3
jongin menghela nafasnya panjang sambil menggenggam erat jemarinya, seperti sedang berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri untuk percaya bahwa menceritakan apa yang dia alami dan rasakan pada sehun bukanlah hal yang berbahaya. sehun tidak akan menertawakan apa yang akan jongin ceritakan. sehun cukup menyadari semua ketakukan jongin jadi yang sehun lakukan adalah duduk dengan tenang dan menunggu.
"ayahku memang tuan kim yang kamu temui hari ini tapi ibuku bukan nyonya kim yang kamu temui hari ini. dia ibu tiriku. ayah dan ibuku bercerai karena nyonya kim datang dan membuat ayah berpaling dari kami. jika kamu berfikir bahwa setelahnya kehidupanku akan terasa seperti di neraka maka aku harus menjawab dengan tidak. aku tidak pernah kekurangan apapun, ibuku memberikan banyak cinta dan kasihnya padaku menggantikan ayahku yang sudah bahagia dengan orang lain."
"hingga tahun berlalu dan ibuku tiba-tiba jatuh sakit, ada tumor dikepalanya dan operasinya baru bisa dilaksanakan kemarin karena berbagai hal dan alasan. aku hanya memiliki ibuku dan ibuku hanya punya aku jadi bolehkah jika ibuku disini? aku tidak keberatan berbagi kamar dengan ibuku dan mengerjakan semua hal yang kamu inginkan tapi ijinkan ibuku untuk ada di dekatku. ya sehun?" ucap jongin sambil melihat kearah sehun dengan kedua mata yang terlihat seolah sedang memohon pada sehun.
"aku mengerti jongin, aku seharusnya mengenalkan diriku dengan baik pada ibumu kan? ibumu akan jadi ibuku juga kan? jadi jelas kamu boleh membawa ibu untuk pulang kerumah kita. ibu akan punya kamarnya sendiri sedang kita akan punya kamar kita sendiri. ada hal lain yang kamu inginkan?" jawab sehun kemudian yang membuat jongin tersenyum juga. dia tidak akan dipisahkan begitu saja dengan sang ibu, itu sangat penting untuk jongin, benar-benar penting untuknya.
"aku menyukai pekerjaanku bolehkah aku tetap bekerja?" tanya jongin sambil tersenyum kecil yang membuat sehun yakin jika jongin memang menyukai pekerjaannya saat ini.
"aku akan mengurusmu dengan baik dan tidak akan membawa pekerjaanku pulang bersamaku aku janji" kata jongin berusaha untuk meyakinkan sehun tentang keinginannya.
"apa pekerjaanmu?" tanya sehun penasaran juga dengan pekerjaan apa yang jongin geluti hingga dia merasa bahagia dengan itu.
"akuntan, meski bukan yang paling hebat dan masih harus banyak belajar aku tetap menyukainya" jawab jongin tanpa keraguan sama sekali yang akhirnya membuat sehun tersenyum.
kim jongin tanpa ragu menyatakan alasan tentang hal yang dia sukai dan itu cukup membuat sehun menyukai jongin. jongin adalah salah satu tipe orang yang sehun sukai, sifatnya sangat menarik. terlihat kuat tapi lembut, terdengar tidak tergoyahkan tapi juga mudah diberikan pengertian, intinya jongin terlihat tidak pernah ragu.
"baiklah, kamu boleh tetap bekerja. jika sudah lelah bekerja kamu juga boleh berhenti kapanpun kamu inginkan dan boleh mengandalkan aku mulai hari itu" ucap sehun dengan senyuman tipis.
"terima kasih sehun, benar-benar terima kasih" jongin tertawa dengan kedua mata yang menyipit membuat sehun tertegun, kim jongin dan tawanya benar-benar sangat menarik yang membuat sehun tidak bisa berpaling sama sekali.
"hanya itu keinginanmu?" kata sehun kemudian yang membuat jongin tersenyum kemudian.
"sudah cukup." ucap jongin masih dengan senyumannya.
"kalau begitu sekarang aku ingin kita juga membuat kesepakatan yang jelas tentang penikahan yang saat ini kita akan jalani. aku tidak ingin ada kesalah pahaman yang membuat kita tidak nyaman satu dengan yang lainnya. bagaimana jongin?" tanya sehun kemudian.
"aku tidak pernah membayangkan jika aku akan menikah secepat ini sebenarnya dan alasanku menikah juga bukan sebuah alasan yang baik. aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada pernikahan ini, aku tidak memiliki gambaran apapun tentang sebuah pernikahan" ucap jongin.