11
hari ini hari sabtu yang cukup sibuk, jongin dan sehun sibuk membantu ibu untuk memindahkan barang-barangnya ketika sebuah pesan datang dari ayah sehun yang meminta sehun dan jongin untuk berkunjung kerumah besar keluarga oh. makan malam keluarga memang dilakukan beberapa kali dalam satu bulan dan di saat seperti ini semua orang harus datang termasuk sehun yang sebenarnya tidak ingin datang.
sehun harus menahan dirinya sebaik mungkin setiap dirinya pulang kerumah ayahnya, ditambah sekarang sehun bahkan harus mengajak jongin juga untuk pergi membuat sehun hanya bisa menghela nafasnya dalam. sehun enggan membuat keributan tapi juga enggan berangkat juga untuk makan malam. alasan apa yang harus sehun katakan untuk menghindari makan malam kali ini?
seharusnya tadi sehun tidak kembali ke kamar dan memeriksa ponselnya atau seharusnya ponselnya dalam keadaan mati saja dan pesan itu akan terkirim besok padanya tapi pesan itu sudah terlanjur datang. setelah kembali menaruh ponselnya diatas nakas sehun berjalan menuruni tangga dan menuju ke kamar baru ibu mertuanya dan menemukan jongin sedang menata beberapa foto di atas meja panjang yang sudah ada di dalam kamar itu.
sehun berjalan mendekati jongin dan berdiri di samping jongin. sehun melihat beberapa foto yang terlihat usang tapi jelas penuh dengan kebahagiaan. ada seorang wanita muda dan seorang anak kecil yang tertawa sambil melihat kearah kamera dalam berbagai pose dan berbagai tempat hingga foto saat jongin masuk ke tk, sd, smp, sma dan kuliahnya di tambah dengan foto kelulusan jongin di setiap jenjang membuat sehun tersenyum kemudian. sehun jadi ingat jika sehun tidak punya foto seperti itu satupun.
"jongin" panggil sehun pelan yang membuat jongin menoleh dan melihat kearah sehun.
"kenapa?" jawab jongin kemudian.
"ayahku mengirim pesan, kita diminta untuk datang makan malam hari ini"
"lalu?"
"aku harus mengajakmu juga, ibu baru saja pindah apa kita bisa meninggalkan ibu untuk makan malam sendirian?"
"tidak apa-apa sehun, ibu pasti mengerti. lagipula ini kan hanya sesekali saja. aku akan bilang pada ibu jadi jangan khawatir" ucap jongin dan akan beranjak menemui ibu yang sedang ada di taman belakang tapi sehun menahannya dengan menarik tangan jongin untuk tetap bersamanya.
"jika kita kesana kamu harus berpura-pura jongin. aku tidak suka pulang kerumah. aku tidak ingin bertemu dengan keluargaku" kata sehun sambil mengeratkan genggaman tangannya pada jongin.
jongin jadi ingat jika sehun tidak pernah bercerita apapun tentang keluarganya. hanya jongin yang bercerita pada sehun tentang keluarganya sedang sehun tidak pernah sekalipun bicara tentang keluarganya. sekarang sehun terlihat tidak baik-baik saja dan membuat jongin tidak tahan jadi jongin balas menggengam tangan sehun dengan erat.
"aku akan baik-baik saja jika itu yang kamu khawatirkan. lagipula sehun aku ada bersamamu, kita kan ke rumah keluargamu bersama. jadi jangan khawatirkan apapun, semuanya akan baik-baik saja" jongin mendekat kearah sehun dan kemudian memeluknya, mengusap punggung sehun, berusaha menenangkan sehun.
"aku sekarang punya kamu, aku lupa jika kamu berdiri di sampingku dengan kokoh" jawab sehun sambil membalas pelukan jongin padanya. ucapan sehun membuat jongin tertawa geli.
"seperti beton saja harus kokoh" canda jongin yang membuat keduanya tertawa geli kemudian, sehun jelas merasa malu dengan kata-katanya yang sangat berlebihan.
"maafkan aku" ucap sehun di sela tawanya.
"tidak-tidak jangan minta maaf untuk hal sepele seperti ini" jongin tertawa geli dengan sikap sehun padanya.