kali dalam sehari akhirnya aku memanfaatkannya. aku yakin saat itu ayah membutuhkan sesuatu dariku dan aku juga membutuhkan uang untuk ibu jadi aku menemuinya dan kami sepakat bahwa ayah akan memberikan uang itu dan aku harus menggantikan putri ayah untuk menikah dengan salah satu putra dari keluarga oh. itulah kenapa akhirnya aku dan sehun bersama" jelas jongin yang membuat ibunya semakin terkejut.
"jadi kamu membuat dirimu terjebak dalam situasi seperti ini karena ibu? seharusnya kamu tidak perlu melakukan itu untuk ibu jongin, seharusnya kamu hanya cukup membiarkan semuanya dan hidup bahagia saja setelah ibu mati. bagaimana bisa kamu merendahkan dirimu pada ayah yang bahkan tidak menghargai keberadaanmu sama sekali sebelum dia membutuhkanmu jongin" ucap ibu lengkap dengan suara bergetar dan menahan tangisan yang akhirnya pecah begitu saja.
bagaimana tidak menangisi keputusan jongin yang terburu-buru jika ibu jongin bahkan mengusahakan semuanya demi kebahagiaan jongin tapi pada akhirnya semuanya sia-sia bukan karena orang lain tapi karena diri ibunya sendiri. seolah-olah semua yang ibu jongin lakukan untuk jongin terbuang sia-sia. jongin jelas menyadari itu dan langsung menarik tangan ibu dan menggenggamnya erat.
ibu jongin juga menyesali sikap mantan suaminya yang memanfaatkan anaknya sendiri untuk keuntungannya sendiri. ibu jongin tahu jika mantan suaminya itu tidak pernah mencintainya bahkan tidak pernah mengharapkannya untuk hadir tapi seharusnya itu berbeda karena bagaimanapun jongin adalah darah daging mereka yang seharusnya disayangi bukannya di manfaatkan seperti saat ini.