5

443 68 24
                                    

5

setelah bertemu dengan ibu sebentar jongin dan baekhyun berpisah di depan rumah sakit karena berkhyun jelas tidak ingin mengganggu jongin dan juga sehun yang baru bertemu hari ini. baekhyun cukup sadar tentang apa yang sehun katakan tadi. melihat ibu jongin juga tidak menyebutkan apapun tentang pernikahan jongin ditambah dengan sehun yang bahkan tidak ikut untuk naik menemui ibu jongin akhirnya membuat baekhyun jadi berasumsi bahwa sebenarnya ibu jongin bahkan belum mengetahui jika jongin sudah menikah.

baekhyun melambaikan tangannya dan melihat bagaimana mobil mewah sehun berjalan pergi dari hadapan baekhyun. baekhyun hanya bisa berharap bahwa sehun tidak akan melukai jongin dalam hal apapun dan apapun yang ada di hadapan keduanya baekhyun hanya bisa mengharapkan yang terbaik untuk keduanya. karena hanya itu yang bisa baekhyun lakukan.

jongin dan sehun hanya diam sepanjang perjalanan yang keduanya tempuh hanya tangan keduanya saja yang saling menaut. entah apa yang berputar di kepala keduanya hingga hanya kesunyian yang ada di dalam mobil sepanjang perjalanan keduanya. hingga sampai ke rumah keduanya hanya diam. bahkan sampai keduanya ada dikamar keduanya masih terdiam. setelah mandi jongin berbaring di kasur dengan nyaman memainkan ponselnya hingga sehun datang dan berbaring juga di samping jongin.

"besok akan pergi bekerja juga?" tanya sehun kemudian yang akhirnya membuat jongin tertawa geli. apa-apaan pertanyaan sehun ini? jongin tentu harus setiap hari berangkat bekerja.

"tentu saja, liburnya di hari sabtu dan minggu" jawab jongin setelah selesai tertawa.

"aku baru saja pulang dan kamu akan berangkat bekerja?"

"iya tentu saja harus bekerja"

"tidak ingin libur dan menemaniku dirumah saja?"

"tidak bisa, besok ada rapat harus datang"

"lalu aku dirumah sendirian?"

"ingin ikut bekerja?" tanya jongin sambil melihat kearah sehun yang juga sedang melihat kearah jongin dengan wajah kesalnya yang membuat jongin tertawa. sehun dan wajah dinginnya benar-benar hanya tipuan saja.

"ingin dirumah seharian bersamamu jadi tidak boleh sibuk"

"pergi berlibur nanti saat libur, bagaimana?"

"pergi kemana?"

"main? pergi berkencan?"

"kenapa tidak mennawarkan bulan madu?" tanya sehun yang membuat jongin langsung memerah malu. melihat jongin yang memerah membuat sehun langsung tertawa geli. jongin benar-benar sangat menyenangkan.

"berhenti menggodaku. jangan mengatakan hal yang aneh-aneh"

"ini bukan hal yang aneh. apanya yang aneh dengan itu? kita sudah menikah dan seharusnya memang pergi bulan madu" ucap sehun sambil melihat kearah jongin yang berbaring di samping sehun dengan nyaman.

"berhenti dan tutup matamu, pergi tidur" ucap jongin sambil berbalik dan memunggungi sehun dengan kesal.

"tentu saja pergi tidur" kata sehun sambil mendekat kearah jongin dan memeluk jongin dari belakang sebelum menyerukan wajahnya di belakang leher jongin. membuat jongin geli dan juga gugup.

tapi pada akhirnya jongin tersenyum juga dan menautkan jemarinya dengan jemari sehun sebelum menutup kedua matanya. jongin dan sehun sudah sepakat akan bersama kan? jadi sudah seharusnya saling membuka diri. meski prosesnya sangat pelan yang penting keduanya saling mendekat satu sama lain bukannya saling menjauh. jadi tidak masalah kan?

🐻🐻🐻

pagi ini jongin bangun lebih dulu dan melihat sehun masih terlelap. jongin tersenyum melihat wajah tampan sehun yang sedang terlelap dengan tenang. jongin memutuskan untuk langsung membersihkan diri dan bersiap untuk pergi bekerja karena hari ini jongin ada rapat penting dan harus hadir padahal biasanya akuntan tidak terlalu sering rapat kecuali rapat tentang keuangan. 

setelah selesai bersiap jongin kembali melihat sehun yang ternyata sudah terbangun dan sedang memainkan ponselnya. terlihat sedikit mengantuk memang. 

"benar-benar akan pergi bekerja?" tanya sehun lagi berusaha memastikan keinginan jongin tidak berubah.

"ada rapat penting hari ini jadi harus datang. aku akan pulang tepat waktu" ucap jongin dengan senyumannya sambil melihat kearah sehun.

"tidak ada opsi aku bisa menganggumu di kantor?" tanya sehun lagi yang langsung membuat jongin tertawa geli.

"mengganggu seperti apa yang bisa tuan oh lakukan?"

"menghampirimu karena aku tidak ingin makan siang seorang diri atau menjemputmu dan kita akan mencari tempat makan malam paling enak yang ada di kota ini?" jawab sehun yang membuat jongin tertawa geli karena ucapan sehun benar-benar menggelikan.

"keduanya boleh." ucap jongin sambil mengusap rambut tebal sehun yang sedikit berantakan karena barusaja bangun dari tidurnya. "aku berangkat sekarang ya?"

"tidak ingin menungguku sebentar lalu aku bisa mengantarkanmu berangkat bekerja?"

"tidak, kamu butuh istirahat. bangun dan sarapan lalu habiskan waktumu dengan istirahat. aku sudah memasak sedikit untukmu jika tidak keberatan tolong untuk di habiskan ya. aku berangkat sekarang"

setelah berpamitan jongin kemudian menyandang tas kerjanya dan berjalan keluar dari kamar mereka meninggalkan sehun yang masih betah duduk bersandar di kepala ranjang. sehun sedikit penasaran bagaimana jongin berangkat kerja setiap harinya. jadi sehun bangkit dan berjalan menuju ke balkon kamarnya yang langsung menghadap ke halaman depan. meski tidak akan bisa melihat bagaimana jongin benar-benar pergi karena jarak antara rumah utama dengan gerbang depan yang cukup jauh ditambah rumah sehun yang berada di lingkungan yang exklusif jelas tidak akan ada kendaraan umum yang bisa masuk kedalam komplek rumahnya.

sehun melihat jongin keluar dari rumah utama berjalan pelan diikuti seorang pelayan perempuan yang tidak begitu sehun kenal, sehun tidak mungkin mengingat semua maid yang bekerja di rumahnya. sehun bisa melihat maid itu membukakan gerbang utama, jongin membungkuk sepertinya mengucapkan terima kasih sebelum kembali berjalan keluar dari area rumah sehun ke jalan depan rumahnya.

jongin benar-benar unik, sehun punya lebih dari 5 mobil di dalam garasinya dan istrinya memilih untuk berjalan sampai ke gerbang depan sebelum pergi bekerja dengan kendaraan umum. sepertinya jongin benar-benar sudah lupa siapa sebenarnya pria yang dia nikahi. 

sehun yakin jongin bahkan tidak tahu seberapa banyak uang yang bisa jongin gesekkan dari satu kartu yang sehun berikan beberapa minggu yang lalu. itu hanya satu saja sedangkan sehun memberikan lebih dari satu kartu untuk jongin. dan sampai sekarang sehun hanya menerima satu kali pemakaian yang itupun tidak seberapa karena jongin hanya memakainya untuk membayar makan siang. jongin benar-benar unik. 

sehun menggelengkan kepalanya sambil tertawa geli. membayangkan bagaimana jika jongin sampai tahu berapa saldo didalam satu kartu miliknya, bagaimana ekspresi kaget yang akan jongin tunjukkan? sehun benar-benar penasaran. tapi sebelum semua itu sehun merasa harus bertemu dengan ibu jongin dan mengenalkan dirinya dengan baik sebagai orang yang akan membantu ibu jongin menjaga jongin setelah ini.

jika menunggu jongin sepertinya akan sangat lama. karena jongin seperti tidak siap untuk mengenalkan sehun pada sang ibu. entah karena alasan apa tapi yang jelas sehun cukup tahu jika alasan yang jongin miliki jelas berhubungan dengan keadaannya. mungkin jongin tidak ingin jika ibunya merasa bersalah karena menyebabkan jongin akhirnya berakhir menikah dengan seseorang yang tidak dia kenal karena sang ibu.

jelas seorang ibu tidak ingin jika anaknya mengorbankan kehagiaannya. jika seperti itu sehun hanya tinggal membuktikan pada ibu jongin jika dengan menikah dengan sehun jongin akan semakin bahagia kan? terlihat gampang tapi sepertinya akan sedikit sulit.

tbc

yuhuuuuuu I'm back gengs!!! kek mana kabar klean? semua baik-baik aja kan yak mehehe 😁😁😁

kek mana puasanya? semoga semuanya lancar jaya ahahahahah 😁😁😁

dah ah segini aja bacotnya, see ya next time gengs 

OUR WEIRD MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang